TEMPO.CO, Jakarta--Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran atau Fitra menyayangkan rencana kunjungan sejumlah anggota Badan Legislasi DPR ke Jerman dan Inggris. Koordinator Advokasi dan Investigasi FITRA, Uchok Sky Khadafi mengatakan, seharusnya niat itu diurungkan karena Dewan sudah banyak mendapat hujatan dari masyarakat terkait kunjungannya ke luar negeri.
"Seharusnya DPR mengevaluasi diri, mereka harusnya kapok untuk melakukan plesiran," katanya saat dihubungi, Sabtu, 17 November 2012.
Pekan depan pada 23 November 2012, 12 orang anggota DPR akan berangkat ke Inggris. Kunjungan kerja ke luar negeri tersebut untuk mendalami penerapan regulasi yang akan dipakai dalam draft Rancangan Undang-Undang tentang keinsinyuran. Selain ke Inggris, pada 17 hingga 23 November 2012, sebelas anggota Baleg melakukan kunjungan kerja ke Jerman untuk hal yang sama.
Selain masalah hujatan masyarakat, Uchok juga prihatin dengan rencana keberangkatan anggota Dewan ke Jerman malam ini. Soalnya, mereka masih dalam masa reses yang semestinya momen tersebut dimanfaatkan oleh mereka untuk mencari tahu persoalan di daerah konstituennya.
"Kurang baik anggota DPR ke luar negeri dalam masa reses, kalau memang DPR-nya dipindahin ke sana sih tidak apa-apa," katanya seraya tertawa.
Kunjungan tersebut, kata dia, menambah rusaknya citra DPR secara kelembagaan. Ini membuat nama-nama anggota Dewan yang tak setuju dengan kunjungan itu juga ikut memburuk.
Uchok menyarankan, dari pada berkunjung ke luar negeri, anggota Dewan bisa memberdayakan kedutaan Indonesia yang ada di sana untuk mencari informasi yang mereka perlukan. Menurut dia, ini akan menghemat biaya yang di keluarkan oleh mereka.
Atau para anggota Dewan juga bisa memanfaatkan kecanggihan teknologi dengan menggunakan skype atau video conference untuk bertanya kepada para sumber yang mereka inginkan. Cara lainnya, para sumber tersebut juga bisa didatangkan ke Indonesia, bukan malah anggota Dewan yang ke sana. "Biarkan mereka juga melihat Indonesia," ujar dia.
