TEMPO Interaktif, Ambon:Teror bom terhadap karyawan Bank Maluku di Ambon, dilakukan sebanyak dua kali. Teror bom dilakukan melalui telepon, mengabarkan pada pukul 10.00 wit, sebuah bom akan meledak di bank milik Pemerintah Provinsi Maluku itu. Teror bom yang dilakukan sebanyak dua kali itu, dilakukan pada Senin (2/8). Telepon pertama, dilakukan sekitar pukul 09.00 wit. Telepon kedua, dilakukan sekitar pukul 09.10 wit. Penelepon gelap itu berpesan, agar semua pegawai dikeluarkan dari gedung bank yang dulunya bernama Bank Pembangunan Daerah Maluku (BPDM).Tim Pejinak Bahan Peledak (Jihandak) Polda Maluku, yang diturunkan ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) tidak menemukan bom yang dimaksud, setelah sekitar 1 jam memeriksa gedung berlantai empatdi kawasan Jalan Pattimura tersebut.Karena tim Jihandak tidak menemukan bom di kantor pusat Bank Maluku itu, tim Jihandak kemudian menuju kantor Bank Maluku, Cabang Batu Merah, di kawasan Pertokoan Batu Merah. Bom yang dimaksudkan penelopon gelap itu, juga tidak daitemukan. Meski begitu, tim Jihandak Polda Maluku, menemukan 60 butir peluru revolver di salah satu ruangan Bank Maluku, Cabang Batu Merah.Siapa pemilik 60 butir peluruh ini belum diketahui. "Pihak Polres Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease, akan melayangkan surat panggilan untuk staf Bank Maluku Cabang Batu Merah, untuk dimintai keterangannya terkait dengan kepemilikan peluru tersebut," kata Kapolres Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease AKBP Leonidas Braksan. Mochtar Touwe - Tempo News Room
Penumpang Mengaku Bawa Granat, Batik Air Batal Terbang
29 April 2015
Penumpang Mengaku Bawa Granat, Batik Air Batal Terbang
"Terlepas itu bercanda atau tidak, itu kami anggap sebagai ancaman penerbangan," ujar Head of Corporate Secretary Lion Air Kapten Dwiyanto Ambarhidayat.