MUI Kupang Kecam Kekerasan di Sampang  

Reporter

Editor

Senin, 27 Agustus 2012 14:50 WIB

Personel Brimob mengawal sejumlah perempuan dan anak-anak warga Syiah, ketika berlangsungnya evakuasi dari tempat persembunyian mereka, di Desa Karanggayam dan Desa Bluuran, Sampang, Jatim, Senin (27/8). ANTARA/Saiful Bahri

TEMPO.CO, Kupang - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nusa Tenggara Timur (NTT), Abdul Kadir Makarim, menilai tindakan kekerasan terhadap warga Syiah, di Dusun Nangkernang, Desa Karanggayam, Kecamatan Omben, Kabupaten Sampang, Jawa Timur, sangat tidak manusiawi. "Aksi kekerasan terhadap warga Syiah sangat tidak manusiawi, makanya kami mengutuk tindakan kekerasan itu," kata Abdul Kadir Makarim, Senin, 27 Agustus 2012.

Sekitar 200 warga anti-Syiah menyerbu permukiman milik komunitas Syiah di Dusun Nangkernang, Desa Karanggayam, Kecamatan Omben, Kabupaten Sampang, Jawa Timur, Ahad pagi, 26 Agustus 2012. Mereka melempari rumah warga Syiah dengan batu dan membakar 10 rumah. Setidaknya dua penganut Syiah tewas akibat sabetan celurit.

Kekerasan di Madura, Jawa Timur, menurut dia, sangat tidak mendidik dalam menjaga kerukunan antarumat beragama di negeri ini, termasuk kerukunan sesama umat Islam. "Harusnya sesama umat Islam saling rukun. Kalau sesama saja tidak rukun, bagaimana mau rukun dengan agama lain," katanya.

Tindakan kekerasan itu, katanya, merupakan tindakan yang arogan sebab ajaran Syiah tidak ada yang menyimpang. Bahkan, dia menilai orang yang menyerang warga Syiah itu yang menyimpang dari Islam. "Orang-orang seperti itu justru yang merusak kerukunan beragama di negeri ini," katanya.

MUI NTT tidak sepaham dengan cara-cara kekerasan itu. Apalagi dalam Islam tidak diajarkan seperti itu. Tindakan yang dilakukan ini sudah tidak manusiawi lagi. "Syiah itu diakui oleh Islam. Di Iran dan sebagian daerah di Indonesia juga ada warga Syiah," katanya.

Namun, katanya, di NTT belum ditemukan warga Syiah. Kalau pun ada mereka akan diterima oleh umat Islam karena tidak ada perbedaan antar Islam dan Syiah. "Cara beribadah Islam dan Syiah itu sama, tidak ada perbedaan," katanya.

Pembakaran rumah milik warga Syiah bukan pertama kali terjadi di Sampang. Akhir Desember tahun lalu, massa anti-Syiah juga membakar rumah Tajul Muluk, pemimpin Syiah Sampang. Tajul tengah menjalani vonis dua tahun penjara dalam kasus penodaan agama.

YOHANES SEO

Berita Terkait
Muhammadiyah Sesalkan Kekerasan di Sampang

Menteri Hukum ke Sampang, Madura Sore Ini

Kemenag Diminta Kirim Ustadz ke Eropa

Jawa Barat Danai Tafsir Al-Quran Sundawi Baru

Anak Samin Dijebak Mengakui Agama





Berita terkait

Viral Pengeroyokan, India Marak Aksi Kekerasan atas Nama Agama

27 Juni 2019

Viral Pengeroyokan, India Marak Aksi Kekerasan atas Nama Agama

Protes kekerasan atas nama agama digelar di India, setelah gerombolan Hindu melakukan aksi pengeroyokan terhadap seorang pria Muslim pekan lalu.

Baca Selengkapnya

SETARA Curiga Kekerasan Pemuka Agama Sebagai Sebuah Rangkaian

20 Februari 2018

SETARA Curiga Kekerasan Pemuka Agama Sebagai Sebuah Rangkaian

Hendardi mengatakan bahwa tujuan dari pihak yang melakukan penyerangan itu, yakni menciptakan instabilitas.

Baca Selengkapnya

Kasus Kebaktian Pulogebang: Djarot Minta?Penghuni Rusun?Toleran

26 September 2017

Kasus Kebaktian Pulogebang: Djarot Minta?Penghuni Rusun?Toleran

Djarot mengatakan tindakan Joker membubarkan kebaktian Pulogebang tidak mencerminkan Islam yang damai dan penuh rahmat.

Baca Selengkapnya

Rusun Tempat Kebaktian Pulogebang Jadi Percontohan Toleransi

26 September 2017

Rusun Tempat Kebaktian Pulogebang Jadi Percontohan Toleransi

Setelah kasus kebaktian Pulogebang terjadi, Forum Komunikasi akan menunjuk perwakilan dari agama dan suku pada setiap blok selaku komunikator.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Dampak Video Viral Rusuh Kebaktian Pulogebang

26 September 2017

Polisi Ungkap Dampak Video Viral Rusuh Kebaktian Pulogebang

Sukatma pun menerangkan bahwa video rusuh kebaktian Pulogebang yang viral tersebut tidak lengkap .

Baca Selengkapnya

Kasus Perusuh Kebaktian Pulogebang Dianggap Selesai Setelah...

26 September 2017

Kasus Perusuh Kebaktian Pulogebang Dianggap Selesai Setelah...

Tokoh masyarakat telah membuat kesepakatan agar insiden pembubaran kebaktian Pulogebang tidak terulang.

Baca Selengkapnya

Komnas Perlindungan Anak Minta Kasus Kebaktian Pulogebang Diusut

25 September 2017

Komnas Perlindungan Anak Minta Kasus Kebaktian Pulogebang Diusut

Arist?berpendapat, menjalankan ibadah, termasuk kebaktian?Pulogebang,?adalah hak fundamental yang dilindungi secara universal.

Baca Selengkapnya

Pria Perusuh Kebaktian Pulogebang Sudah Kembali ke Rusun

25 September 2017

Pria Perusuh Kebaktian Pulogebang Sudah Kembali ke Rusun

Pria bernama Nasoem Sulaiman alias Joker terekam kamera tengah membubarkan kebaktian Pulogebang

Baca Selengkapnya

Sisi Lain Joker Si Perusuh Kebaktian Pulogebang

25 September 2017

Sisi Lain Joker Si Perusuh Kebaktian Pulogebang

Nasoem alias Joker rajin beribadah dan menjadi tokoh masyarakat di rusun. Dia dibawa ke kantor polisi lantaran membuat rusuh kebaktian di Pulo Gebang.

Baca Selengkapnya

Begini Permintaan Maaf Joker Telah Ganggu Kebaktian Pulogebang

25 September 2017

Begini Permintaan Maaf Joker Telah Ganggu Kebaktian Pulogebang

Tak sampai 24 jam setelah mengganggu kebaktian di Rumah Susun Pulogebang, Joker dihajar empat orang pria bertubuh tinggi dan besar di rumahnya.

Baca Selengkapnya