TEMPO Interaktif, Jakarta:Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Ryamizard Ryacudu mengatakan TNI memang memerlukan saran dan masukan dari siapapun, terkait dengan RUU TNI yang tengah dibahas oleh DPR saat ini. Tapi, masukan itu tentunya masukan dari orang-orang yang mencintai TNI agar TNI kuat dan besar. "Tapi bukan masukan dari orang-orang yang membenci dan menyimpan dendam terhadap TNI," kata Ryamizard saat serah terima jabatan Komandan Pusat Polisi Militer TNI Angkatan Darat, dari Mayjen Sulaiman AB ke Mayjen TNI Ruchjan di Jakarta, Kamis (5/8). Menurut Ryamizard, masukan dan saran dari orang-orang yang membenci dan menyimpan dendam pada TNI, dapat dipastikan mempunyai tujuan utuk menghancurkan dan melumpuhkan TNI sendiri. Jika demikian, lanjut dia, NKRI tentu akan terancam. "Hal itu tidak boleh terjadi," katanya. Apalagi, jika masukan itu untuk memisahkan TNI dari rakyat. "Masa tentara mau dipisahkan dari rakyat, yang benar saja," katanya dengan nada meninggi. Sebab itu, Ryamizard berharap TNI mendapatkan posisi yang baik. "Jangan diojok-ojok begitu," katanya.Pada kesempatan itu, Ryamizard juga mengatakan, apapun rumusan yang nantinya dihasilkan, TNI hanya menginginkan agar Undang-Undang tersebut dapat diaplikasikan di lapangan. Untuk mendukung tugas pokok TNI dalam rangka mempertahan keutuhan dan kedaulatan negara. "Keinginan kami hanya itu, tidak ada maksud lain" katanya. Sebab itu, menurut Ryamizard, jangan sampai jika Undang-Undang tersebut jadi diberlakukan, TNI atau Angkatan Darat justru mengalami kesulitan dalam melakukan tugas pokoknya menjaga negara. Yandhrie Arvian - Tempo News Room