Sosiolog: Carikan TNI Pendapatan Tambahan  

Reporter

Minggu, 10 Maret 2013 16:23 WIB

Azyumardi Azra. TEMPO/Arie Basuki

TEMPO.CO, Jakarta - Guru besar sosiologi agama Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta, Azyumardi Azra, mengatakan, konflik yang melibatkan anggota Kepolisian RI dan Tentara Nasional Indonesia di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, terjadi lantaran adanya masalah yang tidak terselesaikan pada masa sebelumnya.

"Menyangkut kepincangan posisi dan kepincangan sosial-ekonomi antara Polri dan TNI," kata Azyumardi, Ahad, 10 Maret 2013.

Ia mencontohkan, tidak banyak orang yang mengenal nama pimpinan di jajaran TNI saat ini. Sebaliknya, hampir semua orang mengetahui petinggi Polri. "Polri lebih banyak tampil ke publik karena berbagai urusan," ujar Azyumardi.

Menurut dia, kepincangan antara Polri dan TNI ini mempengaruhi kehidupan ekonomi dua aparat penegak hukum itu. Apalagi, proyek-proyek besar dalam hal keamanan dan penegakan hukum sekarang ini berada di tangan Polri. "Sementara TNI dikembalikan ke barak."

Selain itu, Azyumardi menambahkan, tidak ada lagi sumber-sumber ekonomi untuk TNI. Contohnya, berbagai yayasan milik ABRI kini sudah menjadi yayasan-yayasan independen. "Ini yang mengakibatkan adanya kecemburuan," ucapnya.

Karena itu, Azyumardi menilai perlu ada langkah terobosan untuk mengatasi kepincangan tersebut. Sebab, jika kepincangan dalam tingkat ekonomi dan kesejahteraan ini masih ada, akan menjadi sebuah "bom waktu". "Bisa meledak di mana saja di Indonesia ini," kata Azyumardi.

Ia mengatakan, sudah semestinya TNI difungsionalisasikan secara lebih luas ke dalam masyarakat. Bukan berarti mengembalikan dwifungsi TNI. "Melainkan, misalnya, ikut dalam kegiatan-kegiatan kemasyarakatan yang lebih luas yang bersifat nonpolitik," kata Azyumardi.

Atau, ia melanjutkan, melibatkan TNI dalam proyek-proyek pembangunan infrastruktur di daerah. "Kemudian dari situ mereka bisa mendapatkan tambahan pendapatan secara halal," ujar Azyumardi.

Selain itu, Azyumardi mengatakan, kesan bahwa TNI hanya sering digunakan sebagai "ban serep" atau hanya membantu Polri jika terjadi konflik sosial atau ketegangan di daerah tertentu harus dihilangkan. Menurut dia, kesan ini jelas menimbulkan ketidaknyamanan emosional bagi TNI.

PRIHANDOKO

Berita terkait

Bentrok TNI Vs Brimob di Sorong, Kapolda Papua: Masalah Sepele, Perkelahian Antaroknum

18 hari lalu

Bentrok TNI Vs Brimob di Sorong, Kapolda Papua: Masalah Sepele, Perkelahian Antaroknum

Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri mengatakan bentrok TNI Vs Brimob di Sorong tak menganggu kondisi keamanan Papua secara keseluruhan.

Baca Selengkapnya

Bentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Pengamat Singgung Cara Pandang Keliru tentang Jiwa Korsa

19 hari lalu

Bentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Pengamat Singgung Cara Pandang Keliru tentang Jiwa Korsa

Menurut Al Araf, TNI dan Polri harus mengubah pola pikir tentang jiwa korsa untuk menghentikan bentrok TNI vs Polri yang kerap terjadi.

Baca Selengkapnya

Bentrok Brimob-TNI AL di Papua Dinilai Memalukan, Kompolnas: Jiwa Korsa yang Kebablasan

20 hari lalu

Bentrok Brimob-TNI AL di Papua Dinilai Memalukan, Kompolnas: Jiwa Korsa yang Kebablasan

Kompolnas menyebut bentrokan antara anggota Brimob dan TNI AL di Sorong, Papua Barat, peristiwa yang memalukan

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Bentrok TNI vs Polri di Sorong Tak Boleh Dianggap Hanya karena Salah Paham, Ini Alasannya

20 hari lalu

Pengamat Sebut Bentrok TNI vs Polri di Sorong Tak Boleh Dianggap Hanya karena Salah Paham, Ini Alasannya

Polda Papua Barat akan menyelidiki penyebab terjadinya bentrok TNI vs Polri di Sorong.

Baca Selengkapnya

Anggota Komisi I DPR Minta Bentrok Anggota TNI AL dan Brimob di Sorong Diselidiki

20 hari lalu

Anggota Komisi I DPR Minta Bentrok Anggota TNI AL dan Brimob di Sorong Diselidiki

Diduga kuat terjadi salah paham antara anggota Brimob dan Pomal TNI AL di Pelabuhan laut Sorong, Ahad lalu.

Baca Selengkapnya

Bentrok Brimob-TNI AL di Sorong, Dua Komandan Turun Tangan Dalam Penyelidikan

21 hari lalu

Bentrok Brimob-TNI AL di Sorong, Dua Komandan Turun Tangan Dalam Penyelidikan

Komandan Satuan Brimob dan Kepala Unit Propam Polda Papua Barat turun tangan menyelidiki penyebab bentrokan di Pelabuhan Sorong

Baca Selengkapnya

Rangkulan Kapolri dan Panglima Pascabentrok Anggota Brimob vs TNI AL di Sorong

21 hari lalu

Rangkulan Kapolri dan Panglima Pascabentrok Anggota Brimob vs TNI AL di Sorong

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo merangkul Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto saat ditanya soal bentrok personel Brimob dan TNI AL di Sorong

Baca Selengkapnya

Sebut Bentrok Brimob vs TNI AL di Sorong Sudah Selesai, Ini Perintah Kapolda Papua Barat untuk Anggota Polri

21 hari lalu

Sebut Bentrok Brimob vs TNI AL di Sorong Sudah Selesai, Ini Perintah Kapolda Papua Barat untuk Anggota Polri

Kapolda Papua Barat mengatakan penyelidikan bentrok Brimob vs TNI AL akan dilakukan secara utuh untuk memperoleh titik terang asal mula kejadian.

Baca Selengkapnya

Anggota TNI dan Brimob yang Terlibat Bentrok di Sorong Dipastikan Bakal Dihukum

21 hari lalu

Anggota TNI dan Brimob yang Terlibat Bentrok di Sorong Dipastikan Bakal Dihukum

Anggota TNI/Polri yang terlibat bentrok di Kota Sorong, Papua Barat Daya, Ahad pagi, 14 April 2024, akan dihukum sesuai aturan yang berlaku.

Baca Selengkapnya

Bentrok TNI AL dan Brimob di Kota Sorong, Polri: Harus Selalu Sinergi

21 hari lalu

Bentrok TNI AL dan Brimob di Kota Sorong, Polri: Harus Selalu Sinergi

Kapolda Papua Barat memastikan kasus bentrok antara anggota TNI AL dan anggota Brimob di Sorong itu akan diselesaikan secara tuntas.

Baca Selengkapnya