Dubes Swedia Harapkan Solusi Politik Untuk Kasus Aceh
Reporter
Editor
Rabu, 11 Agustus 2004 21:52 WIB
TEMPO Interaktif, Banda Aceh: Duta Besar Swedia untuk Indonesia, Lennart Linner menilai, persoalan di Nanggroe Aceh Darussalam lebih baik diselesaikan lewat jalur politik daripada menggunakan cara-cara militer. Karena konflik di Aceh merupakan konflik politik. "Kami mengharapkan adanya solusi politik. Kami tidak percaya, pendekatan militer bisa menyelesaikan persoalan," kata Lennart usai menyerahkan bantuan peralatan kesehatan untuk anak-anak dan perempuan Aceh di Sibreh, Aceh Besar, Rabu (11/8). Indonesia sebagai negara berkembang, menurut Linnner, sudah memilih jalan militer walau juga pernah punya kesempatan menyelesaikannya lewat jalur politik ketika perjanjian penghentian permusuhan (cessation of hostilities agreement) didatangani pada Desember 2002. "Walau kedua cara sudah dicoba, tetap lebih baik diselesaikan lewat jalur politik. Karena menggunakan cara-cara militer berakibat tidak baik," katanya. Menurut Lennart, dirinya bukan dalam kapasitas memberi saran kepada pemerintah Indonesa dan GAM untuk kembali ke meja perundingan. "Ini untuk kepentingan pemerintah Indonesia," katanya. Pemeriksaan terhadap tokoh-tokoh GAM yang bermukim di Swedia, juga merupakan kewenangan kejaksaan dan pengadilan selaku lembaga independen dari intervensi pemerintah. "Setahu saya, pengadilan sudah memutuskan untuk menghentikan penyidikan terhadap Wali Negara GAM, Hasan Muhammad Tiro dengan alasan kondisi kesehatan yang memburuk. Pemeriksaan terhadap Malik Mahmood dan Zaini Abdullah tetap dilanjutkan," katanya lagi. Yuswardi A. Suud - Tempo News Room
Berdalih sedang Perang, Zelensky Sebut Kini Bukan Waktu yang Tepat untuk Pemilu
7 November 2023
Berdalih sedang Perang, Zelensky Sebut Kini Bukan Waktu yang Tepat untuk Pemilu
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan sekarang bukan waktu yang tepat untuk pemilu, selagi Ukraina masih berada di bawah serangan invasi Rusia.