Sosok 'Dalang' Film Pengkhianatan G30S/PKI  

Reporter

Sabtu, 29 September 2012 10:10 WIB

Arifin C Noor (kedua dari kiri) saat syuting film G30S/PKI di Jakarta, 1984. Dok. TEMPO/Maman Samanhudi

TEMPO.CO, Jakarta - Film Pengkhianatan G30S/PKI membutuhkan waktu dua tahun untuk pembuatannya, dengan 120 tokoh lain dan 10 ribu figuran. Pembuatan film itu tak lepas dari tangan dingin sutradara Arifin C. Noer.

Seperti ditulis majalah Tempo edisi 7 April 1984 dalam artikel Pengkhianatan Bersejarah dan Berdarah, Arifin membaca sebanyak mungkin, mewawancarai saksi sejarah, mencari properti asli untuk membuat film itu. Arifin pun mencita-citakan film ini menjadi film pendidikan dan renungan tanpa “menawarkan kebencian”.

Arifin dikenal sebagai sutradara dengan latar belakang teater. Ia menyabet Piala Citra untuk film Serangan Fajar (FFI 1982) dan Taksi (1990).

Arifin anak kedua dari delapan bersaudara. Anak Mohammad Adnan, penjual sate keturunan kiai, ini menggeluti kegiatan puisi dan teater sejak di SMP. Bersekolah di Yogyakarta, ia bergabung dengan Lingkaran Drama Rendra dan menjadi anggota Himpunan Sastrawan Surakarta.

Sajak pertamanya, Langgar Purwodiningratan, mengenai masjid tempat ia bertafakur. Naskahnya Lampu Neon, atau Nenek Tercinta, memenangkan sayembara Teater Muslim, 1967. Ia kemudian bergabung dengan kelompok teater tersebut.

Setahun kemudian, selesai kuliah di Fakultas Sosial Politik Universitas Cokroaminoto, ia pindah ke Jakarta. Ia lalu mendirikan Teater Kecil dan berhasil mementaskan cerita serta dongeng yang seperti bernyanyi.

Teaternya akrab dengan publik. Ia memasukkan unsur-unsur lenong, stambul, boneka (marionette), wayang kulit maupun golek, dan melodi pesisir. ''Arifin adalah pembela kaum miskin,'' komentar penyair Taufiq Ismail setelah pementasan Interogasi, 1984. Ia sendiri santai berkata, ''Saya hidup di dunia kelam, dekat dengan kejelataan, dan musik dangdut.''

Lewat film Pemberang, ia dinobatkan sebagai penulis skenario terbaik di Festival Film Asia 1972 dan mendapat piala The Golden Harvest. Pada tahun itu, ''Peransi, pembuat film dokumenter, memperkenalkan film sebagai media ekspresi kepada saya,'' tuturnya. Arifin kembali tampil sebagai penulis skenario terbaik untuk Rio Anakku dan Melawan Badai dalam Festival Film Indonesia 1978. Ia meraih Piala Citra.

Mengaku autodidak di bidang sinematografi, ia mulai menyentuh kamera ketika Wim Umboh membuat film Kugapai Cintamu, 1976. ''Banyak menyutradarai teater, ternyata, merupakan dasar yang sangat perlu untuk film,'' katanya.

Arifin sempat disebut sebagai sutradara termahal. Padahal, saat itu ia masih menghuni rumah kontrakan di Jalan Rawa Raya, Pisangan, Jakarta Timur, kendaraannya Mitsubishi Lancer berwarna putih. ''Kasihan terhadap diri saya sendiri,'' ujarnya. ''Orang sering menuding saya orang kaya.''

Arifin, yang sebelumnya pernah menjalani operasi kanker di Singapura, sejak 23 Mei 1995 dirawat di Rumah Sakit Medistra Jakarta karena penyakit kanker hati. Penyakit itulah yang merenggut jiwanya pada Minggu, 28 Mei, pukul 06.25.

PDAT| KODRAT

Berita lain:
Edisi Khusus Gerakan 30 September

Film Pengkhianatan PKI, Propaganda Berhasilkah?

