TEMPO.CO, Sampang - Situasi di perkampungan komunitas Syiah di Dusun Nangkernang, Desa Karang Gayam, Kecamatan Omben, Kabupaten Sampang, Jawa Timur, hingga siang ini masih mencekam. “Masih banyak penyerangan,” kata salah seorang warga syiah berinisial AI yang berhasil dihubungi Tempo, Minggu siang, 26 Agustus 2012.
Namun komunikasi Tempo dengan AI melalui telepon seluler tidak berlangsung lama. "Gak bisa wawancara, Mas,” ujarnya dengan nada suara panik. Telepon selulernya pun tidak bisa lagi dihubungi.
Tempo tidak bisa memasuki lokasi karena situasi yang tidak memungkinkan. Tempo hanya bisa berada di pertigaan jalan utama Kecamatan Omben atau sekitar setengah kilometer dari Dusun Nangkernang.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Tempo, kerusuhan telah menyebabkan empat orang meninggal dunia. Namun identitas korban belum diketahui.
Juga beredar informasi bahwa dua orang sudah diangkut dengan mobil polisi. Tempo belum mendapatkan kepastian siapa yang dibawa oleh polisi tersebut. Informasi tentang penyebab kerusuhan pun masih simpang siur.
Kepala Bagian Operaional Kepolisian Resor Sampang, Komisaris Alvian, hingga berita ini ditulis belum bisa dihubungi. Telepon selulernya tidak diangkat ketika dihubungi Tempo.
Demikian pula pemuka agama dari masyarakat beraliran ahlusunah di Dusun Nangkernang, KH Roisul Hukama', serta salah satu pemuka Syiah Sampang, KH Iklil, di pengasingan, belum dapat dimintai konfirmasi oleh Tempo.
Sedikit penjelasan diperoleh Tempo dari salah seorang warga Desa Karang Gayam, Gaffar, 35 tahun. Gaffar mengatakan bahwa ratusan personel polisi dari Polres Sampang sudah tiba di lokasi kejadian.
Gaffar juga mengatakan situasi di Nangkernang sangat mencekam. Gafar menyaksikan puluhan orang menyebar di sawah-sawah membawa celurit dan tombak. "Di sebelah timur daya banyak kepulan asap, para penyerang juga pakai mercon," ujarnya.
MUSTHOFA BISRI
Berita Terpopuler:
Yang Terjadi di Kamar Itu Saat Harry Difoto Bugil
Ahok: Hebat kan, Saya Jadi Koboi
Ribuan Orang Padati Halal Bihalal Jokowi-Ahok
Artis-artis Ini Dukung Jokowi-Ahok
Hashim : Jokowi-Basuki akan Bantu Prabowo di 2014
Rp 9,5 M Tak Cukup Buat Harry Tampil Bugil
Quraish Shihab, Si Pengubah Dunia
Jokowi Mengaku Tak Gentar Hadapi "Gajah"
Sosial Media di Mata Jokowi
Kalla: Isu SARA Pilkada DKI Bahayakan Bangsa
Berita terkait
Viral Pengeroyokan, India Marak Aksi Kekerasan atas Nama Agama
27 Juni 2019
Protes kekerasan atas nama agama digelar di India, setelah gerombolan Hindu melakukan aksi pengeroyokan terhadap seorang pria Muslim pekan lalu.
Baca SelengkapnyaSETARA Curiga Kekerasan Pemuka Agama Sebagai Sebuah Rangkaian
20 Februari 2018
Hendardi mengatakan bahwa tujuan dari pihak yang melakukan penyerangan itu, yakni menciptakan instabilitas.
Baca SelengkapnyaKasus Kebaktian Pulogebang: Djarot Minta?Penghuni Rusun?Toleran
26 September 2017
Djarot mengatakan tindakan Joker membubarkan kebaktian Pulogebang tidak mencerminkan Islam yang damai dan penuh rahmat.
Baca SelengkapnyaRusun Tempat Kebaktian Pulogebang Jadi Percontohan Toleransi
26 September 2017
Setelah kasus kebaktian Pulogebang terjadi, Forum Komunikasi akan menunjuk perwakilan dari agama dan suku pada setiap blok selaku komunikator.
Baca SelengkapnyaPolisi Ungkap Dampak Video Viral Rusuh Kebaktian Pulogebang
26 September 2017
Sukatma pun menerangkan bahwa video rusuh kebaktian Pulogebang yang viral tersebut tidak lengkap .
Baca SelengkapnyaKasus Perusuh Kebaktian Pulogebang Dianggap Selesai Setelah...
26 September 2017
Tokoh masyarakat telah membuat kesepakatan agar insiden pembubaran kebaktian Pulogebang tidak terulang.
Baca SelengkapnyaKomnas Perlindungan Anak Minta Kasus Kebaktian Pulogebang Diusut
25 September 2017
Arist?berpendapat, menjalankan ibadah, termasuk kebaktian?Pulogebang,?adalah hak fundamental yang dilindungi secara universal.
Baca SelengkapnyaPria Perusuh Kebaktian Pulogebang Sudah Kembali ke Rusun
25 September 2017
Pria bernama Nasoem Sulaiman alias Joker terekam kamera tengah membubarkan kebaktian Pulogebang
Baca SelengkapnyaSisi Lain Joker Si Perusuh Kebaktian Pulogebang
25 September 2017
Nasoem alias Joker rajin beribadah dan menjadi tokoh masyarakat di rusun. Dia dibawa ke kantor polisi lantaran membuat rusuh kebaktian di Pulo Gebang.
Baca SelengkapnyaBegini Permintaan Maaf Joker Telah Ganggu Kebaktian Pulogebang
25 September 2017
Tak sampai 24 jam setelah mengganggu kebaktian di Rumah Susun Pulogebang, Joker dihajar empat orang pria bertubuh tinggi dan besar di rumahnya.
Baca Selengkapnya