Sunario, Tokoh Penting di Balik Sumpah Pemuda  

Reporter

Minggu, 28 Oktober 2012 14:07 WIB

Diorama di Museum Sumpah Pemuda, Jln. Kramat Raya, Jakarta, Museum inilah yang dahulu digunakan para pemuda untuk berjuang melawan penjajahan dan dari tempat ini pula lahirlah Sumpah Pemuda pada 28-10, 1928 TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Mendiang Profesor Sartono Kartodirdjo pernah mengatakan bahwa manifesto politik yang dikeluarkan oleh Perhimpunan Indonesia di Belanda pada 1925 lebih fundamental daripada Sumpah Pemuda 1928. Manifesto Politik 1925 berisi prinsip perjuangan, yakni unity (persatuan), equality (kesetaraan),dan liberty (kemerdekaan).

Adapun Sumpah Pemuda hanya menonjolkan persatuan. "Paling tidak demikianlah yang tertanam dalam memori kolektif masyarakat Indonesia selama ini melalui slogan "satu nusa, satu bangsa, satu bahasa," katanya.

Adalah Sunario, satu-satunya tokoh yang berperan aktif dalam dua peristiwa penting tersebut. Ketika Manifesto politik dicetuskan, dia bersama Hatta adalah pengurus Perhimpunan Indonesia. Sunario menjabat sekretaris II dan Hatta menjadi bendahara I.

Mengutip laporan khusus Majalah Tempo edisi 2 November 2008, pada akhir Desember 1925 Sunario memperoleh gelar Meester in de Rechten, kemudian pulang ke Indonesia.

Setelah lulus, dia aktif sebagai pengacara. Dia membela para pemuda aktivis pergerakan yang berurusan dengan polisi Hindia Belanda. Ia menjadi penasihat panitia Kongres Pemuda II 1928 yang melahirkan Sumpah Pemuda. Dalam kongres itu, Sunario juga menjadi pembicara dengan makalah berjudul "Pergerakan Pemuda dan Persatuan Indonesia".

Kongres Pemuda itu terdiri atas tiga sesi. Sebelum sesi ketiga, 28 Oktober 1928, malamnya direncanakan arak-arakan pandu. Namun acara ini dibatalkan karena tidak diizinkan polisi. Dalam sesi ketiga yang, menurut surat kabar Darmokondo, dihadiri 1.000 orang disinggung juga soal peran kepanduan.

Sunario mengatakan, "kongres ini bersendi atas persatoean dan ketjintaan," katanya. Menurut Sunaryo, persatuan itu tidak cukup di kalangan intelek saja. Maka ia menganjurkan mendukung gerakan kepanduan. "Djika akan meninggikan ra'jat Indonesia, sokonglah kita poenja Pandoe baik dengan wang, maoepoen anak-anak, poetra-poetra, poetri-poetri menjadi kita empoenja Pandoe",katanya.

Sebelumnya, pada 1926 di Bandung, ia ikut mendirikan Nationale Patvinders-Organisatie bersama Rahim (ayah Rahmi Hatta) yang mewajibkan semua pandu memakai kacu merah-putih.

ALIA FATHIYAH | PDAT| EVAN

Baca juga:
Edisi Khusus Tempo.co Sumpah Pemuda
Hatta, Motor Perjuangan Pemuda di Belanda

Hatta dan Kata Indonesia

Wawancara A. Simanjuntak, Pengarang Bangun Pemudi Pemuda
Naskah Sumpah Pemuda Tak Orisinal?

Kenapa Sukarno Ubah Sumpah Pemuda?

Berita terkait

Aktor Komedi Charlie Chaplin Pernah ke Garut, Dua Tahun Sebelum Sumpah Pemuda

30 hari lalu

Aktor Komedi Charlie Chaplin Pernah ke Garut, Dua Tahun Sebelum Sumpah Pemuda

Aktor komedi Charlie Chaplin pernah mengunjungi Garut pada 1926. Bahkan ia melanjutkan petualangannya ke Yogyakarta dan Bali.

