Rusuh Sumbawa, Tokoh Bali Lakukan Aksi Keprihatinan

Reporter

Jumat, 25 Januari 2013 18:51 WIB

Seorang warga menyaksikan ruko yang terbakar saat terjadi kerusuhan di Sumbawa Besar, Sumbawa, NTB, Selasa (22/1). ANTARA/Ikhsan

TEMPO.CO, Denpasar - Sejumlah tokoh masyarakat di Bali yang menamakan diri Forum Eksponen Masyarakat Bali Solidaritas dan Setia Nusantara, Jumat, 25 Januari 2013, melakukan aksi keprihatinan terkait kasus kerusuhan di Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat.


Mereka melakukan aksinya di wantilan gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Bali di kawasan Renon, Denpasar. Forum menilai kerusuhan antar warga, antar etnik, antar umat beragama dan antar kelompok, yang terjadi diIndonesia selama ini merupakan cermin lemahnya perhatian pemerintah pusat dan pemerintah daerah.


“Kemampuan aparat keamanan, terutama pihak kepolisian, juga lemah dalam mengayomi hak WNI sesuai Pancasila dan UUD 1945.” Demikian antara lain isi pernyataan yang mereka sampaikan.


Ketua DPRD Bali, Cok Ratmadi, yang menemui para peserta aksi mengaku sedih dengan kejadian yang berulang-ulang terjadi dan menimpa warga Bali. “Pluralisme masyarakat yang menjadi dasar dari persatuan dan kesatuan bangsa sudah hilang,” katanya.


Ratmadi yang juga Ketua DPD PDI Perjuangan Bali itu bahkan meminta Presiden Susilo Bambang Yudhono mundur dari jabatannya jika tidak mampu mengatasi masalah seperti itu.


Advertising
Advertising

Gubernur Bali, Made Mangku Pastika, megakui masalah yang menimpa wargaBali itu memprihatinkan. Namun masyarakat Bali di Bali tidak mudah terprovokasi dan menahan emosi. Pastika justru berharap warga Bali memberikan saran dan bantuan kepada pemerintah daerah yang menjadi lokasi kerusuhan.


Ihwal bantuan dari Pemerintah Provinsi Bali, Pastika mengatakan masih terus berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat.


Kepala Kepolisian Daerah Bali, Inspektur Jenderal Arif Wachyunadi, mengatakan pihaknya bersama TNI telah melakukan upaya untuk mencegah kerusuhan berkembang. Sebanyak 500 personil TNI dari Kodam Udayana serta Brimob dari Surabaya dan Kelapa Dua. Mereka Polda NTB dikerahkan membantu aparat Polda NTB untuk mengendalikan keamanan di Sumbawa.


Kerusuhan Sumbawa terjadi Selasa lalu. Dipicu oleh beredarnya informasi kematian Arniati alias Atik, 29 tahun. Warga Dusun Berang Belo, Desa Berang Rea, Kecamatan Moyo Hulu, Kabupaten Sumbawa, itu dikabarkan tewas setelah diperkosa pacarnya, seorang oknum Polres Sumbawa, Brigadir Polisi I Gede Eka Suarjana. Peristiwa perkosaan terjadi setelah keduanya mengunjungi lokasi wisata pantai Watugong, Kecamatan Badas.


Namun isu tersebut dibantah pihak kepolisian yang mengatakan kematian Atik (versi polisi, Arniyasi binti Abdul Hamid, 32 tahun) akibat kecelakaan lalu lintas. Sepeda motor yang ditumpangi pasangan kekasih itu tiba-tiba jatuh dan Atik mengalami luka berat hingga meninggal. Dalam kerusuhan tersebut puluhan bangunan berupa rumah, fasilitas bisnis, juga kendaraan rusak dan dibakar.


ROFIQI HASAN

Berita terkait

TNI Pakai Istilah OPM, Polri Nyatakan Tetap akan Sebut KKB

2 jam lalu

TNI Pakai Istilah OPM, Polri Nyatakan Tetap akan Sebut KKB

Polri menyatakan tetap akan memakai penyebutan kelompok kriminal bersenjata (KKB) terhadap kelompok yang mengupayakan kemerdekaan Papua.

Baca Selengkapnya

Pertamina dan Polri Bekerjasama Mengamankan Objek Vital Nasional

17 jam lalu

Pertamina dan Polri Bekerjasama Mengamankan Objek Vital Nasional

Pertamina dan Badan Pemelihara Keamanan (Baharkam) Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menandatangani perjanjian kerjasama pengamanan objek vital nasional.

Baca Selengkapnya

Polri Ungkap 115 Kasus Judi Online dalam Dua Pekan Terakhir, Tangkap 142 Tersangka

23 jam lalu

Polri Ungkap 115 Kasus Judi Online dalam Dua Pekan Terakhir, Tangkap 142 Tersangka

Polri juga mengajukan permintaan pemblokiran 2.862 situs judi online ke Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo).

Baca Selengkapnya

Polri Usulkan ke Kementerian Kominfo Blokir 2.862 Situs Diduga Tawarkan Judi Online

1 hari lalu

Polri Usulkan ke Kementerian Kominfo Blokir 2.862 Situs Diduga Tawarkan Judi Online

Polisi telah menangkap 142 tersangka dari 115 kasus judi online dalam rentang pada periode 23 April hingga 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Mabes Polri Diduga Impor Belasan Alat Sadap, Pengamat Sebut Pengadaannya Harus Transparan

1 hari lalu

Mabes Polri Diduga Impor Belasan Alat Sadap, Pengamat Sebut Pengadaannya Harus Transparan

Pengamat kepolian mengatakan alat sadap tidak termasuk teknologi alutsista sehingga pengadaanya harus transparan dan terbuka ke publik.

Baca Selengkapnya

Polri: 75 Motor dan 50 Mobil Listrik Ikut Kawal VVIP di World Water Forum Bali

1 hari lalu

Polri: 75 Motor dan 50 Mobil Listrik Ikut Kawal VVIP di World Water Forum Bali

Polri menyatakan kendaraan listrik untuk pengamanan World Water Forum ke-10 di Bali pada 18-25 Mei 2024 telah siap digunakan.

Baca Selengkapnya

Bareskrim Ungkap Kasus Manipulasi Data Gunakan Email Palsu yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

1 hari lalu

Bareskrim Ungkap Kasus Manipulasi Data Gunakan Email Palsu yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri mengungkap kasus manipulasi data menggunakan email palsu dan memanfaatkan informasi data untuk menipu.

Baca Selengkapnya

Tak Kebal Aturan Ganjil-Genap, Apa yang Masuk Kategori Pelat Nomor Khusus?

2 hari lalu

Tak Kebal Aturan Ganjil-Genap, Apa yang Masuk Kategori Pelat Nomor Khusus?

Apa itu pelat nomor khusus dan bagaimana aturannya termasuk saat masuk wilayah sistem ganjil-genap?

Baca Selengkapnya

Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba Sejak September 2023

2 hari lalu

Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba Sejak September 2023

Polisi juga telah menangani 10 kasus narkoba menonjol sejak 14 Maret hingga 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Ancaman Polri kepada Personel yang Terbukti Gunakan Narkoba

2 hari lalu

Ancaman Polri kepada Personel yang Terbukti Gunakan Narkoba

Polri bakal langsung memecat anggota kepolisian yang terbukti mengkonsumsi narkoba.

Baca Selengkapnya