TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat politik Charta Politika, Yunarto Wijaya, mengatakan bahwa konflik di internal Partai Nasional Demokrat justru menguntungkan Harry Tanoesoedibjo. "Mundurnya Harry Tanoe yang diumumkan secara luas dan terbuka kepada publik menandakan bahwa Harry Tanoe baru memulai karier politiknya," katanya ketika dihubungi Tempo, Selasa, 22 Januari 2013.
Kemarin Harry mengumumkan pengunduran dirinya dari Dewan Pakar Partai Nasdem. Pengunduran diri ini ditenggarai karena adanya konflik antara Harry dengan Ketua Majelis Nasional Partai Nasdem, Surya Paloh.
Toto, sapaannya, setuju dengan anggapan bahwa keluarnya Harry Tanoe ini adalah buntut dari pertengkaran panjang dua matahari kembar Nasdem ini. Menurut dia, dengan keluarnya Harry, secara psikologis publik akan melihatnya sebagai sosok yang dizalimi. "Selain itu, Harry juga seakan-akan jadi sosok yang diperebutkan oleh berbagai partai. Hal ini sangat menguntungkan Harry Tanoe," katanya.
Di sisi lain, kehilangan Harry Tanoe bisa memukul Nasdem sendiri. Dengan konflik seperti ini, masyarakat akan menilai Nasdem tak berbeda dengan partai yang sudah ada. "Ini memberikan efek psikologi negatif karena Nasdem adalah partai baru yang dianggap bisa memberikan alternatif," katanya.
Menurut Toto, perpecahan elite akan menggoyang infrastruktur partai, juga membatasi ruang publikasi Nasdem yang selama ini banyak dibantu oleh media milik Harry Tanoe.
FEBRIYAN
Berita terkait
Koalisi Prabowo Rangkul PKB dan Partai Nasdem Bahayakan Demokrasi
6 hari lalu
Upaya Koalisi Prabowo merangkul rival politiknya dalam pemilihan presiden seperti PKB dan Partai Nasdem, berbahaya bagi demokrasi.
Baca SelengkapnyaSyahrul Yasin Limpo Ogah Komentar Soal Aliran Dana Rp 40,1 Juta ke Partai NasDem
43 hari lalu
JPU KPK dalam dakwaannya menyatakan bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menggunakan uang sebesar Rp 40.123.500 untuk kepentingan NasDem.
Baca SelengkapnyaIstilah Efek Ekor Jas dalam Pemilu, Bagaimana Terjadi Anomali di Pemilu 2024?
44 hari lalu
Dalam konteks Pemilu, efek ekor jas mengacu ke bagaimana keputusan pemilih pada satu posisi pemilihan bisa pengaruhi hasil dari posisi pemilihan lain.
Baca SelengkapnyaKetua NasDem Malaysia Balik Menuding PPLN Kuala Lumpur Lobi Partai Politik untuk Menambah Pemilih KSK
45 hari lalu
Ketua Partai NasDem Malaysia Tengku Adnan mengatakan usulan menambah jumlah pemilih Kotak Suara Keliling atau KSK datang dari PPLN Kuala Lumpur.
Baca SelengkapnyaNasdem Tunggu Instruksi Surya Paloh untuk Gulirkan Hak Angket
57 hari lalu
Fraksi Partai Nasdem belum mendapatkan instruksi dari Ketua Umum Surya Paloh untuk menandatangani persetujuan hak angket.
Baca SelengkapnyaDinamika Politik Setelah Surya Paloh Diundang Presiden Jokowi pada Pekan Lalu
26 Februari 2024
Pengamat politik Ujang Komarudin menilai pertemuan Jokowi dan Surya Paloh bukan sekadar silaturahmi biasa.
Baca SelengkapnyaPrediksi Pertarungan Suara Partai di DPR yang Pro dan Kontra Hak Angket Pilpres 2024
22 Februari 2024
Jika DPR tidak siap untuk menggunakan hak angket dugaan kecurangan, capres Ganjar Pranowo akan mendorong penggunaan hak interpelasi atau rapat kerja.
Baca SelengkapnyaHUT PDIP ke-51, Merunut Sejarah PDI Perjuangan Sejak 1927
10 Januari 2024
HUT PDIP ke-51 pada 10 Januari 2024. Meskipun lahir pada 1973, tetapi keberadaan partai politik PDI Perjuangan bisa dirunut sejak 1927.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan Sebut Komitmennya Terhadap Lingkungan Sudah Sejak Kuliah
23 November 2023
Anies Baswedan menyatakan dirinya sudah berkecimpung dengan isu soal lingkungan sejak masih berkuliah.
Baca SelengkapnyaTerpopuler Bisnis: Profil Arief Prasetyo Adi, Kereta Suite Class Compartment hingga Harga Pangan yang Mulai Naik
7 Oktober 2023
Berita terpopuler ekonomi dan bisnis hingga Jumat malam, 6 Oktober 2023 dimulai dengan profil Arief Prasetyo Adi yang ditunjuk Jokowi jadi Plt Mentan.
Baca Selengkapnya