TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, menjadi kandidat calon presiden dengan tingkat pengenalan terbaik. Survei yang dilakukan Jaringan Suara Indonesia (JSI) menyebutkan, tingkat pengenalan Mega menduduki posisi pertama dengan poin 96,3 persen.
"Tingkat pengenalan Bu Mega jelas paling tinggi," kata Direktur Eksekutif JSI, Widdi Aswindi, di Hotel Kartika Chandra, Jakarta, Ahad, 12 Agustus 2012. Meski begitu, ia melanjutkan, tingkat kesukaan responden terhadap Mega yang sebesar 63,8 persen berada di bawah Jusuf Kalla yang memiliki nilai 65,6 persen.
Lima besar kandidat calon presiden dengan tingkat pengenalan dan kesukaan tertinggi adalah Mega, Jusuf Kalla (94,1 persen tingkat pengenalan dan 65,6 persen tingkat kesukaan), Boediono (85,4 persen pengenalan dan 50,4 persen kesukaan), Prabowo Subianto (85,2 persen pengenalan dan 65,4 persen kesukaan), dan Wiranto (83,0 persen pengenalan dan 59,1 persen kesukaan).
Pada survei yang dilakukan pada 17-21 Juli 2012 dengan 1.200 responden ini Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie, menempati posisi keenam dengan tingkat pengenalan 78,3 persen dan tingkat kesukaan 49,5 persen.
Dari tingkat dukungan terhadap 21 kandidat capres yang diajukan, Mega menempati posisi teratas jika pemilihan dilakukan hari ini dengan 15,9 persen, disusul Prabowo 12,6 persen, Ical 9,5 persen, Jusuf Kalla 7,2 persen, dan Hatta Rajasa 5,9 persen. Ketika kandidat diciutkan menjadi 13 nama, Mega tetap unggul dengan 17,4 persen, diikuti Prabowo 13,3 persen, Ical 11,0 persen, Jusuf Kalla 8,3 persen, dan Hatta Rajasa 6,3 persen.
Nama Mega juga menempati posisi paling ujung saat kandidat mengerucut menjadi 9 nama. Ia memperoleh 18,0 persen, diikuti Prabowo 14,6 persen, Ical 11,0 persen, Jusuf Kalla 9,7 persen, dan Hatta Rajasa 6,8 persen. Menurut Widdi, keunggulan Mega dikarenakan ketokohannya yang sudah dikenal masyarakat.
Namun, ia cepat menambahkan, angka untuk Mega sebenarnya bisa lebih besar jika Mega memberikan kejelasan akan maju dalam pilpres mendatang. "Siapapun capres harus benar-benar menyatakan diri secara formal dan bekerja keras supaya publik yakin," ujar Widdi. Ia mengatakan, sejauh ini Mega menjadi satu-satunya kandidat capres yang tidak pernah menyatakan keinginannya maju dalam pilpres 2014. "Juga tidak ada penegasan dari PDIP."
Sekretaris Jenderal PDIP, Tjahjo Kumolo, menyatakan partainya masih mencermati dinamika politik hingga akhirnya mengumumkan nama capres dan cawapres pada pemilihan 2014 mendatang. Kemungkinannya, nama ini akan diumumkan tahun depan. "Ibu Mega (memang) belum mendeklarasikan (capres). Memang belum saatnya," kata dia. "Kami menunggu momentum yang tepat untuk capres dan cawapres PDIP."
PRIHANDOKO
Berita terkait
Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang
27 Desember 2021
Dalam survei tersebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hanya dipilih 0,1 persen responden.
Baca SelengkapnyaDPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024
22 Desember 2021
Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.
Baca SelengkapnyaGerindra Bersiap Usung Prabowo di Pilpres 2024, PDIP Baru Siapkan Kader
11 Agustus 2020
Sejumlah kader Gerindra meminta Prabowo kembali maju sebagai capres 2014, sedangkan PDIP masih melakukan kaderisasi dan pematangan calon pemimpin.
Baca SelengkapnyaCara Jokowi Hindari Angka 2 Saat Ucapkan Ulang Tahun ke Megawati
23 Januari 2019
Jokowi mengucapkan selamat kepada Megawati yang berulang tahun ke-72. Tapi Jokowi menghindari menyebut angka 2.
Baca SelengkapnyaPPP Bersedia Mendukung PDIP di Pilgub Sumut dengan 4 Syarat
10 Januari 2018
PDIP butuh dukungan PPP untuk menggenapi syarat mengusung calonnya di pilgub Sumut.
Baca SelengkapnyaPDIP Tunjuk Ahmad Basarah Ketua Tim Pemenangan Gus Ipul-Puti
10 Januari 2018
Sebelumnya nama Ahmad Basarah sempat disebut bakal dicalonkan sebagai wakil gubernur dari PDIP.
Baca SelengkapnyaPDIP Sambut Baik Keputusan Gerindra Dukung Gus Ipul
10 Januari 2018
Dengan bergabungnya Gerindra ke kubu Gus Ipul, maka koalisi ini merupakan koalisi pertama antara Partai Gerindra dan PDIP dalam pilkada 2018.
Baca SelengkapnyaGus Ipul-Puti Guntur Soekarno, PKS Tetap Bergabung dengan PDIP
10 Januari 2018
Presiden PKS Sohibul Iman menegaskan partainya tetap mendukung Gus Ipul dan Puti Guntur Soekarno di Pilgub Jatim 2018.
Baca SelengkapnyaPDIP Resmi Usung Puti Guntur Soekarno Dampingi Gus Ipul
10 Januari 2018
PDIP memutuskan untuk mengusung Puti Guntur Soekarno setelah mendapat masukan dari Gus Ipul serta pesan dari kiai, alim ulama, dan tokoh masyarakat.
Baca SelengkapnyaDi HUT PDIP, Jokowi Ingatkan Pejabat Tak Tergiur Tawaran Politik
10 Januari 2018
Presiden Jokowi mengatakan bahwa kader PDIP dan pejabat pemerintah masih harus bekerja keras karena banyak tugas yang belum usai.
Baca Selengkapnya