Warga Saudi Kumpulkan Rp 1,5 Miliar untuk Satinah  

Reporter

Rabu, 12 Desember 2012 15:45 WIB

Sejumlah tenaga kerja Indonesia (TKI) yang melebihi ijin tinggal (overstayed) dari Arab Saudi saat proses pemulangan menuju daerah asal masing-masing di Balai Pelayanan Kepulangan TKI Selapajang, Tangerang, Banten, Selasa (1/11). Sebanyak 1.277 TKI overstayed yang terdiri dari dari 1.211 orang dewasa, 39 anak-anak, dan 27 bayi, dipulangkan dari Arab Saudi dengan menggunakan 4 kloter penerbangan. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Warga Arab Saudi ternyata bersimpati terhadap nasib Satinah, buruh migran asal Indonesia yang kini dibui dan menunggu hukuman mati karena membunuh majikannya. Staf Ahli Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Abdul Wahid Maktub, yang dikirim ke Arab Saudi untuk menangani kasus Satinah, menuturkan bentuk simpati itu adalah dengan menyumbang uang diyat atau uang tebusan darah.

“Dari warga Arab sudah terkumpul 500 ribu riyal atau setara Rp 1,5 miliar,” kata Wahid ketika dihubungi pada Rabu, 12 Desember 2012. Satinah mendapatkan simpati karena berkelakuan baik dan berhasil menghafal 15 juz Al-Quran selama ditahan. Ia menuturkan, tampaknya uang sumbangan dari warga itu masih akan terus mengalir.

Adapun pemerintah Indonesia tidak sanggup mengumpulkan dana lebih besar lagi. Wahid berkata, pemerintah hanya mampu mengumpulkan dana 2,5 juta riyal atau Rp 7,5 miliar. Sedangkan diyat yang diinginkan keluarga korban adalah 10 juta riyal atau Rp 30 miliar. Angka ini lebih besar daripada anjuran pemerintah Arab Saudi. Namun, besaran diyat menjadi hak sepenuhnya keluarga korban.

Pihak Konsorsium Asuransi Proteksi TKI, kata Wahid, juga tidak bisa menutup biaya diyat karena Satinah kemungkinan tidak mengikuti program asuransi. “Apalagi asuransi biasanya jangka waktunya hanya satu atau dua tahun,” ucap Wahid. Di sisi lain, Wahid khawatir besarnya diyat ini menjadi preseden bagi keluarga korban lain untuk meminta diyat yang lebih besar.

Satinah binti Jumadi membunuh Nura Al Garib, majikan perempuannya, pada 2007. Buruh migran berusia 40 tahun asal Dusun Mruten, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah ini akhirnya dijatuhi hukuman pancung oleh pengadilan Arab Saudi. Satinah mengaku terpaksa membunuh majikannya karena tak terima dituduh mencuri uang sang majikan senilai 38 ribu riyal, sering dianiaya, dan diperlakukan tak senonoh oleh sang majikan.

SUNDARI

Berita Terpopuler:

Penghina Habibie: LB Moerdani Itu Kawan Dekat Saya

Pengacara Bupati Aceng Tebar Ancaman ''Kerusuhan''

Hina Habibie, Mengapa Eks Menteri Malaysia Ogah Minta Maaf?

Lecehkan Habibie, Malaysia Dapat Surat Kecaman

Bakrie Jual Lido Resort ke Hary Tanoe

Berita terkait

Polisi Bekuk 3 Tersangka Sindikat Penyaluran TKI Ilegal ke Malaysia di Magelang

12 Juni 2023

Polisi Bekuk 3 Tersangka Sindikat Penyaluran TKI Ilegal ke Malaysia di Magelang

TKI ilegal itu tidak terima gaji selama 3 bulan dengan gaji per bulan 1.500RM.

Baca Selengkapnya

TKI Bermasalah Terbanyak Ada di Malaysia

8 Mei 2018

TKI Bermasalah Terbanyak Ada di Malaysia

Malaysia masih menjadi urutan pertama sebagai negara tempat TKI bermasalah terbanyak.

Baca Selengkapnya

TKI Makin Banyak yang Sadar Hukum

8 Mei 2018

TKI Makin Banyak yang Sadar Hukum

Jumlah pelaporan TKI bermasalah meningkat. Ini bisa mengindikasikan semakin banyak TKI yang sadar hukum.

Baca Selengkapnya

Soal Eksekusi Mati Zaini Misrin, RI Resmi Protes ke Arab Saudi

19 Maret 2018

Soal Eksekusi Mati Zaini Misrin, RI Resmi Protes ke Arab Saudi

Indonesia resmi menyampaikan protes ke Arab Saudi dan meminta penjelasan atas eksekusi mati terhadap pekerja migran Zaini Misrin.

Baca Selengkapnya

Kemenlu: Eksekusi Zaini Misrin Terjadi Saat Proses PK Berjalan

19 Maret 2018

Kemenlu: Eksekusi Zaini Misrin Terjadi Saat Proses PK Berjalan

Kementerian Luar Negeri menyayangkan eksekusi mati terhadap pekerja migran, Zaini Misrin, yang dilakukan saat proses PK kedua baru dimulai.

Baca Selengkapnya

Nusron Wahid: Pemerintah All Out Bela TKI Zaini Misrin

19 Maret 2018

Nusron Wahid: Pemerintah All Out Bela TKI Zaini Misrin

Kepala BNP2TKI Nusron Wahid mengungkapkan pemerintah sudah habis-habisan atau "all out" dalam menangani kasus TKI Zaini Misrin.

Baca Selengkapnya

Merokok Sembarangan, TKI Terbakar Parah di Malaysia

5 September 2017

Merokok Sembarangan, TKI Terbakar Parah di Malaysia

Seorang TKI terbakar parah setelah melemparkan puntung rokok ke lantai gudang berisi cairan yang mudah terbakar di Malaysia.

Baca Selengkapnya

WNI Asal NTT Dikabarkan Ditangkap Agen Intelijen Nigeria

22 Agustus 2017

WNI Asal NTT Dikabarkan Ditangkap Agen Intelijen Nigeria

Frederik Fatin Oemenu, diduga ditahan agen intelegen Nigeria dengan tuduhan melakukan pembajakan minyak

Baca Selengkapnya

Akui Curi Barang Majikan, TKI Siti Nur Sopiyati Dibui 12 Bulan  

8 Agustus 2017

Akui Curi Barang Majikan, TKI Siti Nur Sopiyati Dibui 12 Bulan  

Siti Nur Sopiyati, TKI, unggah foto-foto barang majikan yang dicurinya di akun Instgram, mengaku bersalah, dan dijatuhi hukuman 12 bulan penjara.

Baca Selengkapnya

Polri Memproses Hukum Kasus Pembunuhan oleh TKW di Singapura

3 Juli 2017

Polri Memproses Hukum Kasus Pembunuhan oleh TKW di Singapura

Kapolri memastikan proses hukum terhadap seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Indonesia yang terlibat pembunuhan di Singapura dilakukan di Indonesia

Baca Selengkapnya