Mayoritas Publik Belum Percaya Partai Politik  

Reporter

Minggu, 14 Oktober 2012 21:22 WIB

(Ki-Ka) Christianto WIbisono, Salim Said, Grace Natali, Deni Irvani, dan Ratna Dumila dalam acara pemaparan hasil survei tantangan calon presiden populer dua tahun menjelang Pilpres 2014 yang diselenggarakan oleh Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), di Hotel Four Seasons, Jakarta, Minggu (8/7). TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta--Mayoritas masyarakat belum menempatkan partai sebagai bagian penting dalam kehidupan mereka. Dalam survei yang digelar Saiful Mujani Research and Consulting terhadap 1.219 responden, hanya 15 persen responden yang percaya pada partai.

Peneliti SMRC, Grace Natali, menyatakan bahwa dari survei yang digelar pada 5-16 September 2012, hampir semua pemilih tak punya kedekatan emosional dengan partai. "Inilah mengapa masih banyak pemilih mengambang menjelang pemilu 2014," kata Grace dalam diskusi "Kecenderungan Swing Voter Pemilih Partai Menjelang Pemilu 2014, di Hotel Grand Hyatt, Ahad, 14 Oktober 2012.

Menurut Grace, besarnya potensi pemilih mengambang sudah terlihat sejak pemilu 1999. Pada pemilu 1999 hingga pemilu 2004, misalnya, suara Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan menurun dari 34 persen menjadi hanya 15,5 persen. Adapun Demokrat dari 0 persen menjadi 7 persen dan Partai Keadilan Sejahtera dari 1 persen menjadi 14 persen.

Dari pemilu 2004 ke pemilu 2009, suara Golkar turun dari 22 persen menjadi 14 persen. Sedangkan perolehan suara Demokrat naik dari 7 persen menjadi 21 persen. Dalam tiga kali pemilu, tiga partai yang berbeda tampil sebagai pemenang dengan suara terbanyak. "Ini mengindikasikan swing voter dari satu pemilu ke pemilu berikutnya."

Pada pemilu 2014, Saiful Mujani Research melemparkan pertanyaan secara terbuka kepada responden tentang partai apa yang akan dipilih. Hasilnya, jumlah pemilih yang belum menentukan pilihan jauh lebih besar dibanding yang sudah punya pilihan. Pilihan tertinggi ditujukan pada Golkar (14 persen), diikuti PDIP (9 persen), dan Demokrat (8 persen). Partai NasDem menyodok di posisi keempat dengan 4 persen suara, mengalahkan Gerindra yang hanya meraup 3 persen suara bersama PKS, PKB, PPP, dan PAN.

Suara paling besar justru disumbangkan oleh pemilih mengambang yang belum menentukan pilihan, yakni sebesar 50 persen. Menurut Grace, besarnya jumlah suara mengambang bisa saja berasal dari swing voter dan pemilih pemula. "Besarnya jumlah pemilih pemula ini akan merombak peta kekuatan partai pada 2014."

Grace menjelaskan, besarnya jumlah pemilih mengambang bisa disebabkan oleh lemahnya kemampuan partai menarik simpati publik. Kredibilitas partai pun masih bergantung pada figur tertentu. Jadi, ketika figur yang diusung tak lagi dipercaya, tingkat dukungan terhadap partai pun ikut turun. Partai juga belum bisa membangun pola kaderisasi yang kuat.

IRA GUSLINA SUFA

Berita terkait

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

27 Desember 2021

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

Dalam survei tersebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hanya dipilih 0,1 persen responden.

Baca Selengkapnya

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

22 Desember 2021

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.

Baca Selengkapnya

Setya Novanto: Golkar Siap Menangkan Jokowi di Pilpres 2019  

27 Maret 2017

Setya Novanto: Golkar Siap Menangkan Jokowi di Pilpres 2019  

Setya Novanto mengungkap hitung-hitungan apabila Jokowi kembali berhadapan dengan Prabowo dalam pilpres 2019.

Baca Selengkapnya

Gagal Pilkada DKI, AHY Punya Modal Besar Ikut Pilpres 2019

22 Maret 2017

Gagal Pilkada DKI, AHY Punya Modal Besar Ikut Pilpres 2019

Qodari mengatakan masyarakat cukup mengenal figur Agus Yudhoyono atau AHY ini

Baca Selengkapnya

Tiap Parpol Bisa Ajukan Calon Presiden, Jokowi: Masih Proses

16 Januari 2017

Tiap Parpol Bisa Ajukan Calon Presiden, Jokowi: Masih Proses

RUU Permilu Diperkirakan selesai sekitar bulan empat ke depan.

Baca Selengkapnya

Sindrom I Want SBY Back, Sinyal Ani Yudhoyono Maju Capres?

10 September 2015

Sindrom I Want SBY Back, Sinyal Ani Yudhoyono Maju Capres?

Ada spekulasi bahwa Demokrat memunculkan sindrom I Want SBY Back untuk mempersiapkan Ani Yudhoyono.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tak Butuh, Relawan Bakal Membubarkan Diri

28 Oktober 2014

Jokowi Tak Butuh, Relawan Bakal Membubarkan Diri

Sampai saat ini mereka masih menunggu kepastian dari Jokowi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Dilantik, Relawan Jokowi-JK Berevolusi

13 Oktober 2014

Jokowi Dilantik, Relawan Jokowi-JK Berevolusi

Relawan Jokowi-JK turut mengontrol realisasi program pemerintah di pedesaan.

Baca Selengkapnya

Fahri: Koalisi Pro-Prabowo Tidak Berencana Pilpres MPR  

9 Oktober 2014

Fahri: Koalisi Pro-Prabowo Tidak Berencana Pilpres MPR  

"Enggak ada agenda itu. Makanya, tidak perlu ditanyakan,"
kata


Fahri Hamzah soal agenda mengubah pemilihan presiden dari



langsung menjadi lewat MPR.

Baca Selengkapnya

Giman Membawa Ratusan Pesan untuk Jokowi

30 September 2014

Giman Membawa Ratusan Pesan untuk Jokowi

Dalam perjalanannya, pria yang kesehariannya berjualan kue putu keliling itu membawa buku catatan yang berisi ratusan pesan ditulis tangan.

Baca Selengkapnya