Flash Mob Jadi Media Protes di Malang

Reporter

Jumat, 15 Februari 2013 08:57 WIB

Aksi One Billion Rising Indonesia. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Malang - Hujan rintik yang mengguyur halaman Balai Kota Malang tak menyurutkan semangat para perempuan melakukan aksi melawan kekerasan seksual. Tergabung dalam One Billion Rising (OBR) Malang, sekitar 100-an perempuan menggelar aksi flash mob, atau menari bersama, secara kompak dengan gerakan berirama.

Di pinggir barisan penari, sejumlah lelaki membentangkan poster, mengajak orang-orang untuk melawan kekerasan dan pemerkosaan. Poster itu antara lain bertuliskan "Lawan pemerkosaan", "Cinta pakai hati bukan selangkangan", "United to rise", dan "Hentikan kekerasan".

"Kekerasan tak harus dibalas dengan kekerasan, seperti demo," Direktur OBR Malang, Indrie Larasati, Kamis, 14 Februari 2013. "Menari adalah bentuk protes kami."

Aksi yang dilakukan serempak di 200-an negara ini bertepatan dengan Hari Kasih Sayang atau Valentine. Bahkan, koreografi flash mob pun seragam di seluruh dunia. Tiap gerakan dalam flash mob itu, Indrie melanjutkan, memiliki filosofi yang mengajak perempuan bangkit untuk kesetaraan.

Peserta flash mob berasal dari mahasiswa, pelajar, dan ibu rumah tangga. Mereka berkumpul dan berkomunikasi melalui jejaring sosial Twitter. Sedangkan untuk latihannya, mereka hanya memerlukan waktu tujuh hari. "Awalnya kami tak kenal. Kini kami berkumpul bersama melawan kekerasan," kata dia.

Dalam protes flash mob ini, Indrie juga menggalang dana serta kampanye melalui penjualan stiker OBR Malang. Dia mengajak perempuan untuk melawan segala bentuk kekerasan dan pelecehan seksual. Dia juga mengumpulkan beragam komunitas, mulai Malang Diam, Pelangi Sastra Malang, Lensa Mata, dan Malang Stensil.

Usai menari flash mob, mereka membaca puisi serta membentangkan poster. Mereka juga memutar lima film pendek produksi India, Afganistan, dan Indonesia. Tiga film asal Afganistan berjudul Wish, Addi, serta Sky is Nine. Sinema Addi merupakan video pendek situasi perang yang dihadapi perempuan Afganistan.

Mereka juga memutar film Journey to Nagaland. Film ini berkisah soal perempuan muda yang meninggalkan kota kelahiran untuk mencari asal usul keluarga. Lalu ada film garapan sineas Dia Dinata, Semu, yang bercerita mengenai hubungan dua perempuan dengan latar belakang berbeda. Sayang, pemutaran film tak banyak mendapat respon. Peserta aksi memilih pulang.

"Terlalu malam, sebagian harus kembali ke kos," kata Indrie.

Koordinator program dari Lensamata Arief Ahmad Yani mengatakan deretan film itu memberikan gambaran kekerasan yang dialami perempuan di sejumlah negara. Sehingga mampu membuka pikiran perempuan untuk bangkit dan melawan kekerasan. Apalagi, kekerasan bisa dialami siapa saja. "Ini bagian dari kampanye kami," katanya.

EKO WIDIANTO

Berita Terkini:

Rektor Unsoed Diperiksa Jaksa untuk Kasus Korupsi

Bakal Dilamar Prabowo Jadi Cawapres, Apa Kata Jokowi?

Hari Ini Pimpinan KPK Bahas Kasus Anas

KPK Segera Periksa Menteri Suswono

Berita terkait

Istri Anggota TNI Ditahan usai Bongkar Dugaan Perselingkuhan Suami, Perempuan Mahardhika: Darurat Pemahaman Gender

15 hari lalu

Istri Anggota TNI Ditahan usai Bongkar Dugaan Perselingkuhan Suami, Perempuan Mahardhika: Darurat Pemahaman Gender

Perempuan Mahardhika mengatakan, polisi seharusnya melindungi perempuan seperti Anandira, korban perselingkuhan suami yang berani bersuara.

