TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat Politik Universitas Gadjah Mada, Ari Dwipayana menilai Partai Keadilan Sejahtera masih gamang dalam pemilihan umum 2014. "PKS kesulitan dalam merumuskan label partainya," katanya ketika dihubungi Tempo, Selasa, 25 Desember 2012.
Label yang ia maksud apakah PKS tetap menjadi partai terbuka, seperti yang dirumuskan pada 2010, atau tetap pada basisnya sebagai partai Islam. Secara inklusif, ini bisa menambah atau justru mengurangi jumlah dukungan masyarakat kepada partai itu.
Menurut dia, jika bertahan sebagai partai terbuka, dukungan masyarakat bisa bertambah karena adanya isu pluralisme. "Tapi ini bisa juga berdampak pada penurunan dukungan, karena tipe konservatif pemilih partai Islam cenderung bertahan pada prinsipnya," ujar Ari.
Sedangkan jika mengusung ajaran Islam, Ari meragukan PKS bisa menaikkan tingkat keterpilihannya pada 2014. Dengan mengangkat isu pluralisme, PKS berpotensi menaikkan tingkat keterpilihannya. Ia mencontohkan Partai Amanat Nasional yang cenderung stabil di koalisi. "PAN relatif bisa bertahan," katanya.
Salah satu masalah krusial di PKS adalah kurangnya figur yang menonjol. Ari menilai, sosok Hidayat Nur Wahid , sebagai ketua fraksi di DPR, belum tentu mendorong tingkat keterpilihan PKS. "Hidayat populer karena kualitasnya cukup baik, tapi belum tentu dikenal oleh berbagai kalangan," ujar dia.
Oleh sebab itu, menurut Ari, PKS harus mencermati siapa tokoh yang akan diusungnya di 2014. Namun, pekan lalu Hidayat Nur Wahid menyatakan PKS masih tetap menjadi partai terbuka. "Kami bisa bekerja sama dengan semua kelompok agama, suku, dan lainnya, itu bukan masalah," ucapnya.
Menurut Hidayat Nur Wahid , tak ada yang berubah dari partainya, sejak awal didirikan. "Kami tidak pernah mengubah asas," kata Hidayat Nur Wahid . Ia tidak mempermasalahkan kader PKS yang bukan Islam. "Secara prinsip, kami tetap dalam posisi membuka diri bagi siapapun."
SATWIKA MOVEMENTI
Berita terkait
Caleg Lolos Dapil Neraka DKI II: Once hingga Uya Kuya Kalahkan Masinton dan Eriko Sotarduga
43 hari lalu
Penyanyi Once Mekel, berhasil lolos ke DPR RI melalui Dapil DKI Jakarta II mengalahkan caleg petahana seperti Masinton Pasaribu dan Eriko Sotarduga.
Baca SelengkapnyaUnggul Perolehan Suara di DPR dan DPRD Jakarta, PKS: Alhamdulillah
51 hari lalu
PKS DKI Jakarta mengucapkan terima kasih kepada warga Jakarta usai unggul dalam perolehan suara Pemilu DPR dan DPRD.
Baca SelengkapnyaPKS Tunggu Hasil Majelis Syura untuk Tentukan Figur di Pilkada DKI Jakarta
51 hari lalu
Putusan Majelis Syura bakal menjadi acuan PKS dalam mengusung calon Gubernur di Pilkada DKI 2024. Nama Anies, Hidayat Nur Wahid dan Mardani potensial.
Baca SelengkapnyaMK Putuskan Penurunan Ambang Batas Parlemen, HNW: Harus Diberlakukan Juga untuk Presidential Threshold
58 hari lalu
Ambang batas parlemen diputuskan MK pekan ini, apa itu sebenarnya dan apa dasar aturannya? Bagaimana tanggapan Hidyat Nur Wahid?
Baca SelengkapnyaBuntut Putusan MK Soal Ambang Batas Parlemen, Ada yang Minta Presidential Threshold Dikoreksi
4 Maret 2024
Hidayat Nur Wahid mengatakan MK perlu memerintahkan DPR dan pemerintah mengoreksi presidential threshold sebelum Pemilu 2029.
Baca SelengkapnyaKUA Jadi Tempat Nikah bagi Semua Agama, Siapa Saja Tokoh yang Mendukung dan Menolak?
2 Maret 2024
Wacana Menteri Agama yang akan merubah KUA sebagai tempat nikah bagi semua agama menuai beberapa pendapat yang mendukung dan menolaknya dari berbagai tokoh.
Baca SelengkapnyaMenteri Agama Yaqut Rencanakan KUA untuk Pernikahan Semua Agama, Pahami 10 Tugas Pokok Kantor Urusan Agama
1 Maret 2024
Menteri Agama Yaqut punya rencana jadikan KUA untuk pernikahan semua agama. Patut pahami kembali 10 tugas pokok Kantor Urusan Agama.
Baca SelengkapnyaPro-Kontra Rencana Menag Yaqut Cholil Qoumas Soal KUA untuk Pernikahan Semua Agama
27 Februari 2024
Perdebatan rancangan KUA untuk pernikahan semua agama yang diajukan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. Ini pro dan kontra.
Baca SelengkapnyaKUA untuk Semua Agama, Hidayat Nur Wahid: Jadi Beban Psikologis Umat Non-Muslim
26 Februari 2024
Usulan KUA untuk semua agama akan memberatkan warga non-Muslim yang akan menikah, karena KUA identik dengan warga beragama Islam.
Baca SelengkapnyaCatatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?
19 Februari 2024
Pelaksanaan pemilu dalam era reformasi telah dilakukan enam kali, yaitu Pemilu 1999, Pemilu 2004, Pemilu 2009, Pemilu 2014, Pemilu 2019 dan Pemilu 2024.
Baca Selengkapnya