Beberapa warga berada dirumahnya yang dilanda banjir di kelurahan Mahakam Lingkungan IV, kecamatan Singkil, kota Manado, Sulawesi Utara, Minggu (17/2). ANTARA/Fiqman Sunandar
TEMPO.CO, Manado - Wakil Walikota Manado Harley AB Mangindaan mengatakan Pemerintah Kota Manado telah memperingatkan warganya yang ada di lokasi rawan bencana untuk waspada."Semua Lurah dan Kepala Lingkungan telah memerintahkan warga untuk mengungsi dulu mengingat hujan deras sudah turun selama 2 hari. Bahkan, semalam sebelum kejadian, itu sudah ada upaya evakuasi dini. Tapi masyarakat masih mengabaikan dan mengatakan kepada perangkat pemerintahan jika sudah biasa," kata Mangindaan Selasa 19 Februari 2013.
Mangindaan mengakui kesalahan Pemerintah Kota Manado yang belum tegas terhadap masyarakat yang berada di daerah rawan bencana. Namun, menurut Mangindaan, pihaknya sudah menyiapkan lokasi ganti atau relokasi kepada masyarakat di daerah rawan bencana."Kami kan tak boleh memaksakan masyarakat untuk pindah dengan cepat. Apalagi kalau sampai pakai cara keras. Mereka masih pikir-pikir."
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Manado Maximilian Tatahede sendiri kepada Tempo mengatakan jika Kota Manado merupakan daerah bencana, dimana 11 Kecamatan di Kota Manado masuk dalam kategori rawan bencana."Seluruh wilayah di Kota Manado masuk dalam daerah rawan bencana dan tanah longsor. Ada sekitaran 117 titik baik banjir maupun tanah longsor. Bahkan ada beberapa lokasi yang rawan longsor sekaligus banjir," kata Tatahede.
Tatahede mengatakan, penyebab banjir bandang yang terjadi di Kota Manado adalah banjir kiriman dari Minahasa. Menurut Tatahede, pada saat kejadian banjir tersebut, Kabupaten Minahasa yang semua muara sungai termasuk DAS Tondano menuju Manado tengah dilanda hujan deras.
"Makanya ketika air kiriman ke Manado dan di Manado juga tengah hujan deras maka air akan dengan cepat naik. Kebetulan, pada saat kejadian itu adalah malam hari hingga siang dimana air laut juga sedang pasang. Air sendiri turun dengan cepat pada sore hari," kata Tatahede kembali.
Curah hujan yang tinggi membuat Sungai Mahakam menuap. Akibatnya, lima kecamatan di Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), Kalimantan Timur (Kaltim) terendam banjir.
Cerita Duka Korban Banjir Bandang di Sumbar, Cucu dan 4 Anggota Keluarga Hanyut
2 hari lalu
Cerita Duka Korban Banjir Bandang di Sumbar, Cucu dan 4 Anggota Keluarga Hanyut
Banjir di Kabupaten Agam dan Tanah datar meninggal duka bagi masyarakat Sumatra Barat. 59 orang lebih dinyatakan meninggal dan ada 16 yang masih dalam pencarian.