Jusuf Kalla dan Aburizal Bakrie. TEMPO/Dasril Roszandi
TEMPO.CO, Jakarta - Partai Golongan Karya menjadikan beberapa hasil survei terhadap Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie yang mencalonkan diri sebagai presiden pada pemilihan umum 2014 sebagai bahan evaluasi. "Apa pun hasilnya, kami hargai," ujar Ketua Fraksi Golkar DPR RI, Setya Novanto, Rabu, 24 Oktober 2012.
Ditemui di Kompleks Parlemen ia mengatakan, Golkar juga menjadikan hasil survei yang menyebutkan jumlah pemilih Aburizal sedikit, sebagai masukan. "Ini agar kami bekerja keras dan memiliki semangat yang lebih besar," Setya mengatakan.
Berdasarkan survei Lembaga Survei Nasional terhadap 1.230 orang, didapat hasil sebanyak 9,4 persen responden mendukung mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Sedangkan Aburizal hanya mendapat dukungan 7,1 persen. Survei dilaksanakan pada 4 hingga 20 September 2012.
Tingginya dukungan publik terhadap Kalla juga dapat dilihat dari tingkat akseptabilitas. Kalla memperoleh dukungan sebanyak 62 persen, sedangkan Aburizal hanya 41,4 persen.
Lembaga lainnya, Political Weather Station, menyebutkan popularitas Kalla lebih tinggi ketimbang Aburizal. Dalam pemaparannya Ahad lalu, lembaga itu menyebutkan Kalla berada di peringkat teratas dengan suara 95,88 persen. Aburizal menempati peringkat dua dengan 90,09 persen. PWS melakukan survei terhadap 1.070 responden pada 15 September hingga 15 Oktober 2012.
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024
22 Desember 2021
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024
Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.