Bom Ambon Untuk Mengacaukan Stabilitas Maluku

Reporter

Editor

Selasa, 25 Mei 2004 16:04 WIB

TEMPO Interaktif, Ambon:Akibat bom yang meledak pagi tadi, satu orang meninggal dunia. William Patiteiluhu (43), warga Karang Panjang, meninggal Selasa (25/5) siang setelah dirujuk ke Rumah Sakit Umun (RSU) Dr. Haulusi. Sementara di Markas Polisi Daerah (Mapolda) Maluku, Kapolda Maluku Brigjen Polisi Aditya Warman mengatakan bahwa peristiwa bom hari ini motifnya sama dengan yang kemarin. Selain itu sama-sama diisi di dalam kaleng biskuit. Diduga kejadian peledakan bom tersebut untuk mengacaukan stabilitas keamanan di Maluku. "Motif yang digunakan pelaku sama dengan bom yang terjadi 23 Mei lalu. Kejadian ini indikasinya adalah untuk mengacaukan stabilitas Maluku," ujar Aditya. Kapolda mengimbau agar masyarakat Maluku tidak terprovokasi dan jika melihat orang yang mencurigakan diharapkan segera memberikan informasi. "Diharapkan masyarakat dapat mempercayakan penyelidikan kejadian ini kepada aparat," tutur Aditya.Sementara itu seorang warga telah dimintai keterangan dalam kejadian ini. Pihak kepolisian masih belum mau mengungkapkan kepada wartawan siapa yang mereka mintai keterangan tersebut. Hingga sore hari ini berdasarkan pantauan Tempo News Room di sekitar Jalan Ahmad Yani, lokasi tempat bom meledak, terlihat warga sudah mulai beraktivitas kembali. Lalu lintas jalan di sekitar Jalan DI Panjaitan, tepatnya di depan Kantor Sinode yang siang tadi ditemukan bom namun tidak meledak, arus lalu lintas kendaraan umum sudah tampak normal kembali. Di sekitar kawasan Batu Merah hingga ke kawasan Tanah Lapang Kecil juga terlihat aktivitas warga tidak terpengaruh bom. "Orang sudah berjualan seperti tidak terjadi apa-apa di Pasar Batu Meja," tutur Katie, salah seorang warga yang tinggal di kawasan Kristen.Yusnita - Tempo News Room

Berita terkait

Wisata Sejarah Jejak Portugis di Ambon, Papalvo Papalele Tak Pernah Ingkar Janji

21 Desember 2020

Wisata Sejarah Jejak Portugis di Ambon, Papalvo Papalele Tak Pernah Ingkar Janji

Papalele memainkan peran yang amat penting selama konflik Ambon terjadi pada 1999. Prinsipnya kemanusiaan, kepercayaan, dan kesetiaan.

Baca Selengkapnya

Traveling Cuma Sehari di Kota Ambon

1 Agustus 2018

Traveling Cuma Sehari di Kota Ambon

Kami menginap di hotel yang berlokasi di tengah Kota Ambon untuk memulai traveling.

Baca Selengkapnya

TNI AU Selidiki Ledakan TNT Usai Latihan Paskhas di Rokan Hulu

20 Juli 2017

TNI AU Selidiki Ledakan TNT Usai Latihan Paskhas di Rokan Hulu

Kepala Dispen TNI Angkatan Udara Marsekal Pertama Jemi Trisonjaya menyebut pihaknya segera menyelidiki ledakan di Rokan Hulu yang diduga dari amunisi.

Baca Selengkapnya

Ancam Bom ke Gedung DAAI TV di Medan, Pria Ini Ditangkap

5 Januari 2017

Ancam Bom ke Gedung DAAI TV di Medan, Pria Ini Ditangkap

"Dia menuliskan, 'I Love ISIS. Kami telah beri kejutan di 5 titik di gedung DAAI TV.'"

Baca Selengkapnya

Penjara Tak Membuatnya Jera

22 November 2016

Penjara Tak Membuatnya Jera

Bom gereja meledak lagi. Kali ini sasarannya adalah Gereja Oikumene, Samarinda, Kalimantan Timur. Pelakunya, Juhanda, mantan narapidana teroris bom buku 2011. Sebagai bangsa, kita telah "terperosok pada lubang yang sama".

Baca Selengkapnya

Bom di Samarinda, GMKI Minta Masyarakat Tidak Terprovokasi  

14 November 2016

Bom di Samarinda, GMKI Minta Masyarakat Tidak Terprovokasi  

GMKI mengutuk keras pengeboman yang melukai empat orang anak di Gereja Oikumene, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, pada Ahad kemarin.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Pensiunan Tentara Terduga Pelaku Teror Bom  

3 November 2016

Polisi Tangkap Pensiunan Tentara Terduga Pelaku Teror Bom  

Bom bensin itu dilengkapi pemicu pengatur waktu berupa jam dinding.

Baca Selengkapnya

Bom Paku Bunuh Kerbau di Yogyakarta  

2 November 2016

Bom Paku Bunuh Kerbau di Yogyakarta  

Bom meledak ketika kerbau paling belakang menginjaknya.

Baca Selengkapnya

Mantan Laskar Jihad Ambon Serahkan Senjata Api kepada Polisi

31 Oktober 2016

Mantan Laskar Jihad Ambon Serahkan Senjata Api kepada Polisi

Senjata yang diserahkan secara sukarela itu terdiri atas 1 pucuk laras panjang, 3 pucuk laras pendek, 2 mortir, dan ratusan peluru.

Baca Selengkapnya

Ledakan di Rumah Kost Makassar, Diduga Bom

17 Mei 2016

Ledakan di Rumah Kost Makassar, Diduga Bom

Akibat ledakan, dua penghuni kost terluka dan harus dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara Makassar.

Baca Selengkapnya