Menteri Nafsiah Blakblakan Soal HIV/AIDS

Reporter

Editor

Selasa, 14 Agustus 2012 11:47 WIB

Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi mengatakan humanimunodeficiency virus/acquired immunodeficiency syndrome (HIV/AIDS) sudah menular ke mana-mana. Nafsiah yang juga menjabat sebagai Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS Nasional sejak 2006 ini blakblakan soal data terbaru penularan HIV/AIDS di Indonesia.

"HIV/AIDS itu sudah menular di mana-mana. Di Aceh, misalnya, ternyata sudah hampir setiap kabupaten/kota di sana melaporkan adanya HIV. Bayangkan, ini Serambi Mekkah, lo," kata Nafsiah dalam wawancara Majalah Tempo pekan ini. Selengkapnya bisa dibaca di sini.

Mantan Direktur Departemen dan Kesehatan Perempuan di Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) ini merasa senang dengan keterbukaan laporan soal HIV/AIDS. "Dulu, para bupati/wali kota tidak mau melaporkan (kasus HIV/AIDS) karena merasa kita semua orang suci, kok. Ternyata, di Aceh, mereka punya keberanian. Tinggal dua kabupaten yang tidak melapor," ujarnya.

Nafsiah, 72 tahun, mengatakan jika ditutup-tutupi, penyakit ini akan menyebar terus. Kalau jujur, kata dia, persebarannya bisa dibendung.

"Sekarang, kita punya PMTS Paripurna (Pencegahan Melalui Transmisi Seksual yang Paripurna)," kata dokter spesialis anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia yang lulus pada 1971 ini.

Program PTMS Paripurna ini ditujukan kepada laki-laki. Alasannya, "Laki-laki punya pilihan: memegang teguh agamanya atau tidak. Nah, kalau tidak teguh pada agamanya, dia bisa memilih perilaku seks aman atau tidak. Dengan kata lain, kalau mau bikin dosa, setidaknya dia menjaga agar tidak tertular dan tidak menularkan penyakit kepada orang lain," Nafsiah menambahkan.

Untuk perempuan, Nafsiah menyadari kaum perempuan tak punya pilihan. Posisi tawarnya sangat rendah. Para pekerja seks perempuan kalau ditanya, jawabnya mereka ingin sehat dan kawin baik-baik, dan memiliki anak yang sehat. Namun mereka dilacurkan.

Untuk itu, kata dia, Kemenkes bekerja sama dengan beberapa lembaga seperti Kementerian Sosial untuk mengeluarkan mereka dari sana, terutama pekerja seks yang masih anak-anak. Berdasarkan data, 40 persen pekerja seks perempuan itu berusia 15-24 tahun.

RINA WIDIASTUTI

Berita terkait:
Bocah Penderita HIV Dua Kali Ditolak Masuk Sekolah
403 Warga NTT Tewas karena HIV dan AIDS
Bocah HIV/AIDS Ini Dikucilkan
Modin Dilatih Memandikan Jenazah HIV/AIDS
HIV/AIDS Tinggi karena Pria Doyan Jajan Seks
Menteri Nafsiah: Kondom Mengurangi Mudarat
Diomeli Gara-gara Kondom, Apa Kata Menteri Nafsiah

Berita terkait

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

2 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

4 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

8 hari lalu

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

Kementerian Kesehatan membantu warga terdampak Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara dengan penyediaan masker.

Baca Selengkapnya

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

8 hari lalu

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.

Baca Selengkapnya

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

18 hari lalu

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

Kementerian Kesehatan mencatat hipertensi menjadi penyakit yang paling banyak ditemui di Pos Kesehatan Mudik Idulfitri 1445 H/2024 M.

Baca Selengkapnya

3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

35 hari lalu

3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

Wamenkes mengatakan perlunya fokus dalam tiga langkah penanganan penyakit ginjal kronis. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

36 hari lalu

Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

Banyak rumah sakit penuh sehingga pasien tidak tertampung. Masyarakat miskin kesulitan akses pelayanan kesehatan.

Baca Selengkapnya

Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

55 hari lalu

Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

Dalam pengukuhan Guru Besar FKUI, Sandra Widaty mendorong strategi memberantas skabies. Penyakit menular yang terabaikan karena dianggap lazim.

Baca Selengkapnya

Peringatan Penyakit Tropis Terabaikan, Mana Saja Yang Masih Menjangkiti Penduduk Indonesia?

31 Januari 2024

Peringatan Penyakit Tropis Terabaikan, Mana Saja Yang Masih Menjangkiti Penduduk Indonesia?

Masih ada sejumlah penyakit tropis terabaikan yang belum hilang dari Indonesia sampai saat ini. Perkembangan medis domestik diragukan.

Baca Selengkapnya

174 Warga Gaza Tewas dalam 24 Jam

28 Januari 2024

174 Warga Gaza Tewas dalam 24 Jam

Laporan Kementerian Kesehatan Palestina wilayah Gaza menyebut ada 174 warga Gaza yang gugur dalam serangan Israel yang masih berlanjut

Baca Selengkapnya