TEMPO Interaktif, Malang:Dalam pemilihan presiden putaran kedua mendatang, warga Muhammadiyah diharapkan untuk tetap menggunakan hak pilihnya meski tidak ada lagi calon yang didukung Muhammadiyah. "Warga Muhammadiyah harus tetap memilih, jangan golput," kata Ketua PP Muhammadiyah, Syafi'i Ma'arif saat menjadi pembicara dalam acara pengajian umum di Masjid AR Fachrudin, Kampus Universitas Muhammadiyah Malang, Sabtu (7/8).Syafi'i mengatakan, setelah pasangan presiden dan wakil presiden yang didukung kalah, Muhammadiyah mengambil sikap untuk netral. Muhammadiyah membebaskan warganya untuk memilih siapa saja, tetapi melarang untuk golput karena seberapa besar suara golput tetap tidak akan berpengaruh dalam penghitungan suara. "Silakan memilih pakai kecerdasan rohani."Dalam acara yang dihadiri sekitar 500 orang itu, Syafi'i menceritakan pihaknya sudah bertemu dengan para capres-cawapres yang maju ke putaran dua nanti. Dalam pertemuan tersebut, Muhammadiyah menegaskan sikap netralnya kepada kedua pasangan para capres-cawapres. "Kami tak bicara soal dukungan."Meski meneguhkan sikap netral, Muhammadiyah meminta kepada kedua pasang capres-cawapres tersebut untuk mengisi jajaran kabinet dengan orang-orang profesional, berintegritas tinggi dan jujur. Orang-orang tersebut bisa diambil dari mana saja, termasuk partai. "Asal jangan partai yang tak berkualitas," ungkap Syafi'i. Baik pasangan Mega-Hasyim maupun SBY-Jusuf Kalla, kata Syafi'i, berjanji akan memenuhi permintaan tersebut. Bibin Bintariadi - Tempo News Room