Pasca-Gempa, Pidie Berangsur Normal

Jumat, 1 Februari 2013 14:58 WIB

Warga memeriksa rumah yang rusak parah akibat gempa di Desa Mane, Pidie, Aceh, Selasa (22/1). ANTARA/Irwansyah Putra

TEMPO.CO, Banda Aceh - Kondisi di wilayah Pidie yang sempat dilanda gempa 10 hari lalu kini berangsur normal. Gempa susulan juga semakin berkurang terjadi. Kegiatan di empat kecamatan di Kabupaten Pidie juga sudah mulai marak. Masyarakat hanya berharap bantuan untuk mereka yang menjadi korban bisa dipercepat.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pidie, Afriadi, mengatakan lembaganya sudah mengajukan permohonan bantuan ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Bantuan itu akan digunakan untuk membangun kekurangan hunian sementara bagi korban yang rumahnya rusak berat.

Menurut Afriadi, hunian sementara tidak mungkin dibuat dengan tenda, mengingat kondisi wilayah bencana gempa di Kecamatan Mane, Geumpang, Tangse dan Glumpang Tiga, masih mengalami hujan dengan curah tinggi.

Afriadi mengatakan, pembangunan rumah bagi para korban nantinya akan dibiayai pemerintah. "Ini membutuhkan proses, mungkin tidak akan kelar dalam tahun ini," ujarnya.

Sementara itu, Anwar, salah seorang warga Geumpang, berharap pemerintah dapat secepatnya membantu membangun kembali rumah para korban. "Sebagian masih menumpang di rumah saudara, ada juga di Kecamatan Mane yang tinggal di tenda besar yang dibangun pada beberapa titik," ujarnya.

Dia juga mengatakan secara umum kondisi masyarakat sudah kembali normal. Mereka sudah kembali bekerja di kebun dan di sawah seperti biasa. "Kalau trauma masih ada, kami masih khawatir terjadi gempa susulan."

Gempa yang terjadi di Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh pada Selasa subuh, 22 Januari 2013, adalah gempa darat yang berkekuatan 6,0 skala Richter. Sesuai data yang dirilis dari USGS (United State Geological Survey), gempa berpusat di 4.961 derajat Lintang Utara (LU) dan 96.083 derajat Bujur Timur (BT) dengan kedalaman 16 kilometer. Akibat gempa itu, satu orang meninggal dan 15 orang luka-luka.

Sementara itu, untuk data kerusakan, berikut adalah rekap akhir yang disampaikan BPBD Pidie:

- Rumah rusak berat 296 unit,
- Rumah rusak ringan 558 unit,
- Sekolah rusak berat 12 unit,
- Sekolah rusak ringan 15 unit,
- Pesatren rusak berat 1 unit,
- Sarana ibadah rusak berat 32,
- Sarana ibadah risak ringan 9 unit,
- Fasilitas kesehatan rusak berat 5 unit,
- Fasilitas kesehatan rusak ringan 4 unit,
- Kantor pemerintah rusak berat 3 unit,
- Kantor pemerintah rusak ringan 1 unit,
- Kantor instansi swasta (koperasi) rusak ringan 1 unit,
- Kantor instansi vertikal rusak berat 2 unit,
- Kantor instansi vertikal rusak ringan 3 unit,
- Jembatan rusak berat 1 unit,
- Jembatan rusak ringan 1 unit.

ADI WARSIDI

Berita Terpopuler:
Sebut Suap Daging Musibah, Tifatul Dikecam

Marzuki Alie: Luthfi Hasan Itu yang Mana, Ya?

Apa Bukti Luthfi Hasan Terlibat? Ini Jawaban KPK

Kata Tifatul Sembiring soal Ahmad Fathanah

Ketua PBNU Doakan Suswono Selamat dari KPK

Berita terkait

Info Terkini Gempa M5,1 di Laut Guncang Bali dan NTB, Tidak Berpotensi Tsunami

7 jam lalu

Info Terkini Gempa M5,1 di Laut Guncang Bali dan NTB, Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas deformasi batuan di dalam lempeng.

Baca Selengkapnya

BMKG: Gempa Bumi di Pacitan Akibat Deformasi Batuan Lempeng Indo-Australia

23 jam lalu

BMKG: Gempa Bumi di Pacitan Akibat Deformasi Batuan Lempeng Indo-Australia

Dari analisis BMKG, gempa bumi dengan magnitudo M4.8 di Pacitan akibat deformasi batuan lempeng Indo-Australia.

Baca Selengkapnya

Pacitan Diguncang Gempa Bumi Tektonik, Terasa Sampai ke Blitar dan Malang

1 hari lalu

Pacitan Diguncang Gempa Bumi Tektonik, Terasa Sampai ke Blitar dan Malang

Pacitan diguncang gempa bumi dengan magnitudo M5,0, Selasa, 7 Mei 2024 pukul 10.34 WIB.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Identifikasi Indikator Potensi Gempa Bumi di Sumatera Paling Selatan

2 hari lalu

Peneliti BRIN Identifikasi Indikator Potensi Gempa Bumi di Sumatera Paling Selatan

Pusat Riset Kebencanaan Geologi BRIN melakukan penelitian untuk mengidentifikasi indikator potensi gempa bumi di Sumatera bagian paling selatan.

Baca Selengkapnya

Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

3 hari lalu

Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

Gempa M4,9 di area Bima, NTB, dipicu aktivitas lempeng Indo-Australia. Tidak ada gempa susulan dan tidak berpotensi tsunami.

Baca Selengkapnya

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

4 hari lalu

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

BMKG mencatat 106 kali gempa di Jawa Barat pada April 2024. Dari 6 guncangan yang terasa, gempa Garut M6,2 jadi yang paling besar.

Baca Selengkapnya

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

7 hari lalu

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

Gempa bumi M4,2 mengguncang Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut. BPBD Kabupaten Bandung mengecek informasi kerusakan akibat gempa.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

7 hari lalu

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

BMKG melaporkan gempa berkekuatan M4,2 di Kabupaten Bandung. Ditengarai akibat aktivitas Sesar Garut Selatan. Tidak ada laporan kerusakan.

Baca Selengkapnya

Gempa Bumi M5,5 Mengguncang Wilayah Maluku Utara, Terasa di Halmahera Barat dan Ternate

7 hari lalu

Gempa Bumi M5,5 Mengguncang Wilayah Maluku Utara, Terasa di Halmahera Barat dan Ternate

BMKG mencatat kejadian gempa bumi dengan kekuatan M5,5 di wilayah Maluku Utara. Pusat gempa di laut, dipicu deformasi batuan Lempeng Laut Maluku.

Baca Selengkapnya

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

8 hari lalu

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

Wilayah Garut, Cianjur, Tasikmalaya, Pangandaran dan Sukabumi memiliki sejarah kejadian gempa bumi yang sering terulang sejak tahun 1844.

Baca Selengkapnya