Ketua mahkamah Konstitusi Mahfud MD diwawancarai para wartawan seusai menjadi pembicara seminar Ikadin di hotel Patrajasa Semarang, (29/6). Mahfud menilai pengumpulan dana oleh masyarakat untuk pembangunan kantor KPK bukan sebagai gratifikasi namun sebagai hibah. Tempo/Budi Purwanto
TEMPO.CO , Jakarta - Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD tak menampik banyaknya tawaran dari partai politik supaya dirinya mau dicalonkan sebagai presiden atau calon wakil presiden pada Pemilu 2014.
Namun semua tawaran itu dia tolak dengan alasan masih menjabat sebagai hakim konstitusi. "Saya tidak boleh menjawab sekarang," kata Mahfud saat ditemui di kantornya, Jumat 23 November 2012.
Meski menolak tawaran dan pinangan dari partai politik, Mahfud melemparkan sinyal agar mereka menunggu tahun depan. "Nanti saya akan bicara tujuan politik saya di 2013," ujar Mahfud.
Menjelang Pemilu 2014, Mahfud menyatakan tidak akan mengubah sikap agar tingkat elektabilitasnya semakin tinggi. Ia juga tak nyaman dengan partai yang mengatur caranya tampil dan berbicara.
Saat ini, Mahfud juga belum menetapkan kriteria partai yang mungkin diterima pinangannya. Ia memilih untuk membaca situasi hingga Mei 2013 mengenai terkait pencalonan Pemilihan Umum Presiden 2014. "Saya istilahkan mengalir saja, saya tidak mencari elektabilitas," kata dia.
Menurut Mahfud, ada beberapa pimpinan partai politik yang memaksa dengan menyatakan dirinya harus mengatakan 'iya' sekarang. Tujuannya, agar tidak kehilangan momentum.
Desakan itu, menurut Mahfud, didasarkan pada survei internal partai mengenai tingkat keterpilihan, jumlah suara di Jawa dan luar Jawa, serta pengalaman dan nilai.
Mahfud Md Tegaskan Indonesia Bukan Negara Agama, tapi Negara Beragama
1 hari lalu
Mahfud Md Tegaskan Indonesia Bukan Negara Agama, tapi Negara Beragama
Mahfud Md, mengatakan relasi agama dan negara bagi Indonesia sebenarnya sudah selesai secara tuntas. Dia menegaskan bahwa Indonesia bukan negara agama, tapi negara beragama.