RUU Desa Dikhawatirkan Jadi Sarana Bagi-bagi Uang ke Konstituen  

Reporter

Editor

Sabtu, 25 Agustus 2012 12:17 WIB

TEMPO/Fully Syafi

TEMPO.CO, Jakarta - Rancangan Undang-Undang Desa bisa dijadikan sarana DPR untuk bagi-bagi uang sebagai barter politik dengan pendukungnya di daerah. “Ini perlu diwaspadai dan diawasi, jangan sampai blunder,” kata pengamat politik dari dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Siti Zuhro, kepada Tempo, Sabtu, 25 Agustus 2012.

Siti mengatakan perilaku pemerintah pusat, baik eksekutif maupun legislatif, yang sering melakukan tindak korupsi memperkaya diri, bisa menjadi contoh negatif bagi pemerintahan daerah. Pejabat daerah, bahkan setingkat desa, bisa menginginkan hal serupa. Mereka akan mungkin menuntut tambahan anggaran dengan alasan proyek, padahal untuk memperkaya diri.

Pansus RUU Desa DPR RI yang menangani RUU Desa sepakat menyetujui akses dana desa dari anggaran pusat, meskipun belum mematok besaran persentasenya. “Nah, jangan sampai ini jadi kasus DDPID (dana percepatan pembangunan infrastruktur daerah) kedua,” kata Siti. Kasus DDPID yang menjerat anggota Komisi VII DPR RI, Wa Ode Nurhayati, diduga karena Wa Ode telah menerima hadiah terkait pengalokasian anggaran proyek PPID senilai Rp 40 miliar untuk tiga kabupaten di Nanggroe Aceh Darussalam. Ketiga kabupaten itu adalah Aceh Besar, Pidi Jaya, dan Bener Meriah.

Siti mengatakan pemerintah harus membenahi dan melakukan upaya pemberantasan korupsi di pusat semaksimal mungkin untuk mencegah agar RUU ini, setelah disahkan kelak, tidak menjadi celah untuk korupsi. “Kalau nasional compang-camping, jangan harap desa akan bagus,” kata peneliti senior ini. Kasus korupsi menjadi efek turunan ke bawah jika pusat tidak diantisipasi.

Meskipun RUU Desa bisa menjadi celah untuk bagi-bagi uang, kata Siti, bukan berarti ini tidak boleh disahkan. RUU yang sedang digodok ini tetap diperlukan untuk memberi perlindungan dan payung hukum bagi desa. “Sangat membantu desa yang ingin kreatif, tapi terhalang pemerintahan kota atau kabupaten,” ujar Siti Zuhro.

SUNDARI


Berita terkait

Usai Launching, Mas Dhito Coba Mobil Siaga

24 Maret 2022

Usai Launching, Mas Dhito Coba Mobil Siaga

Mobil siaga yang diberikan kepada seluruh desa di Kabupaten Kediri ini digunakan untuk meningkatkan pelayanan desa kepada masyarakat.

Baca Selengkapnya

Kepala Desa Terlibat Tindak Pidana Korupsi, PPATK Sebut 4 Sebab

6 Desember 2021

Kepala Desa Terlibat Tindak Pidana Korupsi, PPATK Sebut 4 Sebab

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata sebut kepala desa yang korupsi sedikit tak perlu dipenjara. PPATK sebut setidaknya 4 alasan kades lakukan korupsi.

Baca Selengkapnya

Tertarik Menjadi Kepala Desa? Simak Syarat-syarat Berikut

25 Juni 2021

Tertarik Menjadi Kepala Desa? Simak Syarat-syarat Berikut

Seiring besarnya dana desa dan gaji kepala desa, serta ingin membangun desanya, banyak orang tertarik untuk mencalonkan diri menjadi kepala desa.

Baca Selengkapnya

Penyebab Menteri Keuangan Ingin Ajak Kades Ponggok ke Eropa Utara

24 Agustus 2017

Penyebab Menteri Keuangan Ingin Ajak Kades Ponggok ke Eropa Utara

Menkeu Sri Mulyani ingin mengajak Kepala Desa Ponggok, Junaedi Mulyono ke negara-negara di Eropa Utara untuk belajar membuat kebijakan jangka panjang.

Baca Selengkapnya

Dana Desa Besar, 40 Desa Kabupaten Tangerang Batal Jadi Keluharan  

10 Juli 2017

Dana Desa Besar, 40 Desa Kabupaten Tangerang Batal Jadi Keluharan  

Pemerintah kabupaten juga kurang berminat karena alasan yang sama.

Baca Selengkapnya

Ditolak Warga, 40 Desa Kabupaten Tangerang Batal Jadi Kelurahan

10 Juli 2017

Ditolak Warga, 40 Desa Kabupaten Tangerang Batal Jadi Kelurahan

Tujuan perubahan status itu agar layanan pemerintah kabupaten terhadap masyarakat lebih optimal. "Tapi kalau masyarakat tidak mau, ya tidak bisa."

Baca Selengkapnya

Hampir Seribu Jabatan Perangkat Desa di Bojonegoro Kosong  

2 Juli 2017

Hampir Seribu Jabatan Perangkat Desa di Bojonegoro Kosong  

Sebanyak 916 jabatan perangkat desa di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, kosong.

Baca Selengkapnya

Jadi Percontohan Desa Sejahtera, Desa Kohod Ditata Ulang

16 April 2017

Jadi Percontohan Desa Sejahtera, Desa Kohod Ditata Ulang

"Lahan yang semula didiamkan saja, kini sudah mulai menghasilkan uang tambahan," kata Rifan, penduduk Kohod.

Baca Selengkapnya

Gelar Pameran Teknologi, Menteri Eko Bicara Kondisi Bangsa  

24 November 2016

Gelar Pameran Teknologi, Menteri Eko Bicara Kondisi Bangsa  

Sekarang ada upaya untuk memecah belah bangsa Indonesia melalui isu perbedaan.

Baca Selengkapnya

Desa Unggulan 2016, Swadaya Blang Krueng untuk Pendidikan

15 November 2016

Desa Unggulan 2016, Swadaya Blang Krueng untuk Pendidikan

Bermula dari sulitnya anak-anak mendapat kursi di sekolah
kampung lain, warga Desa Blang Krueng, Aceh, gotong-royong bangun sekolah.

Baca Selengkapnya