Polisi Dinilai Basa-basi Tangani Korupsi  

Reporter

Editor

Sabtu, 11 Agustus 2012 09:07 WIB

Sejumlah Perwira Polisi meninggalkan gedung ruang Auditoriom Kampus Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian, Jakarta, 6-8, 2012. Kapolri Timur Pradopo mengumpulkan perwira tinggi Kepolisian untuk melakukan arahan kepada anggotanya. Pertemuan ini bersifat internal dan Pers tidak diperbolehkan meliput. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo.

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah kalangan menilai polisi hanya basa-basi dalam menangani sejumlah kasus korupsi. Banyak kasus yang ditangani polisi acap kali tak jelas penyelesaiannya. “Kepolisian banyak menunggak penuntasan kasus korupsi, tapi justru menambah penanganan kasus lain,” kata Oce Madril, Direktur Pusat Kajian Antikorupsi Universitas Gadjah Mada.

Pada awal Agustus lalu, Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia menetapkan sejumlah tersangka dari kepolisian dan rekanan swasta dalam kasus pengadaan simulator kemudi kendaraan bermotor. Di tengah memanasnya penanganan kasus itu, kepolisian kembali menetapkan tersangka dari Kementerian Kesehatan terkait dengan korupsi pengadaan vaksin flu burung.

Menurut Oce, kasus korupsi di Kementerian Kesehatan dan simulator ujian SIM bukanlah kasus kecil. “Dua kasus terakhir itu masih mungkin merembet ke mana-mana,” ujarnya. Kasus korupsi pengadaan instalasi flu burung, misalnya, diduga berkaitan dengan Partai Demokrat. “Ada kesan bahwa kasus ini ingin dilokalisasi hingga tak menyeret politikus Demokrat.”

Ketua Dewan Pengurus Masyarakat Transparansi Indonesia, Hamid Chalid, mengatakan polisi sebenarnya mampu menuntaskan kasus korupsi. “Tapi ada kepentingan yang bermain dalam penyidikan kasus yang ditangani Polri,” kata dia. Maka wajar bila masyarakat tidak percaya kepada kepolisian. “Buktikan mereka berintegritas dengan sikap besar hati mundur dari penanganan kedua kasus itu.”

Keraguan serupa datang dari Wakil Koordinator Badan Pekerja Indonesia Corruption Watch, Emerson Yuntho. Bukannya tanpa alasan, Emerson menyebutkan, setidaknya ada 20 kasus yang sampai saat ini tidak jelas ujungnya di tangan Mabes Polri. “Saya khawatir kasus ini bernasib sama. Kasus ini bisa jadi 86 (kode kepolisian untuk mendamaikan kasus) juga,” kata dia.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Kepolisian RI, Brigadir Jenderal Boy Rafli, meminta masyarakat tidak ragu akan niat kepolisian menangani kasus korupsi. Dia membantah jika kasus korupsi disebut bernasib tidak jelas. Masyarakat hanya kurang mendapat informasi mengenai penyelesaian kasusnya. “Jangan berprasangka buruk. Datang ke kami, pasti dijelaskan satu-satu.”

SUBKHAN JUSUF HAKIM | FEBRIYAN | ANGGA SUKMA WIJAYA | BOBBY CHANDRA



Terpopuler:
Denny Indrayana: Antasari Azhar Berbohong

Kisah Tragis Remaja yang Jual Ginjal Demi iPad

PKS Maklumi Celotehan Foke di Karet

Imbas Isu SARA, Polisi Jaga Pesantren di Jelambar

Konflik PSSI Memanas Lagi

Lolos Uji Emisi, Mobil Esemka Siap Produksi

Monorel Akan Terhubung dengan Commuter Line

Rhoma Irama Dicekal MNC Grup?

Korban Pemukulan Jelambar Bukan Pendukung Foke

SBY Siap Kalau Menterinya Jadi Tersangka

Berita terkait

Lelang Barang KPK Sitaan Hasil Gratifikasi, Begini Syarat dan Cara Mengikuti Lelangnya

18 Desember 2023

Lelang Barang KPK Sitaan Hasil Gratifikasi, Begini Syarat dan Cara Mengikuti Lelangnya

KPK menggelar lelang atas barang sitaan hasil gratifikasi dalam Hakordia 2023. Begini tata cara dan syarat mengikuti lelangnya.

Baca Selengkapnya

Momentum Hakordia, Ahli Hukum Nilai Kejagung Kurang Greget Tangani Kasus Korupsi

13 Desember 2023

Momentum Hakordia, Ahli Hukum Nilai Kejagung Kurang Greget Tangani Kasus Korupsi

Ahli Hukum Universitas Trisakti, Abdul Fickar Hadjar menilai kinerja Kejaksaan Agung (Kejagung) khususnya dalam pemberantasan korupsi kurang greget.

Baca Selengkapnya

Momentum Hakordia, Pengamat Nilai Penanganan Kasus Korupsi oleh Polri Masih Mengecewakan

13 Desember 2023

Momentum Hakordia, Pengamat Nilai Penanganan Kasus Korupsi oleh Polri Masih Mengecewakan

Herdiansyah Hamzah menulai kinerja Polri dalam pemberantasan korupsi yang masih mengecewakan publik jika dilihat secara kualitatif.

Baca Selengkapnya

KPK Beri Skor 95,75 untuk Pencegahan Korupsi di DKI, Heru Budi: Kita Sudah di Zona Tertinggi

12 Desember 2023

KPK Beri Skor 95,75 untuk Pencegahan Korupsi di DKI, Heru Budi: Kita Sudah di Zona Tertinggi

Ini tentang aplikasi yang dikembangkan oleh KPK untuk memantau capaian kinerja program pencegahan korupsi melalui perbaikan tata kelola pemerintahan.

Baca Selengkapnya

KPK Sebut Firli Bahuri Diundang ke Hari Antikorupsi Sedunia, tapi Tak Hadir

12 Desember 2023

KPK Sebut Firli Bahuri Diundang ke Hari Antikorupsi Sedunia, tapi Tak Hadir

KPK mengatakan telah mengundang semua insan KPK melalui email kantor, termasuk kepada Ketua nonaktif Firli Bahuri. Tapi Firli tak hadir.

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta RUU Perampasan Aset Segera Diselesaikan

12 Desember 2023

Jokowi Minta RUU Perampasan Aset Segera Diselesaikan

Presiden Jokowi meminta DPR segera membahas dan menyelesaikan RUU Perampasan Aset. Mekanisme untuk pengembalian kerugian negara.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Banyak Pejabat Ditangkap tapi Tak Hentikan Korupsi di Indonesia

12 Desember 2023

Jokowi Sebut Banyak Pejabat Ditangkap tapi Tak Hentikan Korupsi di Indonesia

Presiden Jokowi mengatakan sudah terlalu banyak pejabat Indonesia yang ditangkap dan dipenjarakan karena korupsi.

Baca Selengkapnya

Ketua KPK Nawawi Pomolango Sebut Butuh Sinergi untuk Berantas Korupsi

12 Desember 2023

Ketua KPK Nawawi Pomolango Sebut Butuh Sinergi untuk Berantas Korupsi

Nawawi Pomolango mengatakan, sinergi gerak dari seluruh elemen bangsa harus kembali dipimpin untuk melakukan pemberantasan korupsi bisa bergerak maju.

Baca Selengkapnya

Hari Antikorupsi Sedunia, Saut Situmorang Minta Independensi KPK Dikembalikan

12 Desember 2023

Hari Antikorupsi Sedunia, Saut Situmorang Minta Independensi KPK Dikembalikan

Saut Situmorang mengatakan hal yang perlu direfleksikan KPK di Hari Antikorupsi, seperti mengembalikan independensi KPK.

Baca Selengkapnya

Hari Antikorupsi Sedunia Diperingati Tiap 9 Desember, Ketika Dunia Sadar Harus Perangi Korupsi

9 Desember 2023

Hari Antikorupsi Sedunia Diperingati Tiap 9 Desember, Ketika Dunia Sadar Harus Perangi Korupsi

Tiap 9 Desember masyarakat internasional memperingati Hari Antikorupsi Sedunia. Begini asal mula dicetuskan PBB.

Baca Selengkapnya