Empat Pelindung FR Terancam Pidana

Irjen Djoko Susilo Tolak Panggilan KPK

KRI Klewang Terbakar

Berita terkait

Anies Baswedan di Ijtima Ulama Sebut Tak Kompromi dengan Komunisme

18 November 2023

Anies Baswedan di Ijtima Ulama Sebut Tak Kompromi dengan Komunisme

Anies Baswedan mengatakan, pihaknya memahami betul bahwa Indonesia adalah sebuah negeri yang berdasar Pancasila.

Baca Selengkapnya

Situasi Politik Jakarta Menjelang Peristiwa G30S 1965, PKI dan TNI Bersitegang Soal Angkatan Kelima

28 September 2023

Situasi Politik Jakarta Menjelang Peristiwa G30S 1965, PKI dan TNI Bersitegang Soal Angkatan Kelima

Menjelang meletusnya G30S 1965, situasi politik sangat tegang. PKI dan TNI bersitegang soal angkatan kelima.

Baca Selengkapnya

Hari Ini 205 Tahun Kelahiran Karl Marx, Jejak Filsuf yang Bolak-balik Dideportasi

5 Mei 2023

Hari Ini 205 Tahun Kelahiran Karl Marx, Jejak Filsuf yang Bolak-balik Dideportasi

Pemikiran Karl Marx dituangkan pada sejumlah buku, dua di antaranya adalah Das Kapital dan Communist Manifesto.

Baca Selengkapnya

Mengenang Tan Malaka, Bapak Republik Indonesia Pemikirannya Diserap Sukarno - Hatta

26 Februari 2023

Mengenang Tan Malaka, Bapak Republik Indonesia Pemikirannya Diserap Sukarno - Hatta

Tan Malaka salah satu pahlawan nasional, dengan banyak nama. Pemikirannya tentang konsep bangsa Indonesia diserap Sukarno - Hatta.

Baca Selengkapnya

Anwar Ibrahim Jamin Tak Akui LGBT, Sekularisme, Komunisme di Pemerintahannya

7 Januari 2023

Anwar Ibrahim Jamin Tak Akui LGBT, Sekularisme, Komunisme di Pemerintahannya

PM Malaysia Anwar Ibrahim menegaskan tak akan menerima LGBT, sekularisme, dan komunisme di pemerintahannya. Ia mengatakan telah difitnah.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Sebut Pasal 188 RKUHP Tak Akan Cederai Kebebasan Berpendapat

29 November 2022

Pemerintah Sebut Pasal 188 RKUHP Tak Akan Cederai Kebebasan Berpendapat

Juru Bicara Tim Sosialisasi RKUHP, Albert Aries mengatakan pasal 188 tidak akan mencederai kebebasan berpikir dan berpendapat.

Baca Selengkapnya

Perlu Tafsir Ketat Soal Larangan Penyebaran Paham yang Bertentangan dengan Pancasila di RKUHP

29 November 2022

Perlu Tafsir Ketat Soal Larangan Penyebaran Paham yang Bertentangan dengan Pancasila di RKUHP

Anggota DPR Komisi Hukum Fraksi Partai NasDem, Taufik Basari, menilai perlu ada tafsir ketat terhadap pasal 188 RKUHP.

Baca Selengkapnya

5 Situasi Menjelang G30S, Pertentangan TNI dan PKI Makin Memanas

26 September 2022

5 Situasi Menjelang G30S, Pertentangan TNI dan PKI Makin Memanas

G30S menjadi salah satu peristiwa kelam perjalanan bangsa ini. Berikut situasi-situasi menjadi penyebab peristiwa itu, termasuk dampak setelah G30S.

Baca Selengkapnya

Draf RKUHP: Ingin Ganti atau Tiadakan Pancasila Diancam 5 Tahun Penjara

11 Juli 2022

Draf RKUHP: Ingin Ganti atau Tiadakan Pancasila Diancam 5 Tahun Penjara

RKUHP juga menyebut penyebaran ideologi komunisme atau marxisme-leninisme juga diancam penjara, kecuali belajar untuk kepentingan ilmu pengetahuan.

Baca Selengkapnya

Sejak Kapan Hari Lahir Pancasila Jadi Hari Libur Nasional?

1 Juni 2022

Sejak Kapan Hari Lahir Pancasila Jadi Hari Libur Nasional?

Pemerintah belakangan menetapkan Hari Lahir Pancasila sebagai hari libur nasional. Sejak kapan hal tersebut berlaku?

Baca Selengkapnya