Baca Selengkapnya

Aksi Sumpah Pemuda 2023 Nilai Jokowi Tak Taat Konstitusi

22 November 2023

Aksi Sumpah Pemuda 2023 Nilai Jokowi Tak Taat Konstitusi

Ketua BEM UI Melki Sedek Huang menilai Jokowi tak taat konstitusi pada akhir masa kepemimpinannya.

Baca Selengkapnya

Kompetisi Video Pendek KEMENPORA Meriahkan Hari Sumpah Pemuda

8 November 2023

Kompetisi Video Pendek KEMENPORA Meriahkan Hari Sumpah Pemuda

Kompetisi Video Pendek KEMENPORA Meriahkan Hari Sumpah Pemuda.

Baca Selengkapnya

Menpora Dito Ariotedjo Sebut Spirit Anak Muda di Politik Tinggi, tapi Ada yang Anti Partai

29 Oktober 2023

Menpora Dito Ariotedjo Sebut Spirit Anak Muda di Politik Tinggi, tapi Ada yang Anti Partai

Menpora Dito Ariotedjo ungkap soal spirit anak muda di bidang politik yang tinggi, tapi ada juga yang antipati terhadap partai politik.

Baca Selengkapnya

Cara Siswa SMA di Palembang Peringati Hari Sumpah Pemuda, Pakai Seragam Profesi

28 Oktober 2023

Cara Siswa SMA di Palembang Peringati Hari Sumpah Pemuda, Pakai Seragam Profesi

Kegiatan memperingati hari Sumpah Pemuda itu juga dilakukan langsung pemilihan ketua OSIS.

Baca Selengkapnya

Soegondo Djojopoespito Ketua Kongres Pemuda Saat Berusia 23 tahun, Pencetus Sumpah Pemuda

28 Oktober 2023

Soegondo Djojopoespito Ketua Kongres Pemuda Saat Berusia 23 tahun, Pencetus Sumpah Pemuda

Soegondo Djojopoespito pada usia 23 tahun memimpin Kongres Pemuda yang kemudian mencetuskan Sumpah Pemuda.

Baca Selengkapnya

Telkomsel Semangat Indonesia: Inspirasi untuk Berkontribusi

28 Oktober 2023

Telkomsel Semangat Indonesia: Inspirasi untuk Berkontribusi

Telkomsel Semangat Indonesia" lebih dari sebuah manifesto, hal ini juga menjadi langkah nyata dari komitmen Telkomsel untuk konsisten berkontribusi bagi bangsa dan negara

Baca Selengkapnya

Peringatan Sumpah Pemuda, Presiden BEM Unair Ajak Anak Muda Tak Apatis terhadap Politik

28 Oktober 2023

Peringatan Sumpah Pemuda, Presiden BEM Unair Ajak Anak Muda Tak Apatis terhadap Politik

Berkaca pada sejarah Hari Sumpah Pemuda, sebagai mahasiswa seharusnya berperan tidak hanya sebagai objek politik.

Baca Selengkapnya

Rapat-rapat Sebelum Kongres Pemuda 1928, Pencetus Sumpah Pemuda

28 Oktober 2023

Rapat-rapat Sebelum Kongres Pemuda 1928, Pencetus Sumpah Pemuda

Kongres Pemuda II dilaksanakan pada 27-28 Oktober 1928 di Jakarta yang dipimpin oleh Soegondo Djojopoespito, melahirkan deklarasi Sumpah Pemuda.

Baca Selengkapnya

Tokoh-tokoh Muda Penggerak Kongres Pemuda 1928, Pencetus Sumpah Pemuda

28 Oktober 2023

Tokoh-tokoh Muda Penggerak Kongres Pemuda 1928, Pencetus Sumpah Pemuda

Hari Sumpah Pemuda ditetapkan dengan adanya Kongres Pemuda. Berikut para tokoh muda yang berperan di dalamnya.

Baca Selengkapnya