Dua Tokoh Besar Syiah Aceh  

Reporter

Editor

Pruwanto

Sabtu, 1 September 2012 15:52 WIB

Seorang peserta menyalakan lilin dalam aksi keprihatinan "Malam Seribu Lilin" di Tugu Proklamsi, Jakarta, (28/8). Aksi ini sebagai bentuk berkabung untuk para korban kekerasan penyerangan warga Syiah di Sampang, Madura. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta -Dua aliran Syiah dan Sunni atau Ahlulsunnah berebut pengaruh sejak pertama kali masuk Indonesia melalui Aceh. Sejumlah tokoh besar lahir dari dua aliran yang kemudian berebut pengaruh itu. Profesor Hasjmy, dalam buku Syiah dan Ahlulsunnah, menyebutkan tokoh besar itu antara lain Hamzah Fansury dan Syamsuddin Sumatrany yang beraliran syiah. Tokoh 'lawan' aliran mereka adalah Syek Nuruddin Ar Raniry serta Syekh Abdur Rauf Syiah Kuala yang ahlulsunnah.

Siapa dua tokoh Syiah ini?

Hamzah Fansury
Professor Syed Muhammad Naguib Al-Attas dalam buku The Mysticsm of Hamzah Fansury menyebutkan tokoh syiah ini lahir di Barus, Aceh, walau tak ada bukti kuat mengenai lokasi kelahirannya. Ia hidup pada masa pemerintahan Sulthan Alaiddin Riayat Syah IV Saiyidil Mukammil (997-1011 Hijriah/1589-1604).

Dari sebuah syairnya, Hamzah dipercaya berasal dari Fansur, sebuah kampung dekat kota Singkel. Pada masanya daerah ini merupakan ‘pusat kegiatan ilmu’ di Aceh bagian selatan. Dia dikatakan sebagai pengikut thariqat Saiyid Abdul Kadir Jailani.

Hamzah belajar di Aceh dan mengembara ke Jawa, Malaya, India, Persia, Arabia dan sejumlah wilayah lainnya. Dia ahli bahasa Melayu, Jawa, Urdu, Persia, Arab dan bahasa Aceh tentunya. Ahli filsafat, tasauwuf, manthiq, sejarah, fiqh, serta ahli lainnya. Karyanya antara lain: Asraarul Arifin Fi Bayani Ilmia Suluk Wat Tauhid, Syarabul Asyiqin, Al Muntahi, dan Ruba’i Hamzah Fansury, Syair Burung Unggas.

Syamsuddin Sumatrany
Dia merupakan murid Hamzah Fansury yang berasal dari Samudra-Pase. Lahir di lingkungan ulama dia memiliki nama lengkap Syamsuddin bin Abdullah Sumatrany. Ia pernah belajar kepada Pangeran Bonang di Jawa. Ia menguasai sejumlah bahasa seperti Hamzah dan pernah menjabat sebagai orang kedua dalam kerajaan atau Qadli Malikul Adil di Aceh Darussalam. Kalau Hamzah ahli sastra sebagai penyair sufi, Syamsuddin mengatasi gurunya di bidang politik dan kenegarawanan.

Kehabatan Syamsuddin bahkan diakui musuh pahamnya, Syekh Nuruddin Raniry. Karyanya yang berbahasa Melayu (jawi) atau bahasa Arab cukup banyak, setidaknya ada 16 karya besar antara lain Miratul Mukminin, Jauharul Haqaiq, Risalatul Baiyin Mudahadlatil Muwahhidin ‘Alal Mulhidi fi Zikrillah dan Kitabul Harakah.

