Hidayat: Pengganti Luthfi Tak Mungkin Saya  

Reporter

Jumat, 1 Februari 2013 10:12 WIB

Ki-Ka: Anggota DPR RI Hidayat Nur Wahid, Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Luhfi Hasan Ishaaq, Calon gubernur dan wakil Fauzi Bowo - Nachrowi Ramli menghadiri konfrensi press di Gedung DPP PKS, Jalan TB Simatupang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, (11/8). Tempo/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Mundurnya Presiden Partai Keadilan Sejahtera, Luthfi Hasan Ishaaq, segera direspons petinggi partai. Kemarin, bertempat di kediaman Ketua Majelis Syuro partai, Hilmi Aminuddin, Dewan Pimpinan Tingkat Pusat, bersama Majelis Syuro segera menggelar rapat untuk menentukan pengganti Luthfi.

Ketua Fraksi PKS di Dewan Perwakilan Rakyat, Hidayat Nur Wahid, mengatakan pengganti Luthfi sudah diputuskan dan disepakati semua elemen. Namun, dia membantah bahwa dialah yang ditunjuk untuk kembali menjadi presiden. "Pengganti Luthfi tak mungkin saya, kalau saya, berarti kaderisasi di internal partai tidak jalan," kata Hidayat saat dihubungi Tempo, Jumat, 1 Februari 2013.

Menurut Hidayat, sebagai partai kader, PKS lebih mengutamakan pergantian jabatan disebar pada seluruh kader. Artinya, jabatan yang sama tak bisa dijabat dua kali oleh satu kader. Hidayat sendiri sebelumnya sudah pernah menjabat sebagai presiden PKS.

Hidayat memastikan pengganti Luthfi adalah orang yang tepat dan memiliki kecakapan dalam memimpin partai. Pengganti Luthfi juga telah disepakati seluruh unsur partai seperti Majelis Syuro, Majelis Pertimbangan Partai, Dewan Syariah, dan segenap unsur Dewan Pimpinan Pusat. "Siapa penggantinya, empat jam lagi akan kami umumkan," kata Hidayat.

Rencananya, siang ini PKS akan menggelar konferensi pers di kantor Dewan Pimpinan Pusat, Jakarta Selatan. Luthfi diganti karena telah mengundurkan diri sebagai presiden PKS terhitung sejak 31 Januari 2013. Pengunduran diri disampaikan tak lama setelah Komisi Pemberantasan Korupsi menahan Luthfi karena dugaan keterlibatannya dalam kasus suap kasus impor daging sapi senilai Rp 1 miliar.

IRA GUSLINA SUFA

Terpopuler:

Yusuf Supendi: Kok, Kaget PKS Terlibat Suap?

Sebut Suap Daging Musibah, Tiffatul Dikecam

Presiden PKS Ditangkap, Apa Kata Hilmi Aminuddin

Marzuki Alie: Luthfi Hasan Itu yang Mana, Ya?

Suap Daging, Nama Suripto dan Hilmi Ikut Terseret

Ketua PBNU Doakan Suswono Selamat dari KPK
'
Bos PKS Tersangka, Tifatul Jelaskan di Twitter

Apa Bukti Luthfi Hasan Terlibat? Ini Jawaban KPK

Mengapa Bisnis Impor Daging Menggiurkan?

Skandal Suap PKS, Hilmi Aminudin Diminta Mundur

Berita terkait

KPK Panggil Plh Kadishub Asep Koswara sebagai Saksi Kasus Suap Bandung Smart City

2 jam lalu

KPK Panggil Plh Kadishub Asep Koswara sebagai Saksi Kasus Suap Bandung Smart City

KPK telah menetapkan bekas Wali Kota Bandung Yana Mulyana dan bekas Sekda Bandung Ema Sumarna sebagai tersangka kasus suap proyek Bandung Smart City.

Baca Selengkapnya

Caleg Lolos Dapil Neraka DKI II: Once hingga Uya Kuya Kalahkan Masinton dan Eriko Sotarduga

47 hari lalu

Caleg Lolos Dapil Neraka DKI II: Once hingga Uya Kuya Kalahkan Masinton dan Eriko Sotarduga

Penyanyi Once Mekel, berhasil lolos ke DPR RI melalui Dapil DKI Jakarta II mengalahkan caleg petahana seperti Masinton Pasaribu dan Eriko Sotarduga.

