TEMPO.CO, Jakarta -Penyerangan terhadap umat Syiah di Sampang, Madura, pada 26 Agustus 2012, bukanlah yang pertama kali. Sebelumnya, Kompleks Pesantren Islam Syiah di Dusun Nangkernang, Desa Karang Gayam, itu pernah diserbu pada 2004, 2006, dan Desember 2011. Terus-terusan diserang, penganut Syiah pun gerah. Mereka berniat tidak tinggal diam.
"Kami tak mau seperti Ahmadiyah yang tetap tersenyum meski dibantai," kata Ketua Dewan Syuro Jalaluddin Rakhmat, Kamis, 29 Agustus 2012.
Menurut Kang Jalal, Al-quran mengajarkan bila orang-orang yang diperangi diizinkan untuk balik memerangi. Karena itu, pengikut Syiah bakal memberi perlawanan jika ada yang menyerang. "To Fight back. Bukan balas dendam, tapi melindungi diri kami waktu diserang," ujarnya.
Bagi penganut Syiah, kata Kang Jalal, penyerangan terhadap suatu umat adalah haram hukumnya. Karena itu ia tak menyarankan pengikut Syiah melakukan kekerasan. Tapi jika didesak, mereka pun berhak melawan. "Kalau mau dibunuh ya bela diri."
Agar tak terjadi konflik berkepanjangan, Kang Jalal mendesak pemerintah agar tegas; menghukum pelaku penyerangan. Hal itu harus dilakukan guna memberikan efek jera bagi penyerang atau masyarakat yang berniat menyerang. "Kalau tidak, perseteruan tak mungkin terhenti," ujarnya.
CORNILA DESYANA
Berita Terkait
EDISI KHUSUS: Syiah Indonesia
Tabot, Jejak Syiah dalam Tradisi Indonesia
Syiah Berkembang di Indonesia Pascarevolusi Iran
4 Periode Penyebaran Syiah di Indonesia
Bandung, Kantong Syiah Terbesar di Indonesia
Bagaimana Kronologi Syiah Masuk Sampang?
Berapa Populasi Syiah di Indonesia
Kang Jalal: Konflik Sampang Bukan Soal Keluarga
Iran Tak Pernah Bantu Syiah Indonesia
Rusuh Sampang, Siapa Roisul Hukama?
Berita terkait
Zakir Naik Ceramah di Bekasi Malam Ini, 42 Ribu Tiket Ludes
8 April 2017
Arif mengatakan, kapasitas sebenarnya 30-32 ribu, tapi ditambah lagi 10 ribu, sebagai hasil diskusi Zakir Naik dan Wali Kota Bekasi.
Baca SelengkapnyaZakir Naik di Bekasi, 28 Ribu dari 32 Ribu Kursi Stadion Telah Terisi
4 April 2017
Arif mengatakan Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menginginkan pendaftaran dibuka lebih walau kuota normalnya sekitar 31-32 ribu.
Baca SelengkapnyaZakir Naik, Hari Ini Panitia Bekasi Sebar Undangan Non-Muslim
4 April 2017
Arif tidak menyebut secara detail siapa saja yang diundang, karena nama-nama itu masih sensitif jika diumumkan.
Baca SelengkapnyaPendidikan Agama dan Akar Radikalisme
13 September 2016
Sejak kematian pemimpin kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur, Santoso alias Abu Wardah, pada 18 Juli lalu, banyak pihak menilai hal itu sebagai keberhasilan ikhtiar negara menumpas akar-akar terorisme. Namun mungkinkah peristiwa tertembaknya seseorang dapat menjelaskan bahwa gerakan radikalisme di Indonesia telah berakhir?
Kiai di Kediri Sebut Pengeras Suara Saat Azan Hukumnya Sunah
4 Agustus 2016
Ketua Asosiasi Pondok Pesantren Jawa Timur KH Reza Ahmad Zahid menegaskan, tak perlu kaku saat menggunakan pengeras suara ketika mengumandangkan azan.
Baca SelengkapnyaDosen UGM: Islam di Arab Saudi Itu Miskin Imajinasi
21 Juni 2016
Universitas Islam Indonesia menangkal masuknya ide-ide Hizbut Tahrir soal khilafah ke kampus.
Baca SelengkapnyaBen Anderson Rindu Gus Dur dan Menggilai TTS
22 Desember 2015
Ben Anderson ternyata suka mengisi TTS dan menghormati Gus Dur sebagai tokoh pluralisme.
Baca SelengkapnyaGaya Aa Gym Pakai Topi Koboi dan Kursus Berkuda di AS
12 Agustus 2015
Dalam Islam, berkuda adalah olahraga yang disunahkan dan didampingi malaikat.
Baca SelengkapnyaIbadah yang Dianjurkan pada Malam Nisfu Syakban
1 Juni 2015
Ada yang menggunakan malam Nisfu Syakban untuk berdakwah. Bagaimana memaknainya?
Baca SelengkapnyaBagaimana Hukum Baca Yasin di Malam Nisfu Sya'ban?
1 Juni 2015
Umat muslim disarankan memperingati Nisfu Syaban dengan ibadah yang tidak dipamerkan.
Baca Selengkapnya