SBY: Jangan Campur Politik dan Hukum  

Reporter

Editor

Agung Sedayu

Senin, 11 Maret 2013 17:33 WIB

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (kanan) berjabat tangan dengan Ketua Mahkamah Agung (MA) Hatta Ali (kiri) saat penandatanganan nota kesepakatan Rencana Aksi Bersama tentang Reformasi Tata Kelola Sektor Kehutanan di Istana Negara, Jakarta, Senin (11/3). ANTARA/Prasetyo Utomo

TEMPO.CO, Jakarta -Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta seluruh masyarakat dan elit politik untuk mendukung proses pemberantasan korupsi yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi.

Hal tersebut disampaikan pada sambutannya paa acara penandatanganan nota kesepahaman tata kelola hutan di Istana Negara. Presiden SBY meminta masyarakat tidak mencampuradukkan persoalan politik dan hukum. "Jangan ada di pikiran kita pencampuran politik dan hukum. Politik harus dengan politik, hukum harus dengan hukum," katanya, Senin, 11 Maret 2013.

Ia meminta masyarakat tidak meragukan sikap profesional Komisi Pemberantasan Korupsi maupun penegak hukum lain dalam penanganan kasus korupsi. Alasannya, semua lembaga di Indonesia sekarang dapat diawasi oleh rakyat secara langsung. "Saya saja diawasi rakyat, maka masyarakat dan elit politik hendaknya bantu dan dukung KPK," kata dia.

Sebaliknya, KPK, Polri, dan kejaksaan juga diminta untuk dapat melaksanakan tugas dengan baik dalam pemberantasan korupsi. "Jika ada fakta dan bukti hukum, laksanakan penegakan hukum."

Beberapa kasus yang diungkap KPK memang kerap dikaitkan dengan dinamika politik khususnya di tahun persiapan menjelang Pemilihan Umum 2014. Sejak awal tahun politik ini, KPK berhasil membongkar kasus korupsi yang menyeret para politikus bahkan petinggi beberapa partai.

Salah satu kasus besar yang baru diungkap adalah kasus korupsi kuota impor daging sapi yang melibatkan Presiden Partai Keadilan Sejahtera Lutfi Hasan. Kasus lain yang juga sempat menjadi polemik adalah penetapan mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum sebagai tersangka.

FRANSISCO ROSARIANS

Berita Terpopuler:

Begini Cara Jokowi Lepaskan Diri dari Hercules

Hercules Ditangkap, Premanisme Masih Tinggi

Rustriningsih Ditolak PDIP Karena Tak Santun Berpolitik

Wawancarai Aher, Sejumlah Wartawan Dipukul Petugas

Nama Anas Terseret dalam Kasus Simulator

Berita terkait

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

11 jam lalu

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

KPK menyita kantor Partai NasDem di Labuhanbatu, Sumatera Utara, dalam perkara korupsi yang menjerat Bupati Erik Atrada Ritonga.

Baca Selengkapnya

Fakta-Fakta Sidang SYL: Duit Kementerian Dipakai Buat Sunatan, Bangun Kafe, hingga Cicil Alphard

15 jam lalu

Fakta-Fakta Sidang SYL: Duit Kementerian Dipakai Buat Sunatan, Bangun Kafe, hingga Cicil Alphard

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.

Baca Selengkapnya

Profil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah

17 jam lalu

Profil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah

PT Sriwijaya Air didirikan oleh Chandra Lie, Hendry Lie, Johannes Bunjamin, dan Andy Halim pada 28 April 2003.

Baca Selengkapnya

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Melawan KPK Akan Digelar Hari Ini

1 hari lalu

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Melawan KPK Akan Digelar Hari Ini

Gugatan praperadilan Bupati Sidoarjo itu akan dilaksanakan di ruang sidang 3 Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pukul 09.00.

Baca Selengkapnya

Ekuador Gugat Meksiko di ICJ karena Beri Suaka Mantan Wakil Presiden

1 hari lalu

Ekuador Gugat Meksiko di ICJ karena Beri Suaka Mantan Wakil Presiden

Meksiko sebelumnya telah mengajukan banding ke ICJ untuk memberikan sanksi kepada Ekuador karena menyerbu kedutaan besarnya di Quito.

Baca Selengkapnya

KPK: Potensi Korupsi di Sektor Pengadaaan Barang Jasa dan Pelayanan Publik di Daerah Masih Tinggi

2 hari lalu

KPK: Potensi Korupsi di Sektor Pengadaaan Barang Jasa dan Pelayanan Publik di Daerah Masih Tinggi

Deputi Bidang Koordinasi dan Supervisi KPK memprioritaskan lima program unggulan untuk mencegah korupsi di daerah.

Baca Selengkapnya

Beredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK

2 hari lalu

Beredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK

Surat berlogo dan bersetempel KPK tentang penyidikan korupsi di Boyolali ini diketahui beredar sejumlah media online sejak awal 2024.

Baca Selengkapnya

Pemkot Surabaya Raih Nilai 97 Persen Percepatan Pencegahan Korupsi

2 hari lalu

Pemkot Surabaya Raih Nilai 97 Persen Percepatan Pencegahan Korupsi

Nilai capaian MCP Pemkot Surabaya di atas nilai rata-rata Provinsi Jatim maupun nasional.

Baca Selengkapnya

Syahrul Yasin Limpo Kerap Minta Bayar Tagihan Kacamata hingga Parfum ke Biro Umum Kementan

3 hari lalu

Syahrul Yasin Limpo Kerap Minta Bayar Tagihan Kacamata hingga Parfum ke Biro Umum Kementan

Syahrul Yasin Limpo saat menjabat Menteri Pertanian kerap meminta pegawai Kementan untuk membayar berbagai tagihan, termasuk untuk kacamata.

Baca Selengkapnya

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

3 hari lalu

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

Tim Jaksa KPK menghadirkan empat saksi pada sidang lanjutan bekas Menteri Pertanian (Kementan) Syahrul Yasin Limpo (SYL)

Baca Selengkapnya