PURWANTO

Berita Terkait:
Liputan Khusus Syiah di Indonesia
'Piagam'' Kesepakatan Syiah - Sunni
Siapa Syiah, Siapa Sunni
Mengenal 4 Kelompok dalam Syiah

Persamaan dan Perbedaan Sunni-Syiah

Foto Anak dan Lansia Korban Penyerangan di Sampan
Pandangan Profesor Asal Iran soal Sunni-Syiah
Asal Muasal Perpisahan Syiah dari Sunni

Berita terkait

Zakir Naik Ceramah di Bekasi Malam Ini, 42 Ribu Tiket Ludes

8 April 2017

Zakir Naik Ceramah di Bekasi Malam Ini, 42 Ribu Tiket Ludes

Arif mengatakan, kapasitas sebenarnya 30-32 ribu, tapi ditambah lagi 10 ribu, sebagai hasil diskusi Zakir Naik dan Wali Kota Bekasi.

Baca Selengkapnya

Zakir Naik di Bekasi, 28 Ribu dari 32 Ribu Kursi Stadion Telah Terisi  

4 April 2017

Zakir Naik di Bekasi, 28 Ribu dari 32 Ribu Kursi Stadion Telah Terisi  

Arif mengatakan Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menginginkan pendaftaran dibuka lebih walau kuota normalnya sekitar 31-32 ribu.

Baca Selengkapnya

Zakir Naik, Hari Ini Panitia Bekasi Sebar Undangan Non-Muslim

4 April 2017

Zakir Naik, Hari Ini Panitia Bekasi Sebar Undangan Non-Muslim

Arif tidak menyebut secara detail siapa saja yang diundang, karena nama-nama itu masih sensitif jika diumumkan.

Baca Selengkapnya

Pendidikan Agama dan Akar Radikalisme

13 September 2016

Pendidikan Agama dan Akar Radikalisme

Sejak kematian pemimpin kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur, Santoso alias Abu Wardah, pada 18 Juli lalu, banyak pihak menilai hal itu sebagai keberhasilan ikhtiar negara menumpas akar-akar terorisme. Namun mungkinkah peristiwa tertembaknya seseorang dapat menjelaskan bahwa gerakan radikalisme di Indonesia telah berakhir?

Baca Selengkapnya

Kiai di Kediri Sebut Pengeras Suara Saat Azan Hukumnya Sunah

4 Agustus 2016

Kiai di Kediri Sebut Pengeras Suara Saat Azan Hukumnya Sunah

Ketua Asosiasi Pondok Pesantren Jawa Timur KH Reza Ahmad Zahid menegaskan, tak perlu kaku saat menggunakan pengeras suara ketika mengumandangkan azan.

Baca Selengkapnya

Dosen UGM: Islam di Arab Saudi Itu Miskin Imajinasi

21 Juni 2016

Dosen UGM: Islam di Arab Saudi Itu Miskin Imajinasi

Universitas Islam Indonesia menangkal masuknya ide-ide Hizbut Tahrir soal khilafah ke kampus.

Baca Selengkapnya

Ben Anderson Rindu Gus Dur dan Menggilai TTS

22 Desember 2015

Ben Anderson Rindu Gus Dur dan Menggilai TTS

Ben Anderson ternyata suka mengisi TTS dan menghormati Gus Dur sebagai tokoh pluralisme.

Baca Selengkapnya

Gaya Aa Gym Pakai Topi Koboi dan Kursus Berkuda di AS

12 Agustus 2015

Gaya Aa Gym Pakai Topi Koboi dan Kursus Berkuda di AS

Dalam Islam, berkuda adalah olahraga yang disunahkan dan didampingi malaikat.

Baca Selengkapnya

Ibadah yang Dianjurkan pada Malam Nisfu Syakban  

1 Juni 2015

Ibadah yang Dianjurkan pada Malam Nisfu Syakban  

Ada yang menggunakan malam Nisfu Syakban untuk berdakwah. Bagaimana memaknainya?

Baca Selengkapnya

Bagaimana Hukum Baca Yasin di Malam Nisfu Sya'ban?  

1 Juni 2015

Bagaimana Hukum Baca Yasin di Malam Nisfu Sya'ban?  

Umat muslim disarankan memperingati Nisfu Syaban dengan ibadah yang tidak dipamerkan.

Baca Selengkapnya