Baca Selengkapnya

Unggul Perolehan Suara di DPR dan DPRD Jakarta, PKS: Alhamdulillah

55 hari lalu

Unggul Perolehan Suara di DPR dan DPRD Jakarta, PKS: Alhamdulillah

PKS DKI Jakarta mengucapkan terima kasih kepada warga Jakarta usai unggul dalam perolehan suara Pemilu DPR dan DPRD.

Baca Selengkapnya

PKS Tunggu Hasil Majelis Syura untuk Tentukan Figur di Pilkada DKI Jakarta

55 hari lalu

PKS Tunggu Hasil Majelis Syura untuk Tentukan Figur di Pilkada DKI Jakarta

Putusan Majelis Syura bakal menjadi acuan PKS dalam mengusung calon Gubernur di Pilkada DKI 2024. Nama Anies, Hidayat Nur Wahid dan Mardani potensial.

Baca Selengkapnya

MK Putuskan Penurunan Ambang Batas Parlemen, HNW: Harus Diberlakukan Juga untuk Presidential Threshold

5 Maret 2024

MK Putuskan Penurunan Ambang Batas Parlemen, HNW: Harus Diberlakukan Juga untuk Presidential Threshold

Ambang batas parlemen diputuskan MK pekan ini, apa itu sebenarnya dan apa dasar aturannya? Bagaimana tanggapan Hidyat Nur Wahid?

Baca Selengkapnya

Kasus Suap Lukas Enembe, Jaksa KPK Tuntut Bekas Kepala Dinas PUPR Papua 7 Tahun Penjara

4 Maret 2024

Kasus Suap Lukas Enembe, Jaksa KPK Tuntut Bekas Kepala Dinas PUPR Papua 7 Tahun Penjara

Kadis PUPR Papua Gerius One Yoman telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus suap Gubernur Papua Lukas Enembe.

Baca Selengkapnya

Kasus Dugaan Korupsi Gubernur Maluku Utara, KPK Jadwalkan Pemanggilan 2 Anggota TNI Hari Ini

4 Maret 2024

Kasus Dugaan Korupsi Gubernur Maluku Utara, KPK Jadwalkan Pemanggilan 2 Anggota TNI Hari Ini

Kedua anggota TNI yang akan diperiksa KPK pada hari ini adalah ajudan Gubernur Maluku Utara nonaktif Abdul Gani Kasuba.

Baca Selengkapnya

Buntut Putusan MK Soal Ambang Batas Parlemen, Ada yang Minta Presidential Threshold Dikoreksi

4 Maret 2024

Buntut Putusan MK Soal Ambang Batas Parlemen, Ada yang Minta Presidential Threshold Dikoreksi

Hidayat Nur Wahid mengatakan MK perlu memerintahkan DPR dan pemerintah mengoreksi presidential threshold sebelum Pemilu 2029.

Baca Selengkapnya

KUA Jadi Tempat Nikah bagi Semua Agama, Siapa Saja Tokoh yang Mendukung dan Menolak?

2 Maret 2024

KUA Jadi Tempat Nikah bagi Semua Agama, Siapa Saja Tokoh yang Mendukung dan Menolak?

Wacana Menteri Agama yang akan merubah KUA sebagai tempat nikah bagi semua agama menuai beberapa pendapat yang mendukung dan menolaknya dari berbagai tokoh.

Baca Selengkapnya

Menteri Agama Yaqut Rencanakan KUA untuk Pernikahan Semua Agama, Pahami 10 Tugas Pokok Kantor Urusan Agama

1 Maret 2024

Menteri Agama Yaqut Rencanakan KUA untuk Pernikahan Semua Agama, Pahami 10 Tugas Pokok Kantor Urusan Agama

Menteri Agama Yaqut punya rencana jadikan KUA untuk pernikahan semua agama. Patut pahami kembali 10 tugas pokok Kantor Urusan Agama.

Baca Selengkapnya