Koalisi Ornop Tolak RUU Praktik Kedokteran

Reporter

Editor

Selasa, 15 Juni 2004 19:28 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Koalisi Ornop RUU Praktik Kedokteran menolak RUU Praktik Kedokteran yang saat ini dibahas di komisi VII DPR. Dalam pernyataan sikap yang disampaikan pada Selasa (5/6), menurut mereka RUU praktik kedokteran sama sekali tidak melibatkan konsumen jasa medis / pasien yang selama ini menjadi korban malpraktik, masyarakat, LSM, organisasi/lembaga profesi lainnya. Singkatnya, rancangan UU itu dinilai tidak mencerminkan kepentingan publik. Koalisi tersebut terdiri dari Asosiasi Penasihat Hukum dan HAM Indonesia (APHI), Himpunan Advokad/Pengacara Indonesia (HAPI) cabang Jaktim, Perhimpunan Bantuan Hukum dan HAM Indonesia (PBHI), Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta, Serikat Pengacara Rakyat (SPR), Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Persatuan Pengacara Publik Indonesia (P3I), Yayasan Perlindungan Konsumen Kesehatan Indonesia (YPKKI), LBH perlindungan anak, Kontras, Imparsial, Elsam, ICW, LBH Kesehatan,dan PIRAC.Rahil, wakil dari LBH Kesehatan, menilai bahwa Konsil Kedokteran produk RUU Praktik Kedokteran ini nantinya akan mempunyai wewenang terlalu luas. "Bahkan untuk registrasi izin praktik dokter saja harus ke mereka," ungkap Rahil. "Dikuatirkan, lembaga ini menjadi superbody yang dapat mengambil wewenang pemerintah," katanya. Koalisi juga tidak setuju jika kasus yang berkaitan dengan masalah kesehatan harus diadili dalam peradilan terpisah, yaitu melalui lembaga Peradilan Disiplin Profesi Tenaga Medis (PDPTM). Mereka beranggapan PDPTM sebagai peradilan khusus di lingkungan peradilan umum bertentangan dan menyimpang dari hukum materi dan formal serta perundang-undangan positif yang berlaku. Apalagi dengan memberikan ruang dan keistimewaan khusus terhadap peradilan profesi dokter yang akan mengadili dokter oleh majelis hakim yang beranggotakan dokter juga.Koalisi lebih mendesak DPR segera merevisi UU no.23 tahun 1992 tentang Kesehatan, karena terdapat 25 dari 29 Peraturan Pelaksana (PP) yang sampai saat ini belum disiapkan, sehingga UU tersebut dinilai mandul.Sayangnya, Komisi VII DPR belum memberikan tanggapan. Menteri Kesehatan Achmad Sujudi --setelah rapat pembahasan RUU bersama Komisi VII-- menolak menerima pernyataan sikap Koalisi. "Tolong serahkan saja kepada pimpinan komisi VII, saya hanya tamu mereka," ujar Achmad seusai rapat sambil berlalu.Rina Rachmawati - Tempo News Room

Berita terkait

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

8 jam lalu

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

Tautan phishing itu berisi permintaan verifikasi data kesehatan pada SATUSEHAT.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

2 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

5 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

8 hari lalu

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

Kementerian Kesehatan membantu warga terdampak Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara dengan penyediaan masker.

Baca Selengkapnya

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

9 hari lalu

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.

Baca Selengkapnya

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

15 hari lalu

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.

Baca Selengkapnya

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

19 hari lalu

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

Kementerian Kesehatan mencatat hipertensi menjadi penyakit yang paling banyak ditemui di Pos Kesehatan Mudik Idulfitri 1445 H/2024 M.

Baca Selengkapnya

3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

35 hari lalu

3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

Wamenkes mengatakan perlunya fokus dalam tiga langkah penanganan penyakit ginjal kronis. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

36 hari lalu

Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

Banyak rumah sakit penuh sehingga pasien tidak tertampung. Masyarakat miskin kesulitan akses pelayanan kesehatan.

Baca Selengkapnya

Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

55 hari lalu

Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

Dalam pengukuhan Guru Besar FKUI, Sandra Widaty mendorong strategi memberantas skabies. Penyakit menular yang terabaikan karena dianggap lazim.

Baca Selengkapnya