Karena Fikih, Konflik Syiah Mulai di Indonesia

Reporter

Editor

Pruwanto

Minggu, 2 September 2012 18:20 WIB

Jalaludin Rakhmat. TEMPO/Praga Utama

TEMPO.CO, Jakarta - Masyarakat telah mengenal ajaran Syiah sejak awal masuknya Islam di Indonesia. Tapi aliran ini terpendam karena hanya dibagikan ke kalangan terbatas. Syiah semakin populer waktu revolusi Islam bergejolak di Iran pada 1979. Mahasiswa Indonesia pun tertarik dengan pemikiran Syiah dan mulai mempelajarinya.

"Tapi, ketika itu, Syiah tak menjadi masalah karena dianggap gerakan intelektual," kata Ketua Dewan Syura Ikatan Jamaah Ahlul Bait Indonesia (IJABI) Jalaluddin Rakhmat ke Tempo, Kamis, 29 Agustus 2012.

Waktu pengikut Syiah di Indonesia mulai tertarik akan fikih Syiah, banyak yang menganggapnya sesat. Sebab, ada perbedaan penerapan hukum Islam di Syiah dengan aliran lain, Sunni. Dan terjadilah konflik. Kata Kang Jalal, konflik Syiah-Sunni sudah berlangsung 1.000 tahun. Karena itu, perseteruan itu bukan level lokal atau nasional, tapi konflik internasional.

"Kalau di Indonesia, karena Syiah munculnya belakangan, konflik itu baru ada sekarang," ujarnya.

Perseteruan pertama terjadi pada pesantren milik Ustad Ahmad B., di Desa Brayo, Kecamatan Wonotunggal, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, 8 April 2000. Ketika itu, massa menyerbu pesantren seusai salat Jumat, sekitar pukul 14.00 hingga 16.30. Akibatnya, tiga rumah di Pondok Pesantren Al-Hadi dirusak dan satu dibakar massa.

"Tapi itu cuma percikan kecil," kata Kang Jalal. "Polisi langsung meringkus pelaku, dan kini penganut Syiah-Sunni di sana hidup berdampingan."

Konflik kedua muncul di Bondowoso pada 2006. Sasaran serangan adalah pesantren milik Kiai Musowir. Kata Kang Jalal, waktu itu mereka sedang menggelar yasinan pada malam Jumat. "Pelaku melempari pesantren. Dan mereka dihukum penjara empat bulan."

Penyerbuan juga terjadi pada rumah pengurus Masjid Jar Hum di Bangil, Jawa Timur, November 2007. Massa merusak rumah itu lantaran menolak kehadiran pengikut Syiah.

Di Pasuruan, umat Syiah juga ditentang. Pada Februari 2011, jemaah Ahlussunnah wal Jamaah yang baru pulang dari peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW meneriakkan kata "kafir" ke penganut Syiah di Pondok Al-Ma Hadul Islami, Desa Kenep, Kecamatan Beji. Akibatnya, ratusan jemaah itu pun perang batu.

Usaha menyerang penganut Syiah terjadi juga di Jember, Jawa Timur. Pada bulan Ramadan, Agustus 2012, muncul sejumlah spanduk yang menyebutkan ajaran habib Syiah adalah sesat. Namun kain propaganda itu berhasil diturunkan warga dan petugas Pamong Praja sebelum memicu konflik.

Untuk kasus Sampang, Kang Jalal mengatakan bahwa perseteruan sudah mulai sejak 2004. Pada 2006 dan Desember 2011, penganut Syiah juga diserang. Konflik ini sendiri berkutat pada perseteruan antara Tajul Muluk dengan adiknya, Roisul Hukama. Namun, menurut Kang Jalal, masalah sebenarnya bukan pada persoalan keluarga yang mengatasnamakan agama.

"Tapi kefanatikan agama yang memperalat masalah keluarga," ujar Kang Jalal.

