TEMPO.CO, Jakarta - Tiga politikus Dewan Perwakilan Rakyat mendeklarasikan diri untuk bergabung menjadi kader Partai Nasional Demokrat pada hari ini, Rabu, 30 Agustus 2013. Bergabungnya mereka ke partai baru peserta Pemilu 2014 ini sekaligus diikuti mundurnya mereka dari Senayan.
Ketua Badan Pemenangan Pemilu NasDem, Ferry Mursyidan Baldan, mengatakan, partainya sangat menyambut kedatangan tiga politikus Senayan ini. "Ini merupakan bukti partai kami semakin mendapat tempat di hati publik," kata Ferry di kantor DPP NasDem, Rabu, 30 Januari 2013.
Dua di antara politikus yang loncat ke NasDem itu berasal dari Partai Golkar. Mereka adalah Malkan Amin dan Mamat Rahayu. Sebelum pindah, Malkan adalah anggota Komisi Perhubungan dan Pekerjaan Umum dari daerah pemilihan Sulawesi Selatan.
Malkan sudah menjabat sebagai anggota Dewan selama tiga periode sejak 1999 lalu. Pada masa kepemimpinan Jusuf Kalla, di Golkar, Malkan menjabat sebagai Wakil Sekretaris Jenderal DPP Golkar (2004-2009). "Saya pindah karena ingin berbuat lebih banyak." Dia membantah masuknya dia ke NasDem karena tak bisa dicalonkan lagi menjadi calon legislatif di Partai Golkar. "Kalau ada yang bilang kami masuk karena tak masuk daftar caleg, itu tak benar, karena Golkar memberi kesempatan semua anggota DPR menjadi caleg. Ini murni karena ingin perubahan."
Anggota Fraksi Golkar lainnya yang bergabung ke NasDem adalah Mamat Rahayu Abdullah. Mamat sudah menjadi anggota DPR dari Golkar sejak 2004 lalu. Hingga 29 Januari kemarin, Mamat tercatat sebagai anggota Komisi Kesehatan dan Tenaga Kerja.
Mamat membantah kepindahannya karena ada konflik dan ketidakcocokan dengan Partai Golkar. "Alasan pindahnya sederhana. Setelah saya membaca cepat program NasDem, saya punya keyakinan bahwa kemungkinan besar saya akan memberikan kontribusi bila bersama NasDem."
Seorangi politikus lagi yang pindah ke NasDem adalah Maiyasyak Johan, yang berasal dari Partai Pesatuan Pembangunan. Maiyasyak pindah ke NasDem dan mundur dari PPP dan DPR terhitung sejak 30 Januari 2013. "Saya sudah lama putuskan pindah ke NasDem karena saya sudah tak mengisi formulir pendaftaran caleg dari PPP."
Menurut Maiyasyak, keinginannya untuk bergabung ke NasDem sepenuhnya atas inisiatif pribadi. Dia menyebutkan tak ada tawaran khusus yang disampaikan NasDem padanya. "Hanya ada satu cita-cita saya untuk melakukan perubahan. Saya coba renungkan, dan ini tantangan yang menarik."
Di jajaran pengurus PPP, Maiyasyak pernah menjabat Wakil Sekretaris Majelis Pakar. Sedangkan di DPR, dia duduk di Komisi Pertahanan.
IRA GUSLINA SUFA
Berita Populer:
Alasan BNN Masih Tahan Raffi dan Wanda
Gadis Seksi di Operasi Tangkap Tangan KPK
Raffi Ahmad Dapat Narkoba dari Kampung Ambon?
Aceng Terancam 15 Tahun Penjara
KPK Tangkap Perantara Suap Politikus
Melongok Rumah Raffi Ahmad di Lebak Bulus
Berita terkait
Koalisi Prabowo Rangkul PKB dan Partai Nasdem Bahayakan Demokrasi
6 hari lalu
Upaya Koalisi Prabowo merangkul rival politiknya dalam pemilihan presiden seperti PKB dan Partai Nasdem, berbahaya bagi demokrasi.
Baca SelengkapnyaSyahrul Yasin Limpo Ogah Komentar Soal Aliran Dana Rp 40,1 Juta ke Partai NasDem
43 hari lalu
JPU KPK dalam dakwaannya menyatakan bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menggunakan uang sebesar Rp 40.123.500 untuk kepentingan NasDem.
Baca SelengkapnyaIstilah Efek Ekor Jas dalam Pemilu, Bagaimana Terjadi Anomali di Pemilu 2024?
44 hari lalu
Dalam konteks Pemilu, efek ekor jas mengacu ke bagaimana keputusan pemilih pada satu posisi pemilihan bisa pengaruhi hasil dari posisi pemilihan lain.
Baca SelengkapnyaKetua NasDem Malaysia Balik Menuding PPLN Kuala Lumpur Lobi Partai Politik untuk Menambah Pemilih KSK
44 hari lalu
Ketua Partai NasDem Malaysia Tengku Adnan mengatakan usulan menambah jumlah pemilih Kotak Suara Keliling atau KSK datang dari PPLN Kuala Lumpur.
Baca SelengkapnyaNasdem Tunggu Instruksi Surya Paloh untuk Gulirkan Hak Angket
56 hari lalu
Fraksi Partai Nasdem belum mendapatkan instruksi dari Ketua Umum Surya Paloh untuk menandatangani persetujuan hak angket.
Baca SelengkapnyaDinamika Politik Setelah Surya Paloh Diundang Presiden Jokowi pada Pekan Lalu
26 Februari 2024
Pengamat politik Ujang Komarudin menilai pertemuan Jokowi dan Surya Paloh bukan sekadar silaturahmi biasa.
Baca SelengkapnyaPrediksi Pertarungan Suara Partai di DPR yang Pro dan Kontra Hak Angket Pilpres 2024
22 Februari 2024
Jika DPR tidak siap untuk menggunakan hak angket dugaan kecurangan, capres Ganjar Pranowo akan mendorong penggunaan hak interpelasi atau rapat kerja.
Baca SelengkapnyaHUT PDIP ke-51, Merunut Sejarah PDI Perjuangan Sejak 1927
10 Januari 2024
HUT PDIP ke-51 pada 10 Januari 2024. Meskipun lahir pada 1973, tetapi keberadaan partai politik PDI Perjuangan bisa dirunut sejak 1927.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan Sebut Komitmennya Terhadap Lingkungan Sudah Sejak Kuliah
23 November 2023
Anies Baswedan menyatakan dirinya sudah berkecimpung dengan isu soal lingkungan sejak masih berkuliah.
Baca SelengkapnyaTerpopuler Bisnis: Profil Arief Prasetyo Adi, Kereta Suite Class Compartment hingga Harga Pangan yang Mulai Naik
7 Oktober 2023
Berita terpopuler ekonomi dan bisnis hingga Jumat malam, 6 Oktober 2023 dimulai dengan profil Arief Prasetyo Adi yang ditunjuk Jokowi jadi Plt Mentan.
Baca Selengkapnya