TEMPO.CO , Jakarta:Untuk meredam potensi konflik di Kabupaten Poso, Mantan Wakil Presiden Indonesia, Jusuf Kalla, mempunyai empat kiat. Saran Kalla tersebut meliputi langkah pemerintah, tokoh agama, dan masyarakat.
Tiga kiat Jusuf Kalla itu adalah pemerintah harus menciptakan perekonomian yang baik dan berkeadilan kepada masyarakat. Hukum harus ditegakkan. Pemimpin agama harus mampu memberikan pemahaman keagamaan yang benar kepada pengikutnya. "Masyarakat sendiri yang harus mengatasinya persoalan di Poso ini. Jangan terlena," kata Kalla saat menggelar pertemuan dengan tokoh agama di rumah jabatan bupati Poso 23 Oktober 2012.
Kalla datang bersama mantan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Hamid Awaluddin. Dua orang ini adalah pelopor perdamaian masyarakat Poso saat konflik suku, agama, ras, dan antragolongan, yang dideklarasikan melalui naskah perjanjian Malino I dan Malino II.
Menurut Kalla, beberapa persoalan Poso akhir-akhir ini, seperti kasus penembakan warga sipil, pembunuhan terhadap dua anggota polisi, serta serangkaian aksi teros bom lainnya, sudah tidak bisa lagi dikaitkan dengan isu suku, agama, ras, dan antargolongan.
"Konflik agama sudah lama berakhir. Ini hanya persoalan pemahaman dan ideologi. Ada orang tertentu yang tidak ingin melihat kedamaian di Poso," ujar Ketua Umum Palang Merah Indonesia. "Jangan merusak apa yang sudah kita perbaiki selama ini."
IRFAN ABDUL GANI
Berita Terpopuler
Jurus Jitu Marzuki Alie Supaya Jadi Anggota DPR
Auditor BPK Temui Andi Mallarangeng Soal Hambalang
Polri Dinilai Mulai Sejalan dengan KPK
Tersangka Simulator Versi Polri Diserahkan ke KPK
PAN-PPP Usung Bibit Waluyo di Pilkada Jawa Tengah
PPATK: Jejak Transaksi Hambalang ''Gelap''
Berita terkait
Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham
10 hari lalu
Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.
Baca SelengkapnyaGilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk
11 hari lalu
Pendeta Gilbert Lumoindong dilaporkan ke polisi atas ceramahnya yang dianggap menghina sejumlah ibadah umat Islam.
Baca SelengkapnyaDigagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina
13 hari lalu
Presiden Jokowi mendiskusikan rencana pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Menlu Cina, pernah akan dibangun pada 2018.
Baca SelengkapnyaDua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong
14 hari lalu
"Saya tidak ada niat, saya mencintai umat Muslim. Saya minta maaf," kata Gilbert Lumoindong
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang
25 hari lalu
Open house yang diadakan oleh JK dihadiri oleh Anies Baswedan, Hamdan Zoelva, hingga Tom Lembong selaku perwakilan koalisi perubahan.
Baca SelengkapnyaRekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK
25 hari lalu
Jusuf Kalla menilai positif kunjungan Roeslan Roeslani ke rumah Megawati Soekarnoputri. Soal rekonsiliasi nasional, ia menilai ada banyak waktu lain.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto
25 hari lalu
Anies Baswedan bersamuh dengan Jusuf Kalla pada hari pertama Lebaran. Mengaku tak bicara soal politik.
Baca SelengkapnyaUsai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok
26 hari lalu
Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) akan merayakan hari raya Idul Fitri 1445 H atau 2024 M di Jakarta. Rencananya, JK juga akan menerima kunjungan para kolega di kediaman pribadinya di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaLebaran, Anies Baswedan Gelar Open House di Rumahnya hingga Sowan ke JK
26 hari lalu
Calon presiden nomor urut satu, Anies Baswedan, bakal merayakan lebaran tahun ini di Jakarta. Rencananya, Anies akan salat id di masjid dekat rumahnya di Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Setelah itu, mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut akan bersilaturahmi dengan tokoh-tokoh partai politik pengusungnya dan para politikus senior.
Baca SelengkapnyaArti 9 Pilar di Gedung MK, Begini Sejarah Pembangunannya 17 Tahun Lalu
43 hari lalu
Di depan Gedung MK terdapat 9 pilar besar, apa artinya? Ini riwayat pembangunannya di Jalan Merdeka Barat, Jakarta.
Baca Selengkapnya