Mega-Muzadi Keluarkan Biaya Iklan Terbesar

Reporter

Editor

Kamis, 10 Juni 2004 18:29 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Transparency International Indonesia (TII) dan Indonesia Corruption Watch (ICW) mengungkapkan, total dana iklan yang dihabiskan pasangan capres-cawapres untuk putaran pertama kampanye pilpres (1-8 Juni) adalah Rp 10.326.651.500. Itu hanya untuk biaya iklan di televisi, media cetak, dan radio, belum termasuk biaya perjalanan, alat peraga, poster, dan atribut lainnya, kata Anung Karyadi, Koordinator Advokasi & Lobi TII. Dari total dana iklan tersebut, pasangan Megawati-Muzadi mengeluarkan dana terbesar, yaitu Rp 4.542.731.500. Pasangan Wiranto-Wahid menempati posisi kedua sebesar Rp 3.952.380.500.Sementara pasangan yang paling rendah mengeluarkan dana untuk biaya iklan adalah pasangan Hamzah-Agum. Data tersebut diperoleh ICW dan TII dari hasil pemantauan yang dilakukan di 28 daerah, yang terdiri dari ibukota propinsi dan kota/kabupaten.Selain biaya iklan yang dikeluarkan pasangan capres-cawapres, ICW dan TII juga menemukan indikasi politik uang yang dilakukan oleh semua pasangan. Mereka menggunakan kelompok-kelompok atau kantong massa untuk mendistribusikan uang ke pengikut-pengikutnya, tidak diberikan pada saat kampanye, kata Luki Jani, Wakil Koordinator ICW. Menurut TII & ICW, pemberian dalam bentuk barang juga termasuk politik uang yang dilakukan para tim sukses. Selain tunai, bisa sembako, bibit, pupuk, dan pengobatan gratis. Semua sumbangan yang bernilai di atas Rp 5.000 tergolong money politics, ujar Luki.Semua data yang diungkapkan TII dan ICW merupakan data yang berhasil mereka kumpulkan dari KPU. Mereka menyatakan sudah mencoba mendapatkan langsung dari tim sukses yang bersangkutan, namun tidak berhasil. Tim sukses semua pasangan belum mau memberikan, kata Anung. Masalah identitas penyumbang yang belum jelas juga dinilai TII dan ICW sebagai salah satu masalah yang belum terungkap.Dalam kesempatan tersebut, ICW dan TII juga meminta masing-masing pasangan calon untuk lebih terbuka dalam pencatatan dan pelaporan dana kampanye. Mereka mengharapkan KPU agar meminta KPK mengaudit kekayaan masing-masing calon beserta sumbernya. Kepada Panwaslu, ICW dan TII juga meminta agar menindaklanjuti temuan politik uang tersebut. Angelus Tito - Tempo News Room

Berita terkait

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

4 hari lalu

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

"Ya semuanya teman, halalbihalal yo ditekani kabeh (ya didatangi semua)," ujar Gibran.

Baca Selengkapnya

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

15 hari lalu

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

Setelah hari pertama Idul Fitri di Jakarta, Jokowi terbang ke Medan untuk merayakan hari ke-2 Lebaran. Buat amankan tiket Bobby Nasution ke Pilgub?

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

23 hari lalu

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

Ujang pun menyampaikan bahwa para tokoh itu memiliki modal yang cukup untuk dikatakan sebagai calon unggulan di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

24 hari lalu

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

Menurut Airlangga, dukungan dari ormas merupakan salah satu kunci agar dirinya dapat kembali terpilih untuk menjadi Ketua Umum Partai Golkar.

Baca Selengkapnya

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

24 hari lalu

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

Airlangga menyatakan dukungan itu merupakan amanah yang harus dijaga.

Baca Selengkapnya

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

25 hari lalu

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

Ketua Umum Golkar menargetkan partainya mampu menang lebih dari 50 persen dalam kontestasi Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

28 hari lalu

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

Presiden Jokowi membantah dirinya sempat ingin merebut posisi Ketua Umum Partai Golkar maupun Ketua Umum PDI Perjuangan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

33 hari lalu

Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

Menurut Prabowo, keinginan itu bisa dilakukan bila ada dukungan untuk memberi nasihat. Prabowo meminta Golkar mendukungnya membangun pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024

33 hari lalu

Prabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024

Prabowo meminta maaf karena belum sempat mendatangi semua kader-kader Golkar di daerah dalam tahapan kampanye pemilu.

Baca Selengkapnya

Partai Golkar Menang di Sumut, Peran Musa Rajekshah Disorot

40 hari lalu

Partai Golkar Menang di Sumut, Peran Musa Rajekshah Disorot

Partai Golkar dan kadernya mengambil langkah tepat memilih Ijeck

Baca Selengkapnya