Aniaya Warga, Dua Polsek Dilaporkan Kontras  

Reporter

Editor

Rabu, 8 Agustus 2012 19:13 WIB

Ketua Kontras Haris Azhar bersama Saul Kanni dan Rudolof Hawu, korban penyiksaan di Kapolsek Sabu Barat Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) saat memberikan keterangan di kantor Kontras, Jakarta, Senin (6/8). TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) melaporkan dua kepolisian sektor di wilayah Kabupaten Sabu Raijua Nusa Tenggara Timur kepada Ombdusman RI. Polsek Sabu Timur dan Sabu Barat dilaporkan atas kasus penyiksaan 17 warga Dusun Mapipa.

"Kami juga berencana untuk melapor ke Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban untuk meminta perlindungan para korban," kata Feri Kusuma dari Kontras. Hari ini, Rabu, 8 Agustus 2012, Feri mendampingi dua warga Mapipa melapor ke Ombdusman RI. Keduanya, yaitu Saul Kanni, 56 tahun, dan Rudolof Hawu, 63 tahun.

Sebelumnya, 17 warga Dusun Mapipa mengaku dianiaya oleh anggota polisi dari Polsek Sabu Barat dan Sabu Timur. Mereka mengaku dipukuli, dianiaya dengan senjata tajam, dan dipaksa minum air kencing mereka sendiri.

Kontras mengaku tak akan meneruskan laporannya ke Divisi Propam Mabes Polri. "Sudah lelah kami laporkan ke polisi, tapi tak pernah ada tindaklanjutnya," ujar Feri.

Markas Besar Kepolisian RI mengaku belum tahu adanya kasus kekerasan yang menimpa warga Dusun Mapipa. "Belum dengar. Tak semua laporan disampaikan ke Mabes," kata Kepala Bagian Penerangan Umum, Brigadir Jenderal Boy Rafli Amar.

SUBKHAN



Terpopuler:
KPK: Seorang Menteri Aktif Bakal Jadi Tersangka

Bakal Jadi Tersangka, Hartarti Mengaku Ketakutan

Diisukan Jadi Tersangka, Hartati Kena Insomnia

KPK dan Polri Berebut Kasus Flu Burung

LSM Tantang Polisi Periksa Nazarudin

Inilah Proyek Flu Burung Rebutan KPK-Polisi

Sidik Korupsi, Polisi Sita Lab Flu Burung Unair

Hartati Tersangka, Begini Komentar Istana

Gubernur Riau Tahu Soal ‘Uang Lelah’ PON

Bus Rombongan Anas Kecelakaan di Yogyakarta

Berita terkait

Komnas HAM Catat Ada 12 Peristiwa Kekerasan di Papua pada Maret-April 2024

18 hari lalu

Komnas HAM Catat Ada 12 Peristiwa Kekerasan di Papua pada Maret-April 2024

Komnas HAM mendesak pengusutan kasus-kasus kekerasan yang terjadi di Papua secara transparan oleh aparat penegak hukum

Baca Selengkapnya

Prajurit Siksa Warga Papua, Kapuspen: TNI Bukan Malaikat

34 hari lalu

Prajurit Siksa Warga Papua, Kapuspen: TNI Bukan Malaikat

Kapuspen TNI menyebut jumlah anggota TNI ribuan, sedangkan yang melakukan penyiksaan hanya sedikit.

Baca Selengkapnya

Amnesty International: Penganiayaan di Papua Berulang karena Pelaku Tak Pernah Dihukum

40 hari lalu

Amnesty International: Penganiayaan di Papua Berulang karena Pelaku Tak Pernah Dihukum

Amnesty Internasional mendesak dibentuknya tim gabungan pencari fakta untuk mengusut kejadian ini secara transparan, imparsial, dan menyeluruh.

Baca Selengkapnya

KontraS Minta Panglima TNI Segera Bahas Reformasi Peradilan Militer

6 Oktober 2021

KontraS Minta Panglima TNI Segera Bahas Reformasi Peradilan Militer

Hasil pemantauan KontraS selama Oktober-2021-September 2021 menunjukkan reformasi peradilan militer jalan di tempat.

Baca Selengkapnya

Serial Netflix Populer Ungkap Pelecehan yang Terjadi di Militer Korea Selatan

16 September 2021

Serial Netflix Populer Ungkap Pelecehan yang Terjadi di Militer Korea Selatan

Serial Netflix Deserter Pursuit memicu perdebatan tentang militer Korea Selatan karena menceritakan pelecehan dan kekerasan selama wajib militer.

Baca Selengkapnya

2 Anggota Lakukan Kekerasan ke Warga Papua, TNI AU Minta Maaf

27 Juli 2021

2 Anggota Lakukan Kekerasan ke Warga Papua, TNI AU Minta Maaf

TNI AU menyatakan penyesalan dan meminta maaf atas insiden dua anggotanya yang melakukan kekerasan terhadap seorang warga Papua di Merauke.

Baca Selengkapnya

Jokowi Diminta Investigasi Kasus Kekerasan di Paniai Papua

5 Juli 2018

Jokowi Diminta Investigasi Kasus Kekerasan di Paniai Papua

Amnesti Internasional Indonesia meminta Jokowi membentuk tim investigasi guna mengungkap kasus kekerasan yang terjadi di Paniai, Papua.

Baca Selengkapnya

Berdamai, Dokter Militer dan Petugas Bandara Bersepakat Ini

8 Juli 2017

Berdamai, Dokter Militer dan Petugas Bandara Bersepakat Ini

Keduanya menyepakati bentuk pertanggungjawaban Guyum setelah menampar adalah meminta maaf secara tertulis kepada Fery, institusi, dan PT Angkasa Pura.

Baca Selengkapnya

Tampar Petugas Avsec Bandara, Dokter Militer Mengaku Refleks

8 Juli 2017

Tampar Petugas Avsec Bandara, Dokter Militer Mengaku Refleks

Jumat malam, polisi melepas Guyum setelah menandatangani kesepakatan damai dan bersalaman dengan Fery.

Baca Selengkapnya

Berdamai, Polisi Melepas Dokter Militer Penampar Petugas Bandara  

8 Juli 2017

Berdamai, Polisi Melepas Dokter Militer Penampar Petugas Bandara  

Guyun mengaku salah dan meminta maaf atas penamparan yang dilakukannya. "Proses damai berjalan lancar tanpa ada intervensi pihak manapun."

Baca Selengkapnya