EVAN (PDAT) | CORNILA DESYANA

Berita Terkait
EDISI KHUSUS: Syiah Indonesia
Bagaimana Kronologi Syiah Masuk Sampang?
Rusuh Sampang, Siapa Roisul Hukama?
Kang Jalal: Konflik Sampang Bukan Soal Keluarga
Bandung, Kantong Syiah Terbesar di Indonesia
Berapa Populasi Syiah di Indonesia
Hubungan Pemerintah-Penganut Syiah Indonesia Baik
Iran Tak Pernah Bantu Syiah Indonesia
Syiah Berkembang di Indonesia Pascarevolusi Iran
Tabot, Jejak Syiah dalam Tradisi Indonesia

Berita terkait

Zakir Naik Ceramah di Bekasi Malam Ini, 42 Ribu Tiket Ludes

8 April 2017

Zakir Naik Ceramah di Bekasi Malam Ini, 42 Ribu Tiket Ludes

Arif mengatakan, kapasitas sebenarnya 30-32 ribu, tapi ditambah lagi 10 ribu, sebagai hasil diskusi Zakir Naik dan Wali Kota Bekasi.

Baca Selengkapnya

Zakir Naik di Bekasi, 28 Ribu dari 32 Ribu Kursi Stadion Telah Terisi  

4 April 2017

Zakir Naik di Bekasi, 28 Ribu dari 32 Ribu Kursi Stadion Telah Terisi  

Arif mengatakan Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menginginkan pendaftaran dibuka lebih walau kuota normalnya sekitar 31-32 ribu.

Baca Selengkapnya

Zakir Naik, Hari Ini Panitia Bekasi Sebar Undangan Non-Muslim

4 April 2017

Zakir Naik, Hari Ini Panitia Bekasi Sebar Undangan Non-Muslim

Arif tidak menyebut secara detail siapa saja yang diundang, karena nama-nama itu masih sensitif jika diumumkan.

Baca Selengkapnya

Pendidikan Agama dan Akar Radikalisme

13 September 2016

Pendidikan Agama dan Akar Radikalisme

Sejak kematian pemimpin kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur, Santoso alias Abu Wardah, pada 18 Juli lalu, banyak pihak menilai hal itu sebagai keberhasilan ikhtiar negara menumpas akar-akar terorisme. Namun mungkinkah peristiwa tertembaknya seseorang dapat menjelaskan bahwa gerakan radikalisme di Indonesia telah berakhir?

Baca Selengkapnya

Kiai di Kediri Sebut Pengeras Suara Saat Azan Hukumnya Sunah

4 Agustus 2016

Kiai di Kediri Sebut Pengeras Suara Saat Azan Hukumnya Sunah

Ketua Asosiasi Pondok Pesantren Jawa Timur KH Reza Ahmad Zahid menegaskan, tak perlu kaku saat menggunakan pengeras suara ketika mengumandangkan azan.

Baca Selengkapnya

Dosen UGM: Islam di Arab Saudi Itu Miskin Imajinasi

21 Juni 2016

Dosen UGM: Islam di Arab Saudi Itu Miskin Imajinasi

Universitas Islam Indonesia menangkal masuknya ide-ide Hizbut Tahrir soal khilafah ke kampus.

Baca Selengkapnya

Ben Anderson Rindu Gus Dur dan Menggilai TTS

22 Desember 2015

Ben Anderson Rindu Gus Dur dan Menggilai TTS

Ben Anderson ternyata suka mengisi TTS dan menghormati Gus Dur sebagai tokoh pluralisme.

Baca Selengkapnya

Gaya Aa Gym Pakai Topi Koboi dan Kursus Berkuda di AS

12 Agustus 2015

Gaya Aa Gym Pakai Topi Koboi dan Kursus Berkuda di AS

Dalam Islam, berkuda adalah olahraga yang disunahkan dan didampingi malaikat.

Baca Selengkapnya

Ibadah yang Dianjurkan pada Malam Nisfu Syakban  

1 Juni 2015

Ibadah yang Dianjurkan pada Malam Nisfu Syakban  

Ada yang menggunakan malam Nisfu Syakban untuk berdakwah. Bagaimana memaknainya?

Baca Selengkapnya

Bagaimana Hukum Baca Yasin di Malam Nisfu Sya'ban?  

1 Juni 2015

Bagaimana Hukum Baca Yasin di Malam Nisfu Sya'ban?  

Umat muslim disarankan memperingati Nisfu Syaban dengan ibadah yang tidak dipamerkan.

Baca Selengkapnya