Pengacara Angie Beri Tausiyah dalam Sidang

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Kamis, 13 September 2012 16:08 WIB

Anggota DPR RI non aktif, Angelina Sondakh ketika menjalani persidangan perdana di Pengadilan Tipikor, Jakarta, (06/09). Angelina Sondakh menjalani sidang perdana dengan agenda pembacaan dakwaan. TEMPO/Seto wardhana.

TEMPO.CO, Jakarta - Lazimnya penasihat hukum memuat contoh kasus untuk mendukung nota keberatan guna membela kliennya. Namun, berbeda halnya dengan pengacara terdakwa kasus dugaan suap anggaran proyek di Kementerian Pemuda dan Olahraga serta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Angelina Sondakh, Teuku Nasrullah.

Nota keberatan yang disampaikan di dalam sidang Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Kamis, 13 September 2012, justru memuat tausiah. Penutup eksepsi yang dibuat kuasa hukum Angie diambil dari sebuah kisah pada zaman sahabat Rasulullah, Ali bin Abi Thalib.

Alkisah, pada saat Ali bin Abi Thalib menjadi khalifah alias pemimpin kaum muslimin, ia kehilangan baju perangnya. Baju itu ditemukan pada seorang pemuda Yahudi. Kasus itu kemudian masuk persidangan dengan pemuda Yahudi sebagai tersangkanya.

Singkat cerita, saat sidang, hakim menghadirkan Ali sebagai saksi korban. Beberapa pertanyaan pun diajukan kepada Ali ihwal baju perangnya.

Pemimpin muslimin itu menyatakan baju tersebut memang miliknya. Buktinya adalah beberapa sobekan bekas terkena pedang dalam peperangan. Selain itu, Ali mengaku putranya pun mengenali baju tersebut.

"Adakah bukti-bukti lain?" kata hakim usai mendengar keterangan Ali. Sayangnya Ali tak memiliki bukti lain. Hakim pun bimbang. Ia percaya pada perkataan Ali karena integritas dan kejujurannya sebagai pemimpin, tapi bukti yang ada tidaklah kuat untuk membuktikan pencurian.

Akhirnya, tutur Nasrullah, hakim itu pun memutuskan membebaskan pemuda yang menjadi tersangka. Alasannya, tak ada bukti sah dan kuat yang meyakinkan bahwa baju tersebut memang merupakan baju Ali.

Nasrullah mengatakan kisah ini sangat jelas menggambarkan bahwa kebenaran materil (baju milik Ali) harus dibuktikan oleh kebenaran formil (bukti dan keterangan saksi). "Ketika keduanya tak sejalan, maka tegaknya kebenaran formil harus diutamakan," katanya.

Cerita itu disampaikan karena menurut Nasrullah dakwaan penuntut umum tidak cermat, tidak jelas, dan menyesatkan. Ia meminta agar majelis hakim mempertimbangkan cerita tersebut jika hakim pada akhirnya memutuskan melanjutkan perkara Angie.

Dalam sidang pembacaan eksepsi hari ini menganggap surat dakwaan jaksa tidak cermat. "Kami meminta agar majelis hakim mengabulkan eksepsi sepenuhnya dan menyatakan surat dakwaan batal demi hujum atau setidaknya tidak dapat diterima," kata Nasrullah.

"Terima kasih atas tausiahnya," ucap ketua majelis hakim Sudjatmiko setengah berkelakar usai mendengar eksepsi terdakwa. Ucapan ini disambut gelak tawa peserta sidang.

Dalam persidangan sebelumnya, Angie didakwa menerima suap Rp 12,58 miliar dan US$ 2,35 juta terkait penganggaran proyek Kemendikbud dan Kemenpora tahun anggaran 2010-2011.

"Terdakwa selaku anggota Dewan Perwakilan Rakyat menerima hadiah dari Permai Grup yang sebelumnya dijanjikan Mindo Rosalina Manulang. Padahal, patut diketahui janji tersebut diberikan untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu sesuai jabatannya," kata jaksa Agus saat membacakan dakwaan.

ANGGRITA DESYANI

Berita terpopuler lainnya:
Hartati Murdaya Tak Takut Walau Ditembak Mati
Tewas Gara-gara Perbesar Penis dengan Silikon

Alasan Indonesia Terpilih Tuan Rumah Miss World

Apa Beda iPhone 5 dengan Samsung Galaxy S III

Cara Benar Pasang Kondom

Berita terkait

Para Puteri Indonesia Belajar Kehidupan dari Mooryati Soedibyo, Venna Melinda Dikuatkan Mental

8 hari lalu

Para Puteri Indonesia Belajar Kehidupan dari Mooryati Soedibyo, Venna Melinda Dikuatkan Mental

Para Puteri Indonesia membuat kesaksian bagaimana mereka belajar kehidupan dan mendapat semangat dari Mooryati Soedibyo.

Baca Selengkapnya

Anas Urbaningrum Ungkap Alasannya Kembali Terjun ke Dunia Politik

15 Juli 2023

Anas Urbaningrum Ungkap Alasannya Kembali Terjun ke Dunia Politik

Anas Urbaningrum menyatakan kembali ke dunia politik karena ingin menjadi petugas publik.

Baca Selengkapnya

Anas Urbaningrum Kembali Gaungkan Gantung di Monas, Begini Pernyataannya

15 Juli 2023

Anas Urbaningrum Kembali Gaungkan Gantung di Monas, Begini Pernyataannya

Anas Urbaningrum kembali sebut soal gantung di Monas. Tapi berbeda dari pernyataanya 11 tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Anas Urbaningrum Akan Pidato di Monas Hari Ini, Bicara Soal Kepentingan Bangsa Sampai Klarifikasi Hambalang

15 Juli 2023

Anas Urbaningrum Akan Pidato di Monas Hari Ini, Bicara Soal Kepentingan Bangsa Sampai Klarifikasi Hambalang

PKN berkeras Anas Urbaningrum tak bersalah dalam kasus korupsi Hambalang.

Baca Selengkapnya

Lukas Enembe akan Jalani Sidang Dakwaan Hari Ini

19 Juni 2023

Lukas Enembe akan Jalani Sidang Dakwaan Hari Ini

Lukas Enembe seharusnya menjalani sidang pertama pada Senin, 12 Juni 2023. Namun ia sakit, lalu meminta hadir langsung di pengadilan.

Baca Selengkapnya

Pengacara Ungkap Alasan Lukas Enembe Ngotot Mau Sidang Offline

12 Juni 2023

Pengacara Ungkap Alasan Lukas Enembe Ngotot Mau Sidang Offline

Pengacara Lukas, Otto Cornelis Kaligis, mengatakan kliennya ingin masyarakat melihat bahwa Lukas Enembe memang betulan sakit.

Baca Selengkapnya

Anas Urbaningrum Akan Pimpin PKN, Gede Pasek Serahkan Posisi Ketua Umum Juli Mendatang

12 Mei 2023

Anas Urbaningrum Akan Pimpin PKN, Gede Pasek Serahkan Posisi Ketua Umum Juli Mendatang

Ketua Umum PKN Gede Pasek Suardika menyatakan akan menyerahkan jabatannya kepada Anas Urbaningrum pada Juli mendatang.

Baca Selengkapnya

10 Kode Rahasia Kasus Korupsi, Terbaru Tersangka Yana Mulyana: Musang King dan Everybody Happy

17 April 2023

10 Kode Rahasia Kasus Korupsi, Terbaru Tersangka Yana Mulyana: Musang King dan Everybody Happy

Dalam kasus korupsi tersangka Wali Kota Bandung Yana Mulyana, digunakan kode rahasia "nganter musang king" dan "everybody happy"

Baca Selengkapnya

Eksklusif Wawancara Tempo dengan Anas Urbaningrum (1)

10 April 2023

Eksklusif Wawancara Tempo dengan Anas Urbaningrum (1)

Tempo mendapat kesempatan berbincang dengan Anas Urbaningrum dari dalam Lapas Sukamiskin.

Baca Selengkapnya

Anas Urbaningrum Akan Kunjungi Orang Tuanya di Blitar Usai Bebas dari Lapas Sukamiskin

7 April 2023

Anas Urbaningrum Akan Kunjungi Orang Tuanya di Blitar Usai Bebas dari Lapas Sukamiskin

Anas Urbaningrum akan langsung menuju orang tuanya di Blitar setelah dia bebas dari Lapas Sukamiskin.

Baca Selengkapnya