Dituduh Dalang Suap, Hartati Pecat Anak Buahnya  

Reporter

Editor

Zed abidien

Kamis, 20 September 2012 14:51 WIB

Siti Hartati Murdaya. TEMPO/Seto Wardhana

TEMPO.CO, Jakarta - Tersangka suap Bupati Buol, Sulawesi Tengah, Amran Batalipu, Siti Hartati Murdaya, mengaku telah memecat Totok Lestiyo dari jabatannya sebagai Direktur PT Hardaya Inti Plantations. "Sudah diberhentikan," kata Hartati saat menerima penjenguknya di ruang tunggu sel Komisi Pemberantasan Korupsi, Kamis, 20 September.

Namun, Hartati tak menjelaskan lebih jauh alasannya memecat Totok. Saat diperiksa KPK, Rabu lalu, Hartati mengatakan Totok-lah yang mengakibatkan dirinya terseret dalam kasus ini. Sebab, dia yang mengatur pemberian suap kepada Bupati Buol.

"Dia yang melakukan penggelapan, mengambil uang perusahaan, dan diberikan ke orang luar," ujar Hartati.

Dalam dakwaan jaksa KPK, Bupati Amran tidak hanya disuap dua anak buah Hartati, yakni General Manager PT Hardaya Inti Plantations Yani Anshori dan Direktur Operasional PT Hardaya Gondo Sudjono. Terdapat juga dua anak buah Hartati lainnya yang ditengarai ikut terlibat dalam kasus tersebut, yakni Totok Lestiyo serta financial controller PT Hardaya Inti Plantation, Arim.

Arim mendampingi Yani menyerahkan uang kepada Bupati Amran sebesar Rp 1 miliar. Adapun Totok adalah orang yang meminta Arim menyiapkan duit Rp 2 miliar untuk Bupati Amran. Duit itu kemudian ditransfer ke sejumlah orang dan kemudian dicairkan untuk diberikan ke Amran

Hartati mengatakan dirinya kini masih terus mengawasi jalannya perusahaan meski dalam tahanan KPK. Ia berharap para karyawannya terus bekerja keras untuk memajukan perusahaan.

"Mudah-mudahan mereka masih punya kesadaran karena itu adalah bakul nasinya orang banyak," ujar dia.

Ia pun mengaku terus berdoa untuk kemajuan perusahaannya. "Yang memastikan perusahaan saya aman itu kan Tuhan, saya berdoa, kami berdoa, semua berdoa sehingga Tuhan memberkati."

TRI SUHARMAN



Terpopuler:
DPR Berencana panggil Sri Mulyani soal Century

Romo Indonesia Dapat Kehormatan di Austria

Malaysia Ingin Klaim Songket Palembang

Hartati Sebut Anak Buahnya Dalang Suap

Kejaksaan Tak Mau Gegabah Hentikan Kasus Polri

Berita terkait

Hari ini 129 Tahun Silam, Hari Ketika Pelat Nomor Mulai Diperkenalkan

14 Agustus 2022

Hari ini 129 Tahun Silam, Hari Ketika Pelat Nomor Mulai Diperkenalkan

Melansir On the Road Trends, aturan pemasangan pelat nomor ini kemudian diikuti oleh beberapa negara, seperti Jerman pada 1896 dan Belanda pada 1898.

Baca Selengkapnya

Alasan di Balik Penggantian Warna Pelat Nomor Kendaraan

5 Juni 2022

Alasan di Balik Penggantian Warna Pelat Nomor Kendaraan

Pelat nomor kendaraan berwarna putih diatur dalam Peraturan Kepolisian Nomor 7 Tahun 2021..

Baca Selengkapnya

Buntut Tilang Elektronik, Begini Polisi Bedakan Pelat Nomor Palsu

28 Juli 2019

Buntut Tilang Elektronik, Begini Polisi Bedakan Pelat Nomor Palsu

Terkait kasus tilang elektronik yang berbuntut panjang, Ditlantas Polda Metro, Komisaris Muhammad Nasir, menyebut plat nomor palsu bisa dibedakan.

Baca Selengkapnya

Samsat Sampang Juga Kehabisan Pelat Nomor  

28 November 2013

Samsat Sampang Juga Kehabisan Pelat Nomor  

"Sudah dua minggu pelat nomor kosong."

Baca Selengkapnya

Polisi Periksa 15 Saksi Korupsi Pelat Nomor

4 Februari 2013

Polisi Periksa 15 Saksi Korupsi Pelat Nomor

Polisi sedang mendalami fakta dan dokumen.

Baca Selengkapnya

Djoko Bantah Terlibat Kasus Korupsi Pelat Nomor  

3 Desember 2012

Djoko Bantah Terlibat Kasus Korupsi Pelat Nomor  

Kasus yang ditelisik KPK ini merupakan proyek berbiaya Rp 700 miliar selama tahun anggaran 2009-2011.


Baca Selengkapnya

Hendak Dibui, Mantan Anggota DPRD Pacitan Mangkir  

30 November 2012

Hendak Dibui, Mantan Anggota DPRD Pacitan Mangkir  

Mereka harus menjalani eksekusi, yakni dijebloskan ke lembaga pemasyarakatan untuk menjalani masa hukumannya.

Baca Selengkapnya

MA Tolak Peninjauan Kembali Agusrin

28 November 2012

MA Tolak Peninjauan Kembali Agusrin

DPRD menyambut baik putusan soal Agusrin dan berharap agar segera ada gubernur definitif di Bengkulu.

Baca Selengkapnya

Hambalang, KPK Geledah Rumah Petinggi Adhi Karya  

28 November 2012

Hambalang, KPK Geledah Rumah Petinggi Adhi Karya  

Penggeledahan dilakukan di rumah Henny Susanti, rumah M. Arif. Taufiqurahman, dan rumah Anis A.

Baca Selengkapnya

Kejaksaan Bojonegoro Buru Bambang Santoso

28 November 2012

Kejaksaan Bojonegoro Buru Bambang Santoso

Tersangka dianggap menyulitkan proses penyidikan dalam perkara kasus dugaan korupsi dana sosialisasi Blok Cepu sebesar Rp 3,8 miliar.

Baca Selengkapnya