Seorang pengunjukrasa memakai kaus bertuliskan "Pray for Indonesia" saat menggelar aksi aksi orasi dan teatrikal dengan menggantung diri di Titik Nol Kilometer, Yogyakarta, Rabu (20/2). TEMPO/Suryo Wibowo
TEMPO.CO, Jakarta - Sejak ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi dalam kasus Hambalang, rumah Anas Urbaningrum ramai oleh wartawan. Para pewarta ini duduk bergerombol di depan rumah Anas yang terletak di Jalan Teluk Semangka C4, Duren Sawit, Jakarta Timur.
Karena gerombolan ini lah tak jarang warga sekitar yang melintas menoleh hanya untuk sekedar mencari tahu. Apa lagi keberadaan mobil para pewarta televisi. Menarik adalah bagi warga yang sudah tahu bahwa rumah megah tersebut milik Anas.
Tak jarang mereka lewat sambil berceletuk soal kasus ini. Salah seorang pengendara motor bahkan ada yang menyinggung soal "gantung di monas". "Siap-siap gantung di monas nih," kata bapak tersebut berteriak sambil memacu motornya.
Tak hanya satu ini, beberapa warga lainnya juga sering berteriak ke arah wartawan soal "gantung monas." Komentar lain datang dari seorang bapak yang mengendarai Avanza silver. Dia sengaja berhenti di depan rumah Anas.
"Sudah mundur yah?" tanyanya kepada pewarta. Setelah mendapat jawaban bapak ini pun melanjutkan perjalanan. Bahkan beberapa warga ada yang mengabadikan rumah Anas dengan tabletnya.
Selain komentar ini, sebuah karangan bunga juga menghiasi pintu rumah Anas. Bukan ucapan bela sungkawa tapi dukungan dari PT Safe Guard Indonesia. Karangan bunga ini datang pukul 20.45 WIB.