TEMPO.CO, Jakarta - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi mencecar Evita Ompita dengan sepuluh pertanyaan seputar pelaksanaan kongres Partai Demokrat di Bandung pada 2010. "Saya hanya ditanya soal kongres," kata Evita usai pemeriksaan di Jakarta, Selasa, 2 Oktober 2012.
Pemeriksaan Evita berlangsung selama sembilan jam lebih atau baru berakhir pukul 20.00. Evita mengaku sebagai Sekretaris Muhammad Nazaruddin, mantan Bendahara Umum Partai Demokrat. Dia ikut dalam kongres tersebut. Namun ia menolak berkomentar mengenai dugaan pembagian uang dalam kongres itu. "Nanti saja deh. Kan besok saya datang lagi," kata dia.
Mengenakan setelan batik berwarna hitam bermotif kembang, Eva, yang didampingi seorang lelaki, terus saja berjalan sambil menolak berkomentar banyak terhadap setiap pertanyaan wartawan.
KPK mengusut dugaan pembagian duit di kongres Demokrat. Ada dugaan duit itu berasal dari dana proyek pembangunan pusat olahraga di Bukit Hambalang, Bogor, Jawa Barat. Dugaan korupsi proyek berbiaya Rp 1,07 miliar ini menempatkan pejabat pembuat komitmen, Deddy Kusdinar, sebagai tersangka.
Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas mengatakan KPK juga sedang mengembangkan pengusutan Hambalang ke arah dugaan suap, yakni dugaan aliran dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara ke kongres Demokrat. Namun Busyro mengaku belum menemukan buktinya.
"Ini soal abuse of power dari kasus Hambalang. Itu, kalau nanti terbukti ada sejumlah APBN yang terkait dengan kasus Hambalang, mengalir misalnya ke kongres dan ada bukti-buktinya, ya kami akan lacak sampai ke sana," kata Busyro.
Adalah Nazaruddin yang membeberkan permainan uang dalam kongres Demokrat oleh kubu Anas.
Hari ini, KPK memeriksa Ketua Partai Demokrat Umar Arsal dan staf Nazar kala di DPR, Nuril Anwar. Sampai malam ini, keduanya masih menjalani pemeriksaan penyidik.
RUSMAN PARAQBUEQ
Berita Terpopuler
Aksi Selamatkan KPK Meluas
Menko Polkam Minta Djoko Susilo Penuhi Panggilan
Presiden SBY Diminta Tuntaskan Tragedi 1965
Hartati Limpahkan Kesalahan ke Anak Buahnya
Besok, 2 Juta Buruh Mogok Kerja
Sultan Tak Ingin Pelantikannya Dibuat Mewah
Besok, Serikat Pekerja Nasional Absen Mogok
Berita terkait
Demokrat Kasihani Anas Urbaningrum, Sebut Jadi Korban Adu Domba Kubu Moeldoko dan PKN
13 April 2023
Politikus Demokrat Herman Khaeron menilai pidato Anas Urbaningrum lebih cenderung mengarahkan pada politik persahabatan, alih-alih politik permusuhan.
Baca SelengkapnyaPengembangan Kawasan Olahraga Hambalang Terganjal Masalah Hukum
17 Maret 2021
Menpora Zainuddin Amali merespons kemungkinan Kawasan Olahraga Hambalang sebagai lokasi pemusatan latihan nasional.
Baca SelengkapnyaKPK Beri Lampu Hijau Pembangunan Hambalang Dilanjutkan, tapi ...
21 Juli 2020
Pembangunan proyek Hambalang sebagai lokasi pelatnas sudah mendapat lampu hijau dari KPK untuk dilanjutkan, namun terkendala wabah Covid-19.
Baca SelengkapnyaMenpora Susun Grand Design Olahraga, Akan Lahirkan Zohri Baru
27 Mei 2020
Kemenpora sedang menyusun Grand Design Olahraga Nasional untuk menghasilkan atlet berprestasi secara sistematik
Baca SelengkapnyaSBY: Saya Menahan Emosi Difitnah Soal Century dan Hambalang
11 November 2018
Curahan hati ini diungkapkan SBY saat menutup pembekalan calon anggota legislatif Partai Demokrat yang sudah berlangsung sejak kemarin.
Baca SelengkapnyaAjukan PK, Anas Urbaningrum Minta Divonis Bebas
12 Juli 2018
Bekas Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum meminta divonis bebas lewat permohonan PK dalam kasus Hambalang.
Baca SelengkapnyaAjukan PK, Anas Urbaningrum Gunakan Empat Novum Ini
24 Mei 2018
Dalam peninjauan kembali atau PK tersebut, Anas Urbaningrum mengajukan empat bukti baru atau novum.
Baca SelengkapnyaJalani Hukuman 3,5 Tahun, Choel Dikirim ke Penjara Sukamiskin
21 Juli 2017
Choel Mallarangeng akan menjalani hukumannya selama 3,5 tahun penjara di Lapas Sukamiskin, Bandung.
Baca SelengkapnyaSetelah Bebas, Andi Mallarangeng Kembali ke Demokrat Bantu SBY
20 Juli 2017
Selain kembali bergabung dengan Partai Demokrat dan membantu SBY, Andi Mallarangeng berencana kembali mengajar di kampus.
Baca SelengkapnyaAndi Alifian Malarangeng Hari Ini Bebas Murni
19 Juli 2017
Andi Mallarangeng terpidana kasus korupsi Hambalang telah dinyatakan bebas murni, mulai hari ini.
Baca Selengkapnya