TEMPO.CO, Jakarta - Fraksi Partai Amanat Nasional mengancam akan mensomasi Menteri Badan Usaha Milik Negara, Dahlan Iskan, jika terbukti melaporkan kader partai, M. Ikhlas El Qudsi, ke Badan Kehormatan DPR. Jika benar, pelaporan M. Ikhlas dinilai tak tepat dan salah alamat.
"Kami akan pastikan dulu ke Badan Kehormatan, apa benar inisial MIEQ yang dilaporkan Dahlan merujuk pada M. Ikhlas," kata Wakil Ketua Fraksi PAN, Viva Yoga Mauladi, saat dihubungi, Senin, 12 November 2012.
Rabu pekan lalu, Menteri Dahlan menyerahkan surat tertulis kepada Badan Kehormatan. Isinya mengenai lima anggota DPR yang disebut meminta sejumlah fee kepada PT Merpati untuk memuluskan pengucuran penyertaan modal negara. Kelima inisial anggota DPR itu adalah AQ, LM, ATP, MIEQ, dan IGARW. MIEQ kemudian disebut-sebut sebagai kader PAN, M. Ikhlas El Qudsi.
Menurut Viva, penyebutkan nama M. Ikhlas oleh Dahlan tak berdasar dan salah alamat. Fraksi sudah meminta klarifikasi langsung kepada M.Ikhlas ihwal keterlibatannya dalam kasus yang diadukan Dahlan. Hasilnya, anggota komisi BUMN itu mengaku tak pernah terlibat dalam panitia kerja Merpati.
M. Ikhlas pun mengaku tak pernah bertemu dengan direksi Merpati mana pun di luar rapat dengar pendapat yang digelar komisi. "Jadi kalau benar nama dia (M. Ikhlas) yang dilaporkan Dahlan, itu pencemaran nama baik dan sangat merugikan partai," ujar Viva.
Menurut Viva, keterangan yang disampaikan Dahlan, baik dalam bentuk informasi atau pelaporan, tidak tepat. Sebagai menteri, keterangan Dahlan punya kekuatan politik dan hukum. Karena itu, penyebutan nama seseorang, apalagi dalam kasus korupsi, sangat merugikan pihak yang disebut. "Harusnya dia benahi dulu rumah tangganya, urus dulu BUMN, dan kalau benar ada praktek pemerasan, laporkan saja kepada polisi atau KPK, bukan dalam rangka politik pencitraan seolah-olah bersih."
Rencananya, Fraksi PAN, bersama M. Ikhlas, akan menemui BK pada pukul 10.00 WIB nanti. "Bila memang benar saudara M. Ikhlas ada dalam laporan tersebut, MIEQ dan Fraksi PAN akan mensomasi Dahlan Iskan untuk meminta maaf secara terbuka."
Permintaan somasi, kata Viva, sudah disepakati oleh fraksi dalam rapat internal pekan lalu usai memanggil M. Ikhlas. "Somasi segera kami layangkan dan tidak menunggu berakhirnya masa reses, karena nama baik saudara MIEQ dan Fraksi PAN sangat dirugikan akibat perbuatan Dahlan."
IRA GUSLINA SUFA
Baca juga:
Lika-liku Upeti DPR
PAN Temui Badan Kehormatan Soal Pemerasan BUMN
Publik Percaya Ada Upeti di Senayan
10 Kelompok ''Pengganggu'' BUMN Versi Said Didu
Dahlan dan Anggota DPR Diminta Buka-bukaan Soal Bisnisnya
Laporkan Pemeras BUMN ke KPK, Dahlan Pikir-pikir
Berita terkait
Berkali Banjir di Tol Menuju Bandara Soekarno-Hatta, Dahlan Iskan Pernah Merasa Malu Soal Ini
46 hari lalu
Ruas tol Sedyatmo yang terhubung dengan pintu masuk Bandara Sekarno-Hatta mengalami banjir kemarin. Banjir ke bandara pernah berkali terjadi.
Baca SelengkapnyaFakta Biji Pepaya yang Memiliki Manfaat Bagi Tubuh, Kebiasaan Rutin Dahlan Iskan
20 Oktober 2023
Ternyata biji pepaya memiliki manfaat bagi tubuh. Meski bisa dikonsumsi, sebaiknya tetap diperhatikan dalam mengkonsumsinya.
Baca SelengkapnyaDiperiksa KPK, Dahlan Iskan Mengaku Tak Tahu Masalah Teknis Pengadaan LNG Pertamina
14 September 2023
Dahlan Iskan menerangkan pemeriksaan tersebut memakan waktu yang lama karena memeriksa dokumen lama.
Baca SelengkapnyaDahlan Iskan Penuhi Panggilan KPK
14 September 2023
Dahlan Iskan mendatangi gedung KPK untuk menjalani pemeriksaan sebagai saksi dalam kasus korupsi LNG Pertamina.
Baca SelengkapnyaKPK Akan Periksa Dahlan Iskan Hari Ini
14 September 2023
Eks Menteri BUMN Dahlan Iskan akan diperiksa oleh KPK dalam kasus dugaan korupsi jual beli LNG oleh Pertamina pada hari ini.
Baca SelengkapnyaEks Menteri BUMN Dahlan Iskan Akan Diperiksa KPK Hari Ini
14 September 2023
Mantan Menteri BUMN, Dahlan Iskan akan dijadwalkan pemeriksaan pada Hari ini terkait kasus dugaan korupsi LNG PT Pertamina 2011-2014
Baca SelengkapnyaKawasan Jajanan Kya-kya, Surabaya, Sudah Dikenal Sejak Masa SriwiJaya
30 September 2022
Kya-Kya didirikan pada 31 Mei 2003, di hari ulang tahun Surabaya. Masyarakat menyukainya, namun hanya bertahan lima tahun. Kini Kya-kya dibuka lagi.
Baca SelengkapnyaTerpopuler Bisnis: Fahmi Idris Meninggal Dunia, Laba Bukit Asam 355 Persen
23 Mei 2022
Berita terpopuler ekonomi kemarin, diimulai dari kabar duka dari mantan Menteri Perindustrian, Fahmi Idris
Baca SelengkapnyaTerkini Bisnis: Dahlan Iskan Cerita Kisruh Minyak Goreng, Fahmi Idris Meninggal
22 Mei 2022
Pada akhir pekan, berita tentang Dahlan Iskan yang mengomentari pencabutan larangan ekspor CPO dan minyak goreng masih menarik perhatian pembaca.
Baca SelengkapnyaTerpopuler Bisnis: Dahlan Iskan Singgung Reputasi Jokowi, Elon Musk Terkaya
22 Mei 2022
Berita terpopuler bisnis pada Sabtu, 21 Mei 2022 dimulai dari cerita Dahlan Iskan soal kisruh minyak goreng, Lin Che Wei dan reputasi Jokowi.
Baca Selengkapnya