Hary Tanoesoedibjo (kiri) bersama Surya Paloh. TEMPO/Amston Probel
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Majelis Nasional Partai NasDem Surya Paloh menyatakan, mundurnya Ketua Dewan Pakar Harry Tanoesoedibjo dilakukan dengan cara baik-baik. Bahkan, sebelum mengundurkan diri, Harry sempat mengutarakan rencana pembelian TV milik Aburizal Bakrie.
"Dia malah bilang mau beli TV One," kata Surya seusai pembukaan Kongres I Partai NasDem di Jakarta Convention Center, Jumat, 25 Januari 2013. Dia menyatakan, Harry Tanoe bergabung dengan NasDem dengan cara baik-baik. Sebelum mengundurkan diri, Harry Tanoe juga berbicara baik-baik. "Friendship tetap ada, bukan suasana marah-marah," kata dia.
Dia menyatakan, iklan dan logistik memang perlu untuk membesarkan partai. Namun dia menerangkan, kedua hal tersebut bukanlah segala-galanya. Dia menyatakan, finansial NasDem tidak akan terganggu seusai mundurnya Harry Tanoe. Surya menjelaskan, dia tidak bermaksud meremehkan peran Harry Tanoe. "Pengaruhnya sekecil-kecilnya bagi partai," kata dia.
Dia mengakui ada dua daerah yang ketuanya ikut mengundurkan diri yaitu Jawa Barat dan DKI Jakarta. Tetapi dia yakin mundurnya mereka tidak akan diikuti oleh ribuan kader NasDem. Menurut dia, kedua orang itu tidak akan membawa banyak orang saat mundur dari NasDem. Dia bahkan menyarankan DPP NasDem membuat tabulasi data anggota yang keluar dan masuk. "Agar ada transparansi," kata dia.
Kongres NasDem diawali dengan mundurnya sejumlah pengurus partai. Beberapa diantaranya adalah Ketua Dewan Pakar Harry Tanoe, Sekretaris Jenderal Ahmad Rofiq, Wakil Sekretaris Jenderal Saiful Haq dan Ketua Internal Endang Tirtana. Selain itu, dua ketua daerah yaitu Jawa Barat dan DKI Jakarta juga ikut mengundurkan diri. Rencananya Surya Paloh akan dikukuhkan sebagai Ketua Umum dalam kongres kali ini.