Baca Selengkapnya

Debat Capres Singgung Isu Perempuan, Perhatikan 15 Bentuk Kekerasan Seksual

7 Februari 2024

Debat Capres Singgung Isu Perempuan, Perhatikan 15 Bentuk Kekerasan Seksual

Anies Baswedan saat debat capres soroti tiga persoalan seputar isu perempuan, yakni soal catcalling, pemenuhan daycare, kekerasan terhadap perempuan.

Baca Selengkapnya

Debat Capres: Anies Baswedan Soroti Kekerasan Terhadap Perempuan, Catcalling dan Upah Setara Pria dan Wanita

6 Februari 2024

Debat Capres: Anies Baswedan Soroti Kekerasan Terhadap Perempuan, Catcalling dan Upah Setara Pria dan Wanita

Anies Baswedan soroti persoalan isu perempuan saat debat capres soal catcalling, pemenuhan daycare, kekerasan terhadap perempuan, dan upah setara

Baca Selengkapnya

KemenPPPA Minta Masyarakat Lebih Peduli jika Ada KDRT di Lingkungan

10 Desember 2023

KemenPPPA Minta Masyarakat Lebih Peduli jika Ada KDRT di Lingkungan

KemenPPPA mengatakan aspek pencegahan menjadi hulu dalam upaya penanganan kekerasan terhadap perempuan, termasuk KDRT.

Baca Selengkapnya

Bintang Ant-Man 3, Jonathan Majors Ditangkap atas Dugaan Kekerasan terhadap Perempuan

26 Maret 2023

Bintang Ant-Man 3, Jonathan Majors Ditangkap atas Dugaan Kekerasan terhadap Perempuan

Kronologi dugaan kekerasan terhadap perempuan hingga tanggapan dari Jonathan Majors yang dituduh melakukan pencekikan, penyerangan dan pelecehan.

Baca Selengkapnya

Argentina Penjarakan Dua Pembunuh Lucia Perez, Simbol Gerakan Ni Una Menos

24 Maret 2023

Argentina Penjarakan Dua Pembunuh Lucia Perez, Simbol Gerakan Ni Una Menos

Peradilan Argentina pernah bebaskan kedua pelaku dari tuduhan pemerkosaan Lopez dengan alasan tidak dapat dipastikan adanya persetujuan atau tidak.

Baca Selengkapnya

Komnas Perempuan Ungkap Kekerasan oleh Mantan Pacar Jadi Kasus Tertinggi Pada 2022

7 Maret 2023

Komnas Perempuan Ungkap Kekerasan oleh Mantan Pacar Jadi Kasus Tertinggi Pada 2022

Komnas Perempuan menyatakan bahwa mantan pacar merupakan pelaku kekerasan terhadap perempuan paling tinggi pada 2022.

Baca Selengkapnya

Sambut Hari Perempuan Internasional 2023, Komnas Perempuan Sebut Aduan Kasus Kekerasan Naik

7 Maret 2023

Sambut Hari Perempuan Internasional 2023, Komnas Perempuan Sebut Aduan Kasus Kekerasan Naik

Komnas Perempuan menyambut Hari Perempuan Internasional dengan merilis catatan tahunan.

Baca Selengkapnya

Komnas Perempuan Sebut Mahasiswi UPH Sempat Cabut Laporan Penganiayaan, Diduga Ada Korban Lain

20 Februari 2023

Komnas Perempuan Sebut Mahasiswi UPH Sempat Cabut Laporan Penganiayaan, Diduga Ada Korban Lain

Komnas Perempuan minta polisi usut kasus ini karena gradasinya tidak hanya penganiayaan fisik, tapi bisa juga ada kekerasan seksual.

Baca Selengkapnya

Kontroversi Lupercalia, Festival Pagan Romawi Kuno Cikal Bakal Hari Valentine

10 Februari 2023

Kontroversi Lupercalia, Festival Pagan Romawi Kuno Cikal Bakal Hari Valentine

Festival Pagan Lupercalia adalah salah satu festival paganisme di Eropa. Festival itu dipercaya sebagai cikal bakal hari Valentine

Baca Selengkapnya