Ditanyai Soal Maharani, Senyum Luthfi 'Hilang'  

Reporter

Editor

Nur Haryanto

Jumat, 1 Februari 2013 15:32 WIB

Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Luthfi Hasan Ishaaq digiring masuk ke dalam mobil tahanan di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Kamis (31/1). TEMPO/Seto Wardhana

TEMPO.CO, Jakarta - Raut wajah mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera, Luthfi Hasan Ishaaq, berubah saat ditanyai ihwal perempuan bernama Maharani Suciyono yang kepergok bersama Ahmad Fathana, anak buahnya, di Hotel In Meredien. Senyum yang merekah di hadapan wartawan seketika hilang.

Pemandangan tersebut ditunjukkan Luthfi seusai melakukan salat Jumat di Komisi Pemberantasan Korupsi, Jumat, 1 Februari 2013. Ketika keluar dari balik pintu ruang tahanan KPK, anggota Komisi Pertahanan DPR itu langsung tersenyum lebar.

Wartawan pun mencecarnya dengan sejumlah pertanyaan ihwal kasus yang menjeratnya. Salah satu pertanyaan muncul dari seorang wartawan tentang tentang Maharani. Ia mempertanyakan apakah Luthfi mengenal Maharani.

Luthfi yang awalnya berjalan tiba-tiba menghentikan langkah dan angsung berbalik ke arah wartawan," Iya?," ucapnya dengan raut wajah yang memerah. Kelopak matanya terbuka lebih besar dari biasanya. Ia kemudian kembali melangkah menuju ke mobil tahanan yang akan membawanya ke Penjara Militer Guntur.

Operasi tangkap tangan KPK menyeret empat tersangka, salah satunya mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera, Luthfi Hasan Ishaaq. Kasus ini bermula saat KPK menangkap basah Ahmad Fathana, orang dekat Lufhti di Hotel In Meredien, 29 Januari 2013 lalu.

Ahmad diduga menerima duit Rp 1 miliar dari Juard Effendi dan Arya abdi effendi, petinggi PT Indoguna Utama. Belakangan diketahui duit itu untuk Luthfi yang diduga mengurus PT Indogama memperoleh izin impor daging di Kementerian Pertanian.

Ahmad kepergok di hotel bersama seorang perempuan muda dan seksi bernama Maharani. Perempuan itu sempat digiring ke KPK, namun dilepas kembali karena dianggap tak berkaitan dengan kasus. Sumber Tempo mengatakan Ahmad dan M ditangkap saat tengah berduaan di dalam kamar bersama M.

Juru bicara KPK, Johan Budi S.P., mengaku tak tahu alasan KPK membawa Luthfi salat Jumat di kantornya. "Saya juga tidak tahu dia salat di sini," ujarnya, Jumat. "Sebentar saya cek dulu."
Sumber Tempo mengatakan, Luthfi sebelum salat sempat diperiksa. Kemungkinan besar pemeriksaan itu terkait dengan pengembangan pengusutan kasus suap tersebut.

TRI SUHARMAN

Berita Terpopuler Lainnya:
Yusuf Supendi: Kok, Kaget PKS Terlibat Suap?

Impor Renyah 'Daging Berjanggut'

Skandal Daging Berjanggut, Laporan Tempo 2011

Sebut Suap Daging Musibah, Tiffatul Dikecam

Skandal Suap PKS, Ada Maharani Sedang Bermesraan
Kurir Suap Daging Ditangkap Bersama Maharani Suicyono

Tersangka Suap Daging PKS Sewa Maharani Rp 10 Juta?

Berita terkait

Mengenal Fungsi Oposisi dalam Negara Demokrasi

6 hari lalu

Mengenal Fungsi Oposisi dalam Negara Demokrasi

Isu tentang partai yang akan menjadi oposisi dalam pemerintahan Prabowo-Gibran kian memanas. Kenali fungsi dan peran oposisi.

Baca Selengkapnya

Daftar 16 Partai Politik yang Gugat Sengketa Pileg ke MK, dari PDIP hingga PKN

9 hari lalu

Daftar 16 Partai Politik yang Gugat Sengketa Pileg ke MK, dari PDIP hingga PKN

Sejumlah partai politik mengajukan sengketa Pileg ke MK. Partai Nasdem mendaftarkan 20 permohonan.

Baca Selengkapnya

Mendekati Pilkada 2024, Begini Riuh Kandidat Kuat Sejumlah Parpol

11 hari lalu

Mendekati Pilkada 2024, Begini Riuh Kandidat Kuat Sejumlah Parpol

Mendekati Pilkada 2024, partai-partai politik mulai menyiapkan kandidat yang akan diusung. Beberapa nama telah diisukan akan maju dalam pilkgub.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Ingatkan Pentingnya Pembenahan Partai Politik

36 hari lalu

Bamsoet Ingatkan Pentingnya Pembenahan Partai Politik

Partai politik memegang peran penting dalam menentukan arah kebijakan negara.

Baca Selengkapnya

Pilihan Amerika Serikat Hanya Punya 2 Partai Politik, Ini Penjelasannya

36 hari lalu

Pilihan Amerika Serikat Hanya Punya 2 Partai Politik, Ini Penjelasannya

Amerika Serikat sebagai negara demokrasi terbesar di dunia memilih dominasi hanya dua partai politik yaiutu Partai Republik dan Partai Demokrat.

Baca Selengkapnya

Prabowo Dinilai Butuh Koalisi Raksasa Usai Penetapan Pemilu 2024, Berikut Jenis-jenis Koalisi

42 hari lalu

Prabowo Dinilai Butuh Koalisi Raksasa Usai Penetapan Pemilu 2024, Berikut Jenis-jenis Koalisi

LSI Denny JA menyatakan Prabowo-Gibran membutuhkan koalisi semipermanen, apa maksudnya? Berikut beberapa jenis koalisi.

Baca Selengkapnya

8 Parpol ke Senayan Penuhi Parliamentary Threshold di Pemilu 2024, Apa Bedanya dengan Presidential Threshold?

44 hari lalu

8 Parpol ke Senayan Penuhi Parliamentary Threshold di Pemilu 2024, Apa Bedanya dengan Presidential Threshold?

PDIP, Golkar, Gerindra, PKB, NasDem, PKS, Demokrat, dan PAN penuhi parliamentary threshold di Pemilu 2024. Apa bedanya dengan Presidential Threshold?

Baca Selengkapnya

Daftar 8 Parpol yang Lolos ke DPR di Pemilu 2024, 10 Lainnya Gagal ke Senayan

45 hari lalu

Daftar 8 Parpol yang Lolos ke DPR di Pemilu 2024, 10 Lainnya Gagal ke Senayan

Hasil akhir rekapitulasi suara KPU menyebutkan 8 parpol lolos ke Senayan. Sementara 10 parpol lainnya gagal ke DPR di Pemilu 2024. Berikut daftarnya.

Baca Selengkapnya

MK Tolak Gugatan Uji Materil Frasa Gabungan Partai Politik dalam UU Pemilu

46 hari lalu

MK Tolak Gugatan Uji Materil Frasa Gabungan Partai Politik dalam UU Pemilu

Hakim MK mengatakan, keberlakuan Pasal 228 UU Pemilu sesungguhnya ditujukan bagi partai politik secara umum,

Baca Selengkapnya

MK Putuskan Gugatan Mahasiswa soal Pembubaran Partai Politik Tidak Dapat Diterima

46 hari lalu

MK Putuskan Gugatan Mahasiswa soal Pembubaran Partai Politik Tidak Dapat Diterima

Seorang mahasiswa mengajukan permohonan uji materiil Undang-undang tentang Partai Politik ke Mahkamah Konstitusi.

Baca Selengkapnya