TEMPO.CO, Malang-Gabungan Tim SAR akhirnya menemukan Muhammad Firas Awaludin Iqbal, 19 tahun, dalam kondisi selamat. Mahasiswa Fakultas Pertanian hilang dalam pendakian ke puncak Gunung Semeru selama tiga hari.

Ia mampu bertahan hidup hanya berbekal sebotol air minum. "Ditemukan jam 5 sore (tadi)," kata Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Ayu Dewi Utari, Kamis 1 November 2012.

Korban dalam kondisi lemah karena kehabisan perbelakan. Kini, para relawan tengah mengevakuasi korban menuju jalur Rani Pani Kabupaten Lumajang. Petugas medis dari Palang Merah Indonesia (PMI) Lumajang dan Kabupaten Malang siap mengevakuasi menuju Rumah Sakit terdekat. "Proses evakuasi besok," katanya.

Firas ditemukan tak jauh dari Blank 75, yakni jurang sedalam 75 meter di kawasan Kalimati. Pemuda asal Jalan Demang Jaya RT 04 RW 01 Desa Krebet Kecamatan Bululawang Kabupaten Malang ini juga masih mampu berkomunikasi dengan lancar.

Sebelumnya, tim SAR menemukan jejak sepatu dan sepasang kaos tangan di lokasi itu. Jejak sepatu dan kaos tangan menjadi petunjuk tim untuk menelusuri jejak dan pergerakannya.

Petugas tengah menenangkan korban dan mendirikan perkemahan di Kalimati. Lokasi penemuan korban, sekitar dua kilometer dari puncak Mahameru. Rombongan Firas yang mendaki ke Gunung Semeru memperingati Sumpah Pemuda lega setelah korban ditemukan selamat. Mereka menunggu di pos Ranu Pani, Lumajang.

Sekretaris PMI Kabupaten Malang Apriliyanto mengatakan petugas medis dan sebuah ambulans disiapkan untuk evakuasi korban. PMI tengah berkoordinasi dengan tim SAR untuk evakuasi melalui Ngadas Kabupaten Malang atau Ranu Pani Lumajang. "Kita siaga, PMI Lumajang juga siap," katanya.

EKO WIDIANTO