Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD. Tempo/Dian Triyuli Handoko
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD tidak percaya kalau ramalan yang didapatnya dari orang asing belasan tahun lalu ada benarnya. Di tahun 1999, ada seorang berparas seperti orang India mendatangi kantor Mahfud di Yogjakarta.
Pria itu mengatakan kalau dirinya akan mendapat pekerjaan besar di Jakarta. Bersamanya diberikan sebuah cincin batu akik agar disimpan. Tapi Mahfud tidak percaya dan membuang cincin itu.
Percaya tidak percaya. Tidak lama setelah kejadian aneh itu Mahfud didaulat sebagai Pelaksana Tugas Staf Ahli Menteri Negara Urusan HAM. Berikutnya di 2010 ia diangkat menjadi Menteri Pertahanan era pemerintahan presiden Abdurahman Wahid.
Karir selanjutnya terbilang halus. Menjadi anggota DPR, kemudian menduduki jabatan ketua Mahkamah Konstitusi. "Mungkin batu itu memang dimaksudkan hilang sampai Pak Mahfud dapat yang lebih tinggi lagi," kelakar wakil ketua DPR Pramono Anung saat peluncuran buku biografi Mahfud MD 'Terus Mengalir' di gedung MK, Senin 4 Maret 2013.
Cerita itu terungkap dari cerita dalam buku biografi Mahfud MD berjudul 'Terus Mengalir' yang diluncurkan Senin kemarin. Buku setebal lebih dari 600 halaman yang ditulis Rita Budiarti membeberkan kisah Mahfud dari masa kecil, pendidikan, keluarga, hingga setiap perjalanan karirnya.
Mahfud Md Tegaskan Indonesia Bukan Negara Agama, tapi Negara Beragama
23 jam lalu
Mahfud Md Tegaskan Indonesia Bukan Negara Agama, tapi Negara Beragama
Mahfud Md, mengatakan relasi agama dan negara bagi Indonesia sebenarnya sudah selesai secara tuntas. Dia menegaskan bahwa Indonesia bukan negara agama, tapi negara beragama.