Warga menyaksikan terbakarnya Mapolres OKU setelah serangan oknum TNI AD, di Kota Baturaja Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumsel, Kamis (7/3). ANTARA/Nila Fu'adi
TEMPO.CO, Lampung - Situasi paska bentrokan antara anggota TNI dan Polri di Ogan Komering Ulu berangsur kondusif. Puluhan aparat gabungan dari Brigade Mobil Daerah Sumatera Selatan dan Komandan Distrik Militer OKU berjaga-jaga di sekitar markas Polres yang tinggal puing-puing saja. ''Sudah terkendali. Prajurit yang terlibat hingga malam ini masih menjalani pemeriksaan,'' kata Komandan Distrik Militer 0403 OKU Letnal Kolonel Infanteri Imanulhak melalui sambungan telepon, Kamis 07 Maret 2013.
Imanulhak mengatakan pengamanan di Mapolres OKU melibatkan 30 personel Brimob, 40 anggota Kodim 0403/OKU dan Kodiklatpur. Mereka bersiaga di sekitar markas polisi yang dibakar 95 anggota Batalyon Armed 15/76 Tarik Syailendra Martapura pada Kamis pukul 07.30 WIB. ''Tim investigasi dari Komando Staf Angkatan Darat sudah turun beberapa jam setelah kejadian,'' katanya.
Tim itu memeriksa seluruh prajurit yang terlibat dan sejumlah saksi. Tim yang dipimpin oleh Brigadir Jenderal TNI Irwansyah juga sudah meninjau tempat-tempat yang terjadi bentrokan. ''Belum ada kesimpulan karena pemeriksaan masih berlangsung,'' katanya.
Sekitar 95 anggota Batalyon Armed 15/76 Tarik Syailendra Martapura menyerbu dan membakar Mapolres OKU. Mereka juga terlibat bentrok dengan anggota polisi sehingga menyebabkan 8 orang terluka. Penyerangan diduga dipicu dendam atas kematian anggota Batalyon oleh Anggota polisi lalu lintas.