TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Syamsuddin Haris menilai Presiden Susilo Bambang Yudhoyono punya niat tertentu dengan menerima kunjungan Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam hari ini di Istana Negara. Niat itu berkaitan dengan upaya SBY menyelamatkan Partai Demokrat.
“Saya pikir ini momentum bagi SBY untuk menunjukkan bahwa Anas tak sepenuhnya mendapat dukungan alumnus HMI,” kata Syamsuddin saat dihubungi Tempo, Kamis, 14 Februari 2013. Selama ini, Anas tengah membangun kesan mendapat dukungan penuh para mantan aktivis HMI untuk tetap memimpin Demokrat.
Syamsuddin mengatakan, strategi yang tengah dijalankan SBY bakal berpengaruh terhadap internal partai. Apalagi selama ini, ada banyak alumnus HMI yang bergiat menjadi fungsionaris dan pengurus Demokrat. “Cara ini juga bisa efektif untuk memulihkan konsolidasi partai.”
Namun, ia mengimbuhkan, bagi kelompok eksternal partai terutama pemilih, dukungan yang ditunjukkan HMI terhadap Yudhoyono tak akan berpenagaruh signifikan pada elektabilitas Demokrat. Publik bahkan bisa menilai negatif dengan langkah ini.
Syamsuddin juga memandang upaya penyelamatan partai yang dilakukan Majelis Tinggi Demokrat tak akan terlalu berpengaruh pada pubik. Alasannya, selama ini penyumbang turunnya elektabilitas Demokrat tak hanya karena keterlibatan Anas dan sejumlah kader dalam beberapa kasus korupsi. Lemahnya kinerja pemerintah yang dipimpin Yudhoyono juga dinilai menurunkan kepercayaan publik pada partai. “Jadi masalah sebenarnya itu adalah Demokrat itu sendiri.” IRA GUSLINA SUFA