Kunjungan Megawati Diwarnai Demo Puluhan ODHA

Reporter

Editor

Jumat, 2 Juli 2004 14:45 WIB

TEMPO Interaktif, Denpasar:Puluhan orang dengan HIV/AIDS (ODHA) melakukan demonstrasi di depan Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah, Denpasar, Jumat (2/7). Aksi massa yang menamakan diri Jaringan ODHA Se-Bali itu dilakukan sesaat sebelum Presiden Megawati hadir ke rumah sakit itu untuk meresmikan proyek Unit Luka Bakar dan berbagai bantuan kredit. "Kami khawatir generasi 1975 sampai 1980 akan hilang. Mungkin juga kami yang ODHA ini sebentar lagi mati. Sayangnya, tidak ada satu orang calon presidenpun yang representatif, apa lagi memperhatikan para ODHA," kata Dayang, Koordinator Jaringan ODHA Se-Bali saat melakukan orasi.Mereka meminta agar pemerintah mau lebih memperhatikan para ODHA dengan melakukan langkah-langkah konkret. Misalnya, kata Dayang, dengan memberikan obat anti retroviral (ARV) murah. "Jangan hanya menjadikan ODHA sebagai proyek belaka," tegasnya.Selain melakukan orasi, mereka juga membentangkan dua buah spanduk dan puluhan pamflet, antara lain bertuliskan "HIV/AIDS Adalah Masalah Kita Semua", "Jangan Bedakan ODHA, Karena ODHA Bagian dari Anda", "Stigma dan Diskriminasi Buat Kami Tak Berdaya", "Jangan Ada ODHA Sampai Mati".Menanggapai masalah itu, Menteri Kesehatan Ahmad Suyudi, yang hadir mendampingi Megawati dalam acara peresmian itu, mengakui kalau pemerintah belum bisa memberikan pelayanan yang maksimal pada ODHA. "Misalnya untuk penyediaan obat ARV. Untuk tahun ini kami hanya bisa mensubsidi Rp 10 miliar. Itupun hanya untuk 4.000 ODHA di seluruh Indonesia sampai 2004," ungkapnya kepada wartawan saat ditemui usai acara peresmian tersebut.Alokasi subsidi obat itu, tambah Suyudi, untuk tahun depan hanya bertambah 1.000 orang ODHA. "Jadi untuk 2004 dan 2005 total yang kami bantu hanya bisa 9.000 ODHA saja. Tetapi tahun depan kami usahakan agar mereka mendapatkannya secara gratis. Untuk tahun ini, kata Suyudi, subsidi atas ARV akan dilaksanakan oleh 25 rumah sakit di Inonesia, termasuk RS Sanglah. Keterbatasan ini karena masalah lisensi penyediaan ARV masih harus izin dari Amerika Serikat," paparnya.Aksi itu sendiri sempat dijaga ketat oleh puluhan Polisi Militer dari Kodam IX Udayana. Sempat terhenti selama acara peresmian berlangsung, namun mereka kembali lagi menggelar aksi di tempat yang sama setelah acara usai. Presiden Megawati sendiri tidak memberikan satu kata sambutanpun dalam acara itu.Mega hanya menandatangai sampul pertama Asosiasi Luka Bakar Indonesia (ALBI), penandatanganan akad kredit Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UKMK) termasuk untuk mengembangkan Warung Obat Desa (WOD), serta menyerahkan bantuan Program Pengembangan Kecamatan. Selain itu dia juga meresmikan proyek pembangunan Unit Luka Bakar, Unit ICU, dan ICCU yang merupakan bantuan dari Pemerintah Australia, senilai A$ 4,5 juta. Raden Rachmadi - Tempo News Room

Berita terkait

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

23 jam lalu

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

Tautan phishing itu berisi permintaan verifikasi data kesehatan pada SATUSEHAT.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

3 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

5 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

9 hari lalu

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

Kementerian Kesehatan membantu warga terdampak Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara dengan penyediaan masker.

Baca Selengkapnya

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

9 hari lalu

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.

Baca Selengkapnya

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

19 hari lalu

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

Kementerian Kesehatan mencatat hipertensi menjadi penyakit yang paling banyak ditemui di Pos Kesehatan Mudik Idulfitri 1445 H/2024 M.

Baca Selengkapnya

3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

36 hari lalu

3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

Wamenkes mengatakan perlunya fokus dalam tiga langkah penanganan penyakit ginjal kronis. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

37 hari lalu

Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

Banyak rumah sakit penuh sehingga pasien tidak tertampung. Masyarakat miskin kesulitan akses pelayanan kesehatan.

Baca Selengkapnya

Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

56 hari lalu

Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

Dalam pengukuhan Guru Besar FKUI, Sandra Widaty mendorong strategi memberantas skabies. Penyakit menular yang terabaikan karena dianggap lazim.

Baca Selengkapnya

Peringatan Penyakit Tropis Terabaikan, Mana Saja Yang Masih Menjangkiti Penduduk Indonesia?

31 Januari 2024

Peringatan Penyakit Tropis Terabaikan, Mana Saja Yang Masih Menjangkiti Penduduk Indonesia?

Masih ada sejumlah penyakit tropis terabaikan yang belum hilang dari Indonesia sampai saat ini. Perkembangan medis domestik diragukan.

Baca Selengkapnya