Teror Bom di Bank Maluku

Reporter

Editor

Senin, 2 Agustus 2004 11:38 WIB

TEMPO Interaktif, Ambon:Teror bom terhadap karyawan Bank Maluku di Ambon, dilakukan sebanyak dua kali. Teror bom dilakukan melalui telepon, mengabarkan pada pukul 10.00 wit, sebuah bom akan meledak di bank milik Pemerintah Provinsi Maluku itu. Teror bom yang dilakukan sebanyak dua kali itu, dilakukan pada Senin (2/8). Telepon pertama, dilakukan sekitar pukul 09.00 wit. Telepon kedua, dilakukan sekitar pukul 09.10 wit. Penelepon gelap itu berpesan, agar semua pegawai dikeluarkan dari gedung bank yang dulunya bernama Bank Pembangunan Daerah Maluku (BPDM).Tim Pejinak Bahan Peledak (Jihandak) Polda Maluku, yang diturunkan ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) tidak menemukan bom yang dimaksud, setelah sekitar 1 jam memeriksa gedung berlantai empatdi kawasan Jalan Pattimura tersebut.Karena tim Jihandak tidak menemukan bom di kantor pusat Bank Maluku itu, tim Jihandak kemudian menuju kantor Bank Maluku, Cabang Batu Merah, di kawasan Pertokoan Batu Merah. Bom yang dimaksudkan penelopon gelap itu, juga tidak daitemukan. Meski begitu, tim Jihandak Polda Maluku, menemukan 60 butir peluru revolver di salah satu ruangan Bank Maluku, Cabang Batu Merah.Siapa pemilik 60 butir peluruh ini belum diketahui. "Pihak Polres Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease, akan melayangkan surat panggilan untuk staf Bank Maluku Cabang Batu Merah, untuk dimintai keterangannya terkait dengan kepemilikan peluru tersebut," kata Kapolres Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease AKBP Leonidas Braksan. Mochtar Touwe - Tempo News Room

Berita terkait

Direktur Utama Maskapai Batik Air Achmad Luthfie Meninggal

24 Januari 2021

Direktur Utama Maskapai Batik Air Achmad Luthfie Meninggal

Bergabung dengen Grup Lion Air pada 2000, Achmad Luthfie menjabat sebagai Direktur Utama Batik Air sejak 2013.

Baca Selengkapnya

Wisata Sejarah Jejak Portugis di Ambon, Papalvo Papalele Tak Pernah Ingkar Janji

21 Desember 2020

Wisata Sejarah Jejak Portugis di Ambon, Papalvo Papalele Tak Pernah Ingkar Janji

Papalele memainkan peran yang amat penting selama konflik Ambon terjadi pada 1999. Prinsipnya kemanusiaan, kepercayaan, dan kesetiaan.

Baca Selengkapnya

Traveling Cuma Sehari di Kota Ambon

1 Agustus 2018

Traveling Cuma Sehari di Kota Ambon

Kami menginap di hotel yang berlokasi di tengah Kota Ambon untuk memulai traveling.

Baca Selengkapnya

Mantan Laskar Jihad Ambon Serahkan Senjata Api kepada Polisi

31 Oktober 2016

Mantan Laskar Jihad Ambon Serahkan Senjata Api kepada Polisi

Senjata yang diserahkan secara sukarela itu terdiri atas 1 pucuk laras panjang, 3 pucuk laras pendek, 2 mortir, dan ratusan peluru.

Baca Selengkapnya

Penegakan Hukum Lemah, Gurauan Bawa Bom di Bandara Terus Berulang

17 Januari 2016

Penegakan Hukum Lemah, Gurauan Bawa Bom di Bandara Terus Berulang

Pelakunya dibebaskan polisi karena perbuatannya dianggap tidak memenuhi unsur pidana.

Baca Selengkapnya

Konflik yang Dipicu Keberagaman Budaya Indonesia

21 Mei 2015

Konflik yang Dipicu Keberagaman Budaya Indonesia

PBB mencatat sebanyak 75 persen dari konflik besar yang terjadi di dunia saat ini berakar pada dimensi kultural.

Baca Selengkapnya

Penumpang Mengaku Bawa Granat, Batik Air Batal Terbang  

29 April 2015

Penumpang Mengaku Bawa Granat, Batik Air Batal Terbang  

"Terlepas itu bercanda atau tidak, itu kami anggap sebagai ancaman penerbangan," ujar Head of Corporate Secretary Lion Air Kapten Dwiyanto Ambarhidayat.

Baca Selengkapnya

Teror Bom Batik Air: Saat Koper Itu Dibuka, Rupanya Ada...  

18 April 2015

Teror Bom Batik Air: Saat Koper Itu Dibuka, Rupanya Ada...  

Pesawat Batik Air BTK 6171 rute Ambon-Jakarta sempat mendarat di Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin, Maros.

Baca Selengkapnya

Polisi Lacak Pengirim SMS Ancaman Bom di Batik Air

18 April 2015

Polisi Lacak Pengirim SMS Ancaman Bom di Batik Air

Kepolisian Resor Maros melacak keberadaan pengirim pesan singkat alias SMS yang mengabarkan ada bom di dalam pesawat Batik Air.

Baca Selengkapnya

Penumpang Batik Air yang Diancam Bom Sudah Tiba di Jakarta  

17 April 2015

Penumpang Batik Air yang Diancam Bom Sudah Tiba di Jakarta  

Penumpang Batik Air yang diteror bom tidak menerima kompensasi keterlambatan.

Baca Selengkapnya