TEMPO.CO , Jakarta:Dua bulan terakhir Poso terus mencekam.Situasi di Kota Poso, Sulawesi Tengah kemarin pun tetap mencekam. Ratusan warga menutup Jalan Trans Sulawesi dengan balok kayu dan membakar ban bekas. Mereka juga membakar beberapa kios di Pasar Sentral Poso serta sebuah pos polisi lalu-lintas. Ini perjalanan kekerasan di Poso dua bulan terakhir.
26 Agustus
Noldy Retulete Ombolando, 27 tahun, tewas ditembak di Desa Sepe, Kecamatan Lage, Kabupaten Poso.
8 Oktober
Dua orang anggota polisi, Brigadir Satu Andi Sapa dan Brigadir Sudirman, dilaporkan hilang di Desa Tamanjeka, Desa Masani, Kabupaten Poso.
9 Oktober
Dua bom rakitan meledak di Kabupaten Poso.
16 Oktober
Brigadir Satu Andi Sapa dan Brigadir Sudirman ditemukan tewas dengan leher teriris di hutan Dusun Tamanjeka.
20 Oktober
Polisi menangkap dua orang terduga teroris di Kecamatan Poso Kota. Mereka adalah Ibrahim alias Salman dan Abu Bakar.
22 Oktober
Dua bom meledak di pos polisi lalu-lintas di Kabupaten Poso. Tiga orang terluka.
29 Oktober
Tim gabungan kepolisian dan TNI menemukan bom berdaya ledak tinggi seberat 10 kilogram di sebuah gubuk di Gunung Tamanjeka.
28 Oktober
Tim gabungan menemukan dua bom ranjau di kaki Gunung Biru dan di sekitar Gunung Tamanjeka.
31 Oktober
Polisi menggerebek satu rumah di Desa Kalora, Kecamatan Poso Pesisir Utara, Seorang terduga teroris tewas dan empat lainnya luka-luka.
31 Oktober
Polisi mengamankan tujuh unit bom dan sepucuk pistol dari sebuah rumah di Dusun III, Desa Kalora, Poso Pesisir Utara.
3 November
Polisi menyergap dua orang terduga teroris di Kelurahan Kanyamanya, Kota Poso. Seorang terduga teroris, Abdul Khalid Tumbigo tewas.
INDRA WIJAYA
Berita Terpopuler
Jakarta Selatan Siapkan Lokasi Kampung Deret
Duduki Lahan Arthaloka, 23 Orang Bersenpi Ditahan
Tiga Alasan Transjakarta Tak Maksimal Layani Warga
Transjakarta Angkut 299 Ribu Penumpang per Hari
Duduki Lahan Arthaloka, Mereka Sempat Melawan
Polisi Ringkus 6 Tersangka Pengeroyokan di Cipulir
Berita terkait
Pembangunan PLTA Poso, JK Sebut Berawal dari Pencarian Solusi Konflik 2001
25 Februari 2022
Jusuf Kalla bercerita pembangunan PLTA di Poso, Sulawesi Tengah berawal pada tahun 2001 atau saat Poso diguncang konflik
Baca SelengkapnyaJika Diminta, TNI Siap Kawal Petani Panen di Poso
11 Oktober 2016
Program pengawalan kepada petani tersebut hanya untuk enam kecamatan di wilayah Poso Pesisir.
Baca SelengkapnyaOperasi Tinombala Berlanjut, Ini Dalih KSAD Jenderal Mulyono
10 Agustus 2016
Polri dan TNI belum akan menghentikan operasi Tinombala di Poso, Sulawei Tengah, sampai kelompok Santoso menyerahkan diri.
Baca Selengkapnya16 Anak Buah Santoso Masih Jadi Buron
8 Agustus 2016
Polisi menetapkan 16 DPO jaringan Mujahidi Indonesia Timur pimpinan Santoso alias Abu Wardah.
Baca SelengkapnyaIntel Tinombala yang Ditembak Brimob Dimakamkan di Sulawesi Selatan
28 Juli 2016
Anggota intel Operasi Tinombala di Poso, Sersan Dua Muhammad Ilman, akan dimakamkan di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan.
Baca SelengkapnyaIntel Tinombala Tewas Tertembak oleh Brimob di Poso
27 Juli 2016
Tim Divisi Propam dan Kepala Korps Brimob langsung berangkat ke Poso untuk memeriksa anggota Brimob yang salah tembak oleh intel TNI Satgas Tinombala.
Baca SelengkapnyaSantoso Tewas, Pansus Revisi UU Anti-Terorisme Kunjungi Poso
22 Juli 2016
Pansus RUU Antiterorisme ingin menangkap aspirasi warga Poso pasca-tewasnya Santoso.
Baca SelengkapnyaAktivis Perdamaian Poso Usulkan Polisi Berdialog dengan Santoso
18 Juli 2016
Polisi diminta mengedepankan pendekatan dialog konstruktif dalam menghadapi kelompok Santoso di Poso.
Baca SelengkapnyaBegini Kronologi Ditangkapnya Samil, Anak Buah Santoso
17 Juni 2016
Komandan Pos Lape memerintahkan Pos Tamanjeka mendalami dan memastikan kebenaran akan informasi tersebut.
Baca SelengkapnyaMayat Anggota Kelompok Santoso Ditemukan Terkubur
25 Mei 2016
Mayat itu diduga bernama Aco alias Sucipto dari Malino. Dia adalah anak buah Santoso yang selama ini menjadi buron.
Baca Selengkapnya