TEMPO.CO, Bandung -- Kepala Bidang Produksi Tanaman Pangan Dinas Pertanian Jawa Barat Uneef Primadi mengatakan, catatan tanaman padi yang mengalami puso atau gagal panen sudah tembus 30.886 hektare. "Sekarang itu posisinya," kata dia di Bandung, Selasa, 18 September 2012.

Dia mengatakan, di luar jumlah itu, ada 72 ribu hektare tanaman padi yang terancam akibat kekeringan tahun ini. "Itu ada yang kondisinya ringan, sedang, dan berat," kata Uneef.

Catatannya, sawah yang mengalami puso paling luas berada di Indramayu, mencapai 10.436 hektare. Disusul Cirebon 7.900 hektarae serta Ciamis 2.200 hektare.

Pemerintah Jawa Barat sudah mengusulkan pada Kementerian Pertanian agar puluhan ribu sawah yang mengalami puso ini mendapatkan bibit pengganti untuk dipakai menanam pada musim tanam selanjutnya. "Kita sudah usulkan," kata Uneef.

Hanya, kata dia, pemerintah Jawa Barat meminta pemerintah pusat agar menyelenggarakan program hujan buatan. Dia beralasan, jumlah padi yang masih tersisa jumlahnya menembus 340 ribu hektare.

Sisa tanaman padi yang sedang ditanam saat ini di Jawa Barat menembus 340.361 hektare. Dengan umur tanam beragam, yakni di bawah 30 hari berkisar 24 ribu hektare atau 7,16 persen, berumur 1-2 bulan 86 ribu hektare atau 25 persen, berumur 2-3 bulan 145 ribu hektare atau 42 persen, serta 90 persen memasuki masa hampir panen 84 ribu hektare atau 24 persen.

"Yang perlu diperhatikan yang standing crops ini, jangan sampai ini terkena puso, makanya cukup mendesak juga, kita harus hujan buatan untuk menyelamatkan ini," kata Uneef.

Dia berharap, hujan buatan itu bisa dilakukan minimal untuk menambah volume air di Waduk Jatiluhur. Dia beralasan, di musim kemarau ini, waduk itu sudah menggelontorkan hingga dua kali cadangan air yang disimpan dari musim hujan tahun lalu.

Uneef menuturkan, pada 2011 lalu, Waduk Jatiluhur hanya sekali menggelontorkan cadangan airnya. "Kekeringan tahun 2012 agak panjang, kita mulai mengalami kekeringan akhir Mei. Waktu 2011, kita kering itu Juli, jadi kita maju satu bulan kekeringan kita," kata dia.

Kepala Pelaksana Harian BPBD Jawa Barat Udjwalprana Sigit mengatakan, ada sejumlah daerah yang jadi prioritas pertama untuk penanganan bencana kekeringan. Daerah itu adalah Kabupaten Bandung, Bandung Barat, Kabupaten Bogor, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Ciamis, Kabupaten Bekasi, serta Kabupaten Garut.

Program yang dipersiapkan itu di antaranya penyediaan air bersih serta penyediaan pompa. "Kita akan bangun itu," kata Sigit.

AHMAD FIKRI

Berita Populer:
Selingkuhan Rooney dan Balotelli Hamil
Di Hotel Ini, Pengguna Toilet Diintip Pejalan Kaki
Begini Nasib Keluarga Pembuat Film Anti-Islam
Munarman Terjengkang Saat Demo Film Anti-Islam
Iran Akan Kejar Pembuat Film Anti-Islam
Kubu Foke Bantah 'Haiya Ahok' Direncanakan