Polisi berjaga di lokasi baku tembak antara anggota Densus 88 dengan terduga teroris di Jl Veteran, Tipes, Solo, Jumat (31/8) malam. Baku tembak tersebut menewaskan satu anggota densus dan dua terduga teroris. TEMPO/Andry Prasetyo
TEMPO.CO, Jakarta - Polisi menangkap satu tersangka teroris Solo, Rabu, 5 September 2012. Tersangka bernama Firman ini ditangkap di sebuah rumah di Jalan Raya Kalimulya, Perumahan Anyelir 2, Blok F2, Depok, pada pukul 05.30 WIB tadi pagi.
Firman merupakan tersangka teroris Solo yang beroperasi bersama Farhan, Muchsin, dan Bayu. Ketiganya sudah lebih dulu ditangkap. Kepala Divisi Humas Markas Besar Kepolisian, Inspektur Jenderal Anang Iskandar, mengatakan penangkapan Firman oleh Detasemen Khusus 88 berlangsung selama sekitar satu jam. "Tersangka tidak melawan, tetapi memang butuh waktu untuk meminta dia keluar. Kami menggunakan gas air mata juga," kata Anang saat dihubungi Tempo, Rabu, 5 September 2012.
Saat ini Firman masih diperiksa oleh Densus 88 di Jakarta. Diduga ia turut berperan dalam rangkaian teror di Solo selama bulan Agustus. "Dia diduga ada dalam ketiga peristiwa di Solo. Dia diduga ikut berperan mengawasi dan pernah membonceng anggota lain dengan motor," tutur Anang.
Tiga serangan terjadi di Solo pada 17, 18, dan 30 Agustus 2012. Serangan pertama adalah penembakan di pos pengamanan Lebaran di Gemblekan, Solo. Dua polisi yang sedang berjaga terkena tembakan. Keesokan harinya pos polisi di Gladak dilempari granat. Namun, tak ada korban dalam peristiwa itu. Peristiwa ketiga terjadi di pos polisi Pasar Modern Singosaren. Seorang polisi tewas ditembak dalam kejadian itu.
Dengan tertangkapnya Firman, polisi telah menangkap empat orang yang diduga sebagai pelaku teror Solo. "Pengembangan jaringan akan dilakukan berdasarkan hasil pemeriksaan Firman," kata Anang.
Sebelumnya, polisi terlibat baku tembak dengan dua terduga teroris, Farhan dan Muchsin, pada 31 Agustus lalu. Keduanya tewas dalam peristiwa tersebut. Korban pun jatuh dari Densus 88, yakni Briptu Anumerta Suherman yang meninggal karena tertembak di bagian perut. Tak lama berselang polisi menangkap tersangka Bayu di rumah mertuanya di Karanganyar, Jawa Tengah.