PKS Dinilai Gamang Hadapi Pemilu 2014  

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Rabu, 26 Desember 2012 00:11 WIB

Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera, Hidayat Nur Wahid. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat Politik Universitas Gadjah Mada, Ari Dwipayana menilai Partai Keadilan Sejahtera masih gamang dalam pemilihan umum 2014. "PKS kesulitan dalam merumuskan label partainya," katanya ketika dihubungi Tempo, Selasa, 25 Desember 2012.

Label yang ia maksud apakah PKS tetap menjadi partai terbuka, seperti yang dirumuskan pada 2010, atau tetap pada basisnya sebagai partai Islam. Secara inklusif, ini bisa menambah atau justru mengurangi jumlah dukungan masyarakat kepada partai itu.

Menurut dia, jika bertahan sebagai partai terbuka, dukungan masyarakat bisa bertambah karena adanya isu pluralisme. "Tapi ini bisa juga berdampak pada penurunan dukungan, karena tipe konservatif pemilih partai Islam cenderung bertahan pada prinsipnya," ujar Ari.

Sedangkan jika mengusung ajaran Islam, Ari meragukan PKS bisa menaikkan tingkat keterpilihannya pada 2014. Dengan mengangkat isu pluralisme, PKS berpotensi menaikkan tingkat keterpilihannya. Ia mencontohkan Partai Amanat Nasional yang cenderung stabil di koalisi. "PAN relatif bisa bertahan," katanya.

Salah satu masalah krusial di PKS adalah kurangnya figur yang menonjol. Ari menilai, sosok Hidayat Nur Wahid , sebagai ketua fraksi di DPR, belum tentu mendorong tingkat keterpilihan PKS. "Hidayat populer karena kualitasnya cukup baik, tapi belum tentu dikenal oleh berbagai kalangan," ujar dia.

Oleh sebab itu, menurut Ari, PKS harus mencermati siapa tokoh yang akan diusungnya di 2014. Namun, pekan lalu Hidayat Nur Wahid menyatakan PKS masih tetap menjadi partai terbuka. "Kami bisa bekerja sama dengan semua kelompok agama, suku, dan lainnya, itu bukan masalah," ucapnya.

Menurut Hidayat Nur Wahid , tak ada yang berubah dari partainya, sejak awal didirikan. "Kami tidak pernah mengubah asas," kata Hidayat Nur Wahid . Ia tidak mempermasalahkan kader PKS yang bukan Islam. "Secara prinsip, kami tetap dalam posisi membuka diri bagi siapapun."

SATWIKA MOVEMENTI

Berita terkait

Caleg Lolos Dapil Neraka DKI II: Once hingga Uya Kuya Kalahkan Masinton dan Eriko Sotarduga

43 hari lalu

Caleg Lolos Dapil Neraka DKI II: Once hingga Uya Kuya Kalahkan Masinton dan Eriko Sotarduga

Penyanyi Once Mekel, berhasil lolos ke DPR RI melalui Dapil DKI Jakarta II mengalahkan caleg petahana seperti Masinton Pasaribu dan Eriko Sotarduga.

Baca Selengkapnya

Unggul Perolehan Suara di DPR dan DPRD Jakarta, PKS: Alhamdulillah

51 hari lalu

Unggul Perolehan Suara di DPR dan DPRD Jakarta, PKS: Alhamdulillah

PKS DKI Jakarta mengucapkan terima kasih kepada warga Jakarta usai unggul dalam perolehan suara Pemilu DPR dan DPRD.

Baca Selengkapnya

PKS Tunggu Hasil Majelis Syura untuk Tentukan Figur di Pilkada DKI Jakarta

51 hari lalu

PKS Tunggu Hasil Majelis Syura untuk Tentukan Figur di Pilkada DKI Jakarta

Putusan Majelis Syura bakal menjadi acuan PKS dalam mengusung calon Gubernur di Pilkada DKI 2024. Nama Anies, Hidayat Nur Wahid dan Mardani potensial.

Baca Selengkapnya

MK Putuskan Penurunan Ambang Batas Parlemen, HNW: Harus Diberlakukan Juga untuk Presidential Threshold

58 hari lalu

MK Putuskan Penurunan Ambang Batas Parlemen, HNW: Harus Diberlakukan Juga untuk Presidential Threshold

Ambang batas parlemen diputuskan MK pekan ini, apa itu sebenarnya dan apa dasar aturannya? Bagaimana tanggapan Hidyat Nur Wahid?

Baca Selengkapnya

Buntut Putusan MK Soal Ambang Batas Parlemen, Ada yang Minta Presidential Threshold Dikoreksi

4 Maret 2024

Buntut Putusan MK Soal Ambang Batas Parlemen, Ada yang Minta Presidential Threshold Dikoreksi

Hidayat Nur Wahid mengatakan MK perlu memerintahkan DPR dan pemerintah mengoreksi presidential threshold sebelum Pemilu 2029.

Baca Selengkapnya

KUA Jadi Tempat Nikah bagi Semua Agama, Siapa Saja Tokoh yang Mendukung dan Menolak?

2 Maret 2024

KUA Jadi Tempat Nikah bagi Semua Agama, Siapa Saja Tokoh yang Mendukung dan Menolak?

Wacana Menteri Agama yang akan merubah KUA sebagai tempat nikah bagi semua agama menuai beberapa pendapat yang mendukung dan menolaknya dari berbagai tokoh.

Baca Selengkapnya

Menteri Agama Yaqut Rencanakan KUA untuk Pernikahan Semua Agama, Pahami 10 Tugas Pokok Kantor Urusan Agama

1 Maret 2024

Menteri Agama Yaqut Rencanakan KUA untuk Pernikahan Semua Agama, Pahami 10 Tugas Pokok Kantor Urusan Agama

Menteri Agama Yaqut punya rencana jadikan KUA untuk pernikahan semua agama. Patut pahami kembali 10 tugas pokok Kantor Urusan Agama.

Baca Selengkapnya

Pro-Kontra Rencana Menag Yaqut Cholil Qoumas Soal KUA untuk Pernikahan Semua Agama

27 Februari 2024

Pro-Kontra Rencana Menag Yaqut Cholil Qoumas Soal KUA untuk Pernikahan Semua Agama

Perdebatan rancangan KUA untuk pernikahan semua agama yang diajukan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. Ini pro dan kontra.

Baca Selengkapnya

KUA untuk Semua Agama, Hidayat Nur Wahid: Jadi Beban Psikologis Umat Non-Muslim

26 Februari 2024

KUA untuk Semua Agama, Hidayat Nur Wahid: Jadi Beban Psikologis Umat Non-Muslim

Usulan KUA untuk semua agama akan memberatkan warga non-Muslim yang akan menikah, karena KUA identik dengan warga beragama Islam.

Baca Selengkapnya

Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?

19 Februari 2024

Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?

Pelaksanaan pemilu dalam era reformasi telah dilakukan enam kali, yaitu Pemilu 1999, Pemilu 2004, Pemilu 2009, Pemilu 2014, Pemilu 2019 